Iklan

Iklan

,

Iklan

Kitab Akhlâk Lil Banât Juz 1 (PDF) - Bekal Perempuan Menghadapi Arus Globalisasi

5 Mei 2020, 15:24 WIB Ter-Updated 2024-09-15T21:25:52Z
Download Ngaji Gus Baha
karakter akhlak dalam kitab akhlak lil banat dan lil banin pdf
Cover Kitab Akhlak Lil Banat PDF. Foto: dutaislam.or.id.

Oleh Rokhimah

Dutaislam.or.id - Kepribadian seorang perempuan ketika masa dewasa dan atau masa tua tergantung sejauh mana didikannya di masa kecil. Masa kecil menjadi gerbang awal pembentuk pribadi perempuan di masa depan. Jika di masa kecil ia dididik dengan tata aturan yang baik, maka ia akan memiliki kepribadian yang baik. Sebaliknya, jika seorang perempuan tidak diberikan pendidikan akhlak yang baik maka masa depannya berpotensi besar menjadi suram dan tidak beradab.

Era globalisasi menjadi tantangan tersendiri bagi setiap generasi bangsa yang lahir di era digital. Arus informasi yang tidak bisa dibendung juga menjadi seabreg rintangan bagi para orang tua dalam menuntun anak-anak perempuannya agar kelak di masa depan menjadi pribadi yang berkarakter. Sehingga ia menjadi perempuan terhormat di mata Allah, di mata semua manusia dan di mata semua alam. Di sinilah peran orang tua untuk memberikan arahan dan tuntunan bagi anak-anak perempuannya menjadi urusan penting.

Baca: Flashdisk Isi Ribuan Kitab Kuning Format PDF

Dari sekian banyak kitab pesantren yang mengupas tuntunan hidup berakhlak secara rinci dan mudah dicerna oleh anak-anak perempuan adalah kitab Akhlâk Lil Banât. Pasalnya, kitab ini memang dikemas khusus untuk seumuran anak-anak. Pada kitab Akhlâk Lil Banât juz 1 juga secara khusus memberikan tuntunan hidup yang baik dan beradab bagi anak-anak perempuan.

Sekiranya para orang tua dapat menjadikan panduan kitab ini sebagai bacaan wajib anak-anak perempuannya. Jika memang anak perempuannya belum dapat membaca kalimat bahasa Arab, sebagaimana dalam kitab ini, maka orang tua bisa memberikan terjemahan bahasa Indonesianya.

Kitab yang ditulis oleh Ustadz Umar Ahmad Baraja ini penting bagi para pendidik (atau juga orang tua, karena ia pun mendidik anak-anak perempuannya di rumah) untuk diajarkan kepada anak-anak perempuan. Sebagaimana ditegaskan oleh penulisnya, bahwa pelajaran akhlak yang ada di dalam kitab ini akan menjadi bekal anak-anak perempuan kelak ketika sudah besar. Kebahagiaan anak-anak perempuan kelak di masa tuanya tergantung sejauh mana ia didik di masa kecilnya (hlm: 2).

Sebaliknya, manakala tidak dibekali pelajaran akhlak sebagaimana dibahas di dalam kitab kecil ini, akan menjadi anak perempuan yang tidak disukai oleh lingkungannya karena sikap dan sifatnya yang buruk. Baca: Pelaku Bid'ah Tarawih dalam Kitab Hujjah Ahlussunah wal Jamaah (PDF)

Kitab Akhlâk Lil Banât juz 1 ini terdiri dari 41 bab pembahasan yang menarik dan tepat dipelajari anak-anak perempuan. Pada bab pertama misalnya, penulis menggambarkan secara universal akan efek positif bagi seorang perempuan yang memiliki adab yang baik. Bahwa, jika anak perempuan memiliki akhlak yang baik maka ia akan dicintai Allah, dicintai keluarga dan dicintai oleh semua manusia.

Namun sebaliknya, jika anak perempuan tidak memiliki adab maka ia akan dibenci oleh Allah, keluarganya dan bahkan oleh semua manusia (hlm: 4). Penjelasan ini betapapun cukup sakral. Betapa akhlak menjadi kunci kebahagiaan seorang perempuan. Sampai-sampai Allah [dan seluruh manusia] menjadi pertimbangannya.

Kitab Akhlâk Lil Banât (Juz 1-Pegon) ini diajarkan di pesantren-pesantren dan juga Madrasah Diniyah di kampung-kampung. Karena urgensi isi kitab tersebut, kitab ini masyhur dikaji di mana-mana. Selain karena penjelasannya yang menarik dan bersifat naratif, dalam penjelasan kitab ini juga kerapkali menjadikan nama-nama istri Nabi Muhammad Saw dan wanita-wanita mulia lainnya sebagai gambaran tokoh yang perlu diteladani anak-anak perempuan. Nama-nama itu misalnya seperti Sayyidah 'Aisyah RA, Sayyidah Fathimah RA dan Sayyidah Zainab RA.

Hal menarik yang menjadi alasan kenapa anak-anak perempuan perlu dibekali pengetahuan akhlak melalui kitab kecil ini karena kitab ini bukan saja mengajarkan anak-anak perempuan untuk berakhlak kepada orang tua, tetapi juga seluruh lapisan manusia, dari mulai berakhlak kepada guru, saudara-saudaranya, tetangganya, hingga cara berakhlak kepada pembantu. Semuanya dijelaskan dengan cara yang unik dan menarik. Bahkan tidak berlebihan jika penjelasan-penjelasan itu dikemas secara dramatis, sehingga menarik untuk dikaji oleh tingkatan anak-anak.

Selain itu, untuk menambah menarik bagi anak-anak, penulisnya juga tidak jarang menggunakan cerita-cerita yang di dalamnya mengandung nilai akhlak yang sedang menjadi suatu pembahasan dalam kitab kecil itu. Ketika menjelaskan bab ke 4 misalnya, yaitu terkait keharusan seorang anak perempuan memiliki adab sedari kecil, penulis mengumpamakannya dengan Pohon Bunga Mawar yang sangat indah dipandang akan tetapi pohonnya bengkok.

========
IDENTITAS KITAB
Nama Kitab: Akhlâk Lil Banât Juz 1
Penulis: Umar Ibn Ahmad Baraja
Penerbit: Maktabah Muhammad Ibn Ahmad Nabhan wa Awladah Surabaya
Jumlah Halaman: 44
Link download PDF: Kitab Akhlak Lil Banat (2 Juz Saja)
=======

Pohon Mawar itu hendak diluruskan namun mustahil untuk dapat dilakukan karena pasti akan putus sebab dahangnya sudah keras. Begitupun ketika seorang perempuan sudah besar dan dia tidak beradab, maka untuk meluruskan agar menjadi seseorang yang berbudi pekerti yang baik tidak dapat dilakukan. Karena adab dan akhlak hanya bisa dipelajari dan dicerna serta dipraktikkan dengan baik manakala sudah diajarkan sedari kecil (hlm: 7).

Perumpamaan yang dinarasikan dalam bentuk cerita, dengan menjadikan seorang anak perempuan bernama Fathimah dan ibunya yang sedang jalan-jalan ke suatu kebun, memikat pembaca untuk merenungi lebih mendalam terkait narasi cerita yang disuguhkan. Pesan akhlak yang disampaikan tidak membuat bosan orang yang mendengarkan, dan tidak terkesan menggurui. Dengan begitu akan mudah ditangkap oleh naluri anak-anak yang identik menyukai dunia cerita dan simbol-simbol menarik.

Pada bab lain yang cukup menarik adalah penjelasan soal sebagian akhlak dan nasihat Baginda Rasulullah Saw. yang patut diteladani anak-anak perempuan. Bahwa diantaranya, Nabi Muhammad adalah pribadi yang paling berakhlak, pribadi yang welas asih, pribadi yang jujur dan dapat dipercaya, dan pribadi yang beradab kepada pembantunya di rumah. Bahkan, Nabi Muhammad, dijelaskan dalam kitab Akhlâk Lil Banât juz 1 ini, sebagai pribadi yang tidak pernah sekalipun menyakiti manusia dan juga hewan.

Ia juga merupakan pribadi yang penyayang kepada fakir dan miskin dan tidak jarang beliau ketika hendak makan selalu memanggil mereka untuk makan bareng bersama nabi (hlm: 16-17). Penjelasan ini cukup mengena relung batin jika diketahui oleh anak-anak perempuan. Sehingga, mereka akan mudah untuk meresapi dan meniru kepribadian nabi yang sangat agung itu.

Kitab ini terdiri dari 88 halaman dan dilengkapi dengan terjemahan bahasa Jawa. Ini menarik bagi para pembaca yang masih pemula, sehingga tidak kesulitan untuk memahami isi pembahasan yang ada dalam kitab ini. Kiranya sulit bagi para pemula untuk memahami bahasa Arab yang tidak adanya terjemah.

Jika memahami bahasa Arabnya saja masih belum bisa, bagaimana seorang anak ingin mencerna dan mempraktikkan isi kitab ini? Oleh sebab itu adanya terjemahan bahasa Jawa dalam kitab yang ditulis oleh Ahmad Baraja ini sangat tepat menjadi konsumsi dasar bagi anak-anak perempuan yang masih di tangga awal dalam belajar.

Pembahasan yang mungkin jarang ditemukan dalam kitab-kitab lain namun tercatat dengan baik dalam kitab Akhlâk Lil Banât juz 1 adalah soal sopan santun kepada seorang pembantu. Penjelasan yang berada pada bab 24 itu menggambarkan seorang pembantu bukan dilihat dari kedudukannya sebagai pelayan tetapi sebagai manusia utuh.

Seorang pembantu adalah orang yang banyak berjasa di kehidupan seorang anak, lebih-lebih ketika orang tua sedang pergi atau tidak ada di rumah. Oleh sebab itu, dilarang keras bagi seorang anak berbuat yang tidak baik kepadanya. Seorang anak hendaknya berkata halus kepada seorang pembantu dan tidak membentaknya ketika hendak menyuruhnya. Karena hal itu juga dipraktikkan oleh nabi saat memiliki pembantu bernama Annas, dimana beliau tidak pernah sekalipun memarahinya (hlm: 46).

Kitab ini relevan dikaji dan dipahami oleh anak-anak perempuan di masa kapanpun. Dengan penjelasannya yang begitu komprehensif soal beradab dan berakhlak kepada siapapun, dari mulai akhlak kepada ibu, bapak, guru, tetangga, dan lainnnya. Ataupun juga penjelasan soal adab ketika seorang perempuan sedang berada di tempat-tempat, seperti ketika di sekolah, berjalan di jalan dan juga adab dalam menjaga alat-alat sekolahnya.

Arus globalisasi yang ditandai dengan internet dan informasi yang kapanpun dapat dicerna oleh anak-anak perempuan, kitab ini dapat menjadi benteng untuk menjaga mereka dari gempuran arus globalisasi yang bisa saja menghantam kepribadian anak-anak untuk menjadi tidak berakhlak dan beradab.

Di akhir pembahasan kitab kecil ini, penulisnya mengakhiri dengan pembahasan yang cukup menarik, yaitu soal nasihat-nasihat umum bagi anak perempuan. Setelah seorang anak mengetahui cara-cara berakhlak dengan Allah dan semua manusia dalam segala tingkatannya, seorang anak diberi nasihat sebagai bekal kehidupan di masa depan, seperti harus mengucapkan "maaf" atau "punten" (dalam bahasa Jawa) ketika memanggil atau hendak menyuruh seseorang; tidak boleh memutus ucapan orang yang sedang berbicara; menjaga kebersihan tubuh; dan tidak membocorkan pesan yang disampaikan seseorang kepada dirinya ketika hendak disampaikan ke orang yang berhak (hlm: 78-80).

Baca: Keunikan Kitab Khawash Al-Qur'an (PDF Download) - Karya Imam Al-Ghazali

Meskipun begitu, ada hal yang hemat penulis (resensi) masih ada kekurangan di dalam kitab ini, yaitu tidak dilengkapi dengan ilustrasi-ilustrasi gambar yang menarik anak-anak di setiap babnya. Ini sepertinya akan menjadi nilai lebih kitab kecil ini sehingga tidak hanya dibaca dan dipelajari dengan tuntunan guru di madrasah ataupun di pesantren, tetapi juga dapat dibaca-baca sendiri oleh anak-anak perempuan yang masih kecil. Mereka akan lebih tertarik lagi untuk membaca dan bahkan meneladani pesan akhlak yang disampaikan kitab Akhlâk Lil Banâr juz 1 ini jika dilengkapi dengan ilsutrasi gambar yang juga menarik.

Secara keseluruhan, kitab ini urgen diketahui, dipelajari dan ditadaburi oleh anak-anak perempuan di masa kecil. Peran orang tua juga sangat penting untuk mengarahkan anak-anak perempuannya untuk mengetahui keberadaan dan esensi isi kitab ini.

Arus globalisasi yang ditandai dengan kebebasan pergaulan dan ditambah dengan ganasnya informasi (khususnya yang tidak mendidik) yang sulit dibendung menjadikan kitab ini relevan untuk dijadikan panduan anak-anak perempuan untuk menghadapinya. Dengan mempelajari, menghayati dan mempraktikkan isi kitab ini akan membentuk pribadi seorang anak perempuan yang bahagia dan dicintai oleh Allah serta seluruh umat manusia. [dutaislam.or.id/ab]

Rokhimah, tinggal di Losari, Brebes, Jateng

Iklan