Iklan

Iklan

,

Iklan

Kitab Minhatul Mughits (PDF) dan Syarah Al-Baiquniyah (PDF): Persamaan dan Perbedaan

16 Mei 2020, 20:06 WIB Ter-Updated 2024-08-15T18:09:33Z
Download Ngaji Gus Baha
pdf kitab syarah baiquniyah resensi kitab minhatul mughits
Cover Kitab Syarah Al-baiquniyyah PDF. Foto: dutaislam.or.id.

Oleh Rizka Fauziyah

Dutaislam.or.id - Pendalaman ilmu mengenai hadits menjadi salah satu keharusan bagi santri khususnya dan masyarakat pada umumnya. Keharusan mendalami hadits tersebut melewati pembelajaran ilmu-ilmu terkait hadits. Hal ini dikarenakan hadits yang sering kita baca tidak dapat kita pahami secara mentah-mentah.

Jika seseorang memahami hadits tanpa memiliki bekal terkait ilmu-ilmu hadits ini akan menjadikan salah penggunaan. Selain itu, orang yang sudah terlanjur gelap dalam pemahaman hadits itu justru menyiarkan ke khalayak umum. Jadi, langkah pertama dalam memahami hadits ini dengan mempelajari ilmu-ilmu yang membahas tentang istilah dan hal-hal yang terkait dengan hadits.

Baca: Flashdisk Kitab Kuning PDF Ribuan Judul Jutaan Halaman

Di antara kitab yang membahas ilmu-ilmu terkait tentang hadits adalah Kitab Minhatul Mughits fi ‘Ilmi Mustholah al Hadits karya Hafidz Hasan al Mas’udi dan Kitab Syarh Baiquniyah. Baca juga: Kitab Minhatul Mughits (PDF), Kunci Ilmu Dasar Musthalah Hadits Untuk Pemula.

Kitab Minhatul Mughits fi ‘Ilmi Mustholah al Hadits ini memiliki 56 bab yakni bab pertama merupakan muqaddimah dan bab terakhirnya adalah daftar isi kitab tersebut. Bab kedua dan ketiga ini berisi tentang permulaan ilmu hadits dirayah dan hadits riwayah. Pada bab keenam dan seterusnya (sampai bab 49) berisi tentang pembagian hadits, dan dari setiap bab ini menjelaskan pengertian hadits tersebut, ciri-ciri (tidak semua hadits dijelaskan) serta contoh haditsnya.

Bab selanjutnya sampai bab sebelum daftar isi ini berisi tentang hal-hal yang terkait tentang hadits seperti adab guru dan murid yang terdapat pada bab 55.

Pembagian bab dalam kitab tersebut menjadikan pembaca jenuh karena terlalu banyak. Sedangkan pada kitab tersebut penulis mengatakan (read: sebelum muqaddimah), "kitab ini merupakan ringkasan dari beberapa kitab orang-orang yang ma’rifat dan kesimpulan dari perkataan para pemimpin terdahulu…".

Penulis kitab berniat untuk meringkas, akan tetapi kitab tersebut justru menjabarkan dengan sangat singkat seperti pembahasan tentang hadits shahih pada bab keenam dan kedelapan, dan hadits hasan yang terdapat pada bab ketujuh dan kesembilan.

========
IDENTITAS KITAB 1:
Judul Kitab     : Syarh Baiquniyah
Penulis         : Muhammad al Zarqoni
Font            : Trad. Arabic; 14,5
Penerbit        : Al Haramain
Cetakan pertama : 7 Juli 2006 M/10 Jumadil Ula 1427 H
Tebal : 88 halaman
Link download PDF: Kitab Syarh Baiquniyah
========

Kecondongannya (Hafidz Hasan al Mas’udi) terhadap hadits yang familiar didengar, yakni hadits shahih dan hasan. Ia mengabaikan penjelasan tentang hadits yang lainnya. Dengan kata lain, penulis kitab tidak konsisten dalam penulisannya.

Penjelasan yang terdapat pada kitab tersebut dapat dijadikan sebagai panduan dasar bagi para pemula yang akan mendalami disiplin ilmu hadits. Di dalam kitab tersebut sangat mudah dibaca, karena penulisannya yang cukup rinci walaupun tidak sedetail penjelasan yang terdapat pada kitab Kitab Al-Baiquniyah. Kitab Minhatul Mughits ini didesain sedemikian rupa dengan tulisan yang disertai dengan harakat lengkap dan keterangan yang sudah terbagi-bagi setiap paragraf dan tentunya setiap bab.

========
IDENTITAS KITAB 2:
Judul Kitab     : Minhatul Mughist Fi Ilmi Musthalah Hadist
Penulis         : Hafidz Hasan Al-Mas'udi
Penerbit        : Andalas Surabaya
Tebal : 64 halaman
Size : 520 KB
Link download PDF: Kitab Minhatul Mughist Fi Ilmi Musthalah Hadist
========

Alangkah baiknya jika pembagian sub bab yang terdapat pada Kitab Minhatul Mughits fi ‘Ilmi Mustholah al Hadits ini diringkas kembali, agar pembaca bisa memahami poin-poin pembahasan yang diharapkan penulis kitab tersebut.

Poin yang terdapat pada bab empat "syarh al alfaadz allati daarot bain al muhadditsiin" digabungkan dengan bab selanjutnya yakni al Taqsiim, sehingga menjadi "syarh al alfaadz allati daarot bain al muhadditsiin wa al taqsiim".

Pada bab "al khatimah" ini saya kira sudah selesai pembahasan. Akan tetapi terdapat pembahasan mengenai riwayat hadits dengan makna dan seterusnya. Penjelasan ciri-ciri dari setiap hadits ini tidak terlihat.

Bagaimana dengan Kitab Syarah Al-Baiquniyyah?
Kitab Syarh Baiquniyah memiliki 27 bab, di setiap bab ini merupakan jenis hadits. Pada bab satu, dua dan tiga merinci pembagian dari jenis-jenis hadits tersebut, seperti pembagian hadits shahih, hadits hasan dan sebagainya. Tadlis atau kerap disebut dengan hadits mudallas ini terbagi menjadi dua yakni tadlis al isnad dan tadlis li syaikh, yang terdapat pada bab 17 (penjelasan definisi sekaligus contohnya).

Kitab ini membahas tentang pembagian hadits secara simpel dan lugas melalui sistem nadzam. Langkahnya dalam memaparkan tiap-tiap hadits ini mencerminkan sikap acuh terhadap berbagai karya-karya lain yang segenre dengannya.

Pembahasan yang terdapat dalam Kitab Syarh Baiquniyah cukup banyak karena kitab ini merupakan keterangan dari Kitab Nadzam Baiquniyah. Ringkasan mengenai pembagian-pembagian hadits ini memudahkan para pembaca untuk mempelajarinya.

Baca: Toko Online Kitab Kuning Makna Pesantren

Keterangan dari setiap nadzam tidak mencantumkan runtutan bait baiquniyah tersebut, agar lebih mudah untuk penyebutan referensi. Kitab yang sengaja didesain melalui perluasan keterangan nadzam ini menjadikan pembaca lebih mudah mengingat poin-poin penting yang hendak dipelajari dibandingkan dengan Kitab Minhatul Mughits fi 'Ilmi Mustholah al Hadits.

Kitab Minhatul Mughits fi ‘Ilmi Mustholah al Hadits memiliki pembagian bab yang sangat rinci (banyak). Akan tetapi, penjelasan di dalamnya tidak serinci pembagian bab. Justru penjelasannya lebih singkat yang di dalamnya terdapat definisi dan contoh. Penggunaan bahasa yang sederhana menjadikan para pembaca lebih mudah untuk memahaminya, sehingga kitab tersebut cocok dikaji bagi para peminat hadits pemula.

Kitab Syarh Baiquniyah memiliki pembagian bab yang ringkas dan penjelasan yang cukup detail. Bahasa yang digunakan pada kitab tersebut juga simpel, tetapi kitab ini tidak dianjurkan untuk para pengkaji pemula hadits. Misal pembahasan mengenai matan secara bahasa dan istilah dalam Kitab Syarh Baiquniyah lebih luas dibandingkan dengan Kitab Minhatul Mughits.

Kitab Minhatul Mughits fi ‘ilmi Mustholah al Hadits pun terlalu banyak merinci pembagian bab yang dicantumkan pada daftar isi. Meskipun begitu, keduanya sama-sama membahas tentang ilmu yang akan mengkaji hadits. [dutaislam.or.id/ab]

Rizka Fauziyah, tinggal di Cilacap

Iklan