Cover Kitab Durrotun Nasihin PDF. Foto: dutaislam.or.id. |
Oleh Wachyuni
Dutaislam.or.id - Memberi nasehat adalah hal yang baik. Namun jika cara memberi nasehat itu tidak tepat, akan bisa menghasilkan hal yang tidak sesuai tujuan. Bagaimana upaya yang baik memberi nasehat? Jawabanya adalah dengan i'tibar, agar yang dinasehati tidak mudah tersinggung.
Sebaliknya, orang yang memberi nasehat juga tidak berjiwa labil, sehingga yang menerimanya bisa dengan sepenuh hati menjalankan. Kitab Durrotun Nasihin (PDF) ini adalah sajian indah para penasehat kebaikan terhadap sesama.
Kitab Durrotun Nashihin ini memuat 75 sub judul yang ditulis menggunakan istilah Almajlis. Sangat enak untuk dibaca, karena tiap sub judul mengungkap sesuatu yang menarik. Bisa dibilang, isi kajiannya tematik (ada tema-tema tersendiri). Tema pembahasannya adalah sesuatu yang sering terjadi di kehidupan kita sehari-hari, seperti tentang tawadlu, sikap dermawan, malam lailatul qodar, puasa Ramadhan, Idul Qurban dan lain sebagainya.
Baca: Flashdisk Berisi Lebih dari 3000 File Kitab Kuning
Khasnya lagi, dalam kitab ini, ulasan tiap majlis (sub judul/tema) diawali dengan pemaparan ayat Al-Quran yang disertai pembahasan Gramatika Bahasa Arab sebagai bagian yang terpenting membaca pesan dan memahaminya. Terdapat mufradat (translasi kata) yang ada dalam tiap kutipan ayat. Dengan begitu, saat membaca kitab tersebut, kita sangat terbantu menerjemahkan maupun memahaminya.
Selain ayat Al-Quran, juga tersaji hadits untuk menguatkan pembahasan dalam tiap sub judul. Tidak dibahas kedudukan hadits yang tertera, apakah shohih, hasan, atau bahkan dhoif. Namun yang pasti, hadits tersebut sangat mendukung kuatnya pemahaman tentang apa yang dibahas oleh penulis Durrotun Nashihin. Pembacapun akan merasakan ruh keterkaitan ayat serta teks hadits yang tertulis dengan sangat nyambung dalam tema pembahasan. Dari sini nampak kuatnya tulisan muallif yang menyertakan dalil naqli sebagai referensi unggulan.
Ayat Al-Quran beserta Hadits sebagai rujuan utama menempati posisi semestinya dalam landasan karya kitab ini. Selain itu, Durrotun Nashihin juga menyajikan kisah-kisah para nabi, orang alim, atau cerita-cerita di kehidupan akhirat yang menjadi sebab amal perbuatan seseorang. Cerita tersebut juga sangat erat kaitannya dengan bahasan sub judul.
========
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab: Durrotun Nashihin fil Wa'dli wal Irsyad
Penulis: Syaikh Ustman bin Hasan bin Ahmad Assyakir Al Khoubawiy
Penerbit: Dar Ihya Kutub Arabiyah
Tebal: 298 halaman (PDF)
Size total: 7.07 MB
Link download PDF: Kitab Durrotun Nashihin
========
Cerita yang diangkat pada bagian sub judul adalah penguat dalil Al-Quran ataupun hadits. Saat berselancar dalam cerita yang diberikan, pembaca juga sangat asik menikmati isi kitab. Dengan bercerita, orang akan lebih mudah meneladani atau diberi nasehat. Maka unsur cerita (kisah nabi, orang-orang yang bisa diambil pelajaran, atau kehidupan akhirat) menjadi salah satu bidik sasaran pada pembaca agar sangat mudah menerima pesan dari pengarang.
Cerita yang tertulis pun sangat bisa memotivasi pembaca untuk bersikap hati-hati dan tidak sembrono dalam beribadah. Kesan dari inti cerita akan sangat membekas pada pembaca, karena begitulah sifat dari cerita yang terkadang susah dilupakan dari memori. Dengan bercerita, otak akan mengalami petualangan tersendiri melanglang-buana menyelam dalam waktu atau gambaran isi cerita.
Baca: Toko Online Kitab Kuning Makna Pesantren
Misalnya cerita tentang dialektika Imam Hasan Basri saat melamar Robi'ah Al-Adawiyah pada sub judul ke-lima fi ithmaannal qolbi bimusyahadati qudrotillahi ta’alah, atau pada cerita tentang nabi Ibrahim as. bertemu raja yang dhalim saat ke Mesir, sampai istrinya diletakkan dalam peti karena raja dhalim ini selalu merampas istri orang yang yang cantik, padahal Siti Sarah -istri Nabi Ibrahim,- adalah wanita tercantik pada masa itu. (Tertulis pada sub judul ke-42 fi bayani tawadhu').
Selain cerita orang shalih atau Nabi, cerita tentang kehidupan akhirat merupakan warning tersendiri bagi pembaca kitab ini. Penulis Durrotun Nashihin memuat cerita alam gaib dari Abu Bakar Assiddiq, bahwa jika sudah lewat tiga hari bulan Rajab, para malaikat tidak menetap di langit dan di bumi. Mereka berkumpul di depan Ka'bah sambil memohonkan ampunan bagi orang yang berpuasa Rajab.
Cerita yang sama pada sub judul tersebut juga mengisahkan tentang Sayyidah A'isyah yang meriwayatkan bahwa pada hari kiamat nanti semua manusia akan merasa lapar, kecuali para Nabi dan keluarganya, serta orang yang berpuasa pada bulan Rajab, Sya'ban dan Ramadhon. Mereka merasa kenyang, tidak haus dan lapar. Hal semacam ini akan menjadi spirit motivasi berpuasa.
Baca: Download Ratusan Ebook Fiqih Lintas Madzhab
Sub judul yang tersusun pada kitab ini bisa dibilang tidak sistematis, karena bahasannya tidak memiliki keterkaitan yang berdekatan. Misalnya pembahasan tentang puasa Ramadhan dan Lailatul Qadar, yang terpisah jauh. Namun pada sisi yang lain, ide gagasan dalam tiap sub judul itu diurutkan melalui urutan Surat Al-Quran. Jadi terkesan rapi dan bertahap sesuai urut surat dalam Al-Quran.
Dalam kitab ini pun ada pesan penting agar para penasehat lebih bisa melakukan terlebih dahulu atas apa yang telah dinasehatkan. Maka tiga unsur yang sudah tertera yaitu sumber dari Al-Quran, Hadits, serta kisah yang mengandung banyak hikmah akan menjadi bahan para penasehat untuk menyelamkan dirinya. Jika sudah seperti itu, maka menasehati orang lain akan sangat terasa dampaknya.
Sebagai kitab yang masih selalu terdepan dalam barisan pembaca, maka suguhan dari kitab ini tidak lain adalah etika yang sangat bisa diterima oleh berbagai kalangan. Namun sebetulnya kandungan pesannya berlevel tinggi, orang awam bisa merasa susah jika harus mengimplementasikan semua pesan yang terkandung.
Walhasil, Durrotun Nashihin (PDF) merupakan salah satu kitab dari khazanah intelektual yang sampai saat ini masih sangat digemari oleh kalangan santri. Bahkan para muballigh atau khatib yang biasa berceramah, yang hendaknya memberi teladan lebih dahulu sebelum bernasehat. [dutaislam.or.id/ab]
Wachyuni, tinggal di Pasuruan, Jatim