Iklan

Iklan

,

Iklan

Seruan Doa dalam Kitab Abwabul Faraj (PDF) - Abuya Sayyid Muhammad Al-Maliki

6 Mei 2020, 02:20 WIB Ter-Updated 2024-08-17T23:44:43Z
Download Ngaji Gus Baha
kitab abwabul faraj sayyid muhamma alwi al maliki
Cover Kitab Abwabul Faraj karya Abuya Sayyid Muhammad. Foto: dutaislam.or.id.

Oleh A. Saepul Munir

Dutaislam.or.id - Berdoa bagi setiap orang muslim adalah sebuah keniscayaan. Seorang muslim yang berdoa berarti sedang mengukuhkan status kehambaannya di hadapan Allah Swt. Bahkan Nabi Muhammad Saw. dalam salah satu haditsnya menyatakan bahwa doa adalah inti dari ibadah.

Disamping itu, berdoa merupakan perintah dari Allah Swt sebagaimana dalam QS. Ghafir ayat 60 yang artinya: "Dan Tuhanmu berfirman: Berdoalah kalian kepadaku, niscaya akan aku kabulkan".

Betapa pentingnya doa bagi seorang muslim dalam mengarungi kehidupan di dunia ini yang tidak pernah lepas dari berbagai problem baik yang bersifat duniawi ataupun ukhrowi. Doa bagi seorang muslim adalah penawar untuk setiap masalah yang dihadapinya, obat untuk setiap penyakit yang dideritanya dan senjata untuk melawan musuh-musuhnya.

Berkaitan dengan hal di atas, Al Alim Al Alamah Sayyid Muhammad bin Alawi bin Abbas Al Maliki Al Makki Al Hasani menyusun sebuah kitab dengan judul Abwabul Faraj.

Baca: Flashdisk Kitab Kuning PDF Ribuan Judul

Secara garis besar, kitab ini memuat kumpulan redaksi doa dan aurod yang bersumber dari Al-Qur’an, Hadits dan yang disusun oleh para ulama, kumpulan surat dan ayat Al-Qur’an yang memiliki keistimewaan dan khasiat tertentu serta beberapa manfaat berupa dzikir dan aurod tertentu, dilengkapi dengan penjelasan dari para ulama mengenai teknis pengamalan doa dan aurod tersebut.

Dalam muqaddimahnya, Al Alim Al Alamah Sayyid Muhammad bin Alawi bin Abbas Al Maliki Al Makki Al Hasani menjelaskan mengenai urgensi doa bagi orang muslim dengan mengutip beberapa hadits Nabi, di antaranya hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Hiban dan Al Hakim, yang artinya:

"Rasulullah Saw bersabda: Janganlah kalian merasa lemah dalam berdoa, sesungguhnya tidak ada satu orang pun yang akan rusak/merugi bersama doa (yang dipanjatkannya)".

Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa doa-doa yang dipanjatkan akan dikabulkan oleh Allah Swt. Meskipun berbeda-beda caranya Allah mengabulkan doa seorang hamba sebagaimana yang jelaskan oleh Rasulullah Saw.


مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلَا قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلَّا أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلَاثٍ : إِمَّا أَنْ يُعَجِّلَ لَهُ دَعْوَتَهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ وَإِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنْ السُّوءِ مِثْلَهَا

Artinya:
"Tidak ada seorang Muslim yang berdoa dengan tidak disertai dengan doa dan memutus hubungan persaudaraan kecuali Allah pasti akan memberikannya salah satu dari tiga hal. Bisa disegerakan doanya untuk dikabulkan, mungkin pula Allah menyimpannya sehingga dibalas di akhirat kelak. Dan kemungkinan pula Allah akan menghindarkan dia dari kejadian buruk yang menjadi ganti setara dari doa kebaikan  yang ia panjatkan." (HR. Ahmad).

Dalam kitab Abwabul Faraj ini, Al Alim Al Alamah Sayyid Muhammad bin Alawi bin Abbas Al Maliki Al Makki Al Hasani juga menjelaskan beberapa hal yang harus dilakukan agar sebuah doa dikabulkan, diantaranya adalah senantiasa berdoa meski doa yang dipanjatkan belum terkabul, menjauhi hal-hal yang dilarang oleh syariat seperti mengonsumsi dan menggunakan barang yang haram.

=========
IDENTITAS KITAB:
Nama Kitab : Abwabul Faraj
Penulis : Dr. Sayyid Muhammad bin Alawi bin Abbas Al Maliki Al Makki Al Hasani
Penerbit         : Dar Al-Kotob Al-Ilmiyah
Tebal : 237 Halaman
Size : 8.65 MB
Link Download PDF : Kitab Abwabul Faraj Abuya Sayyid Muhammad
=========

Beliau juga memaparkan ketika seorang berdoa, maka ia harus menerapkan etika dalam berdoa. Etika/adab dalam berdoa menurut Al Alim Al Alamah Sayyid Muhammad bin ‘Alawi bin Abbas Al Maliki Al Makki Al Hasani adalah sebagai berikut:

  1. Menentukan waktu yang memiliki kemuliaan untuk berdoa. Seperti yaumul arafah (hari kesembilan bulan Dzulhijjah) untuk skala tahunan, bulan ramadhan untuk skala bulanan, hari jum’at untuk skala mingguan, dan waktu sahur untuk skala harian.
  2. Menentukan kondisi yang baik untuk berdoa. Seperti ketika turun hujan, waktu diantara adzan dan iqamah, setelah melaksanakan shalat maktubah dan sebagainya.
  3. Berdoa dengan menghadap ke kiblat serta mengangkat kedua tangan. Mengusap wajah dengan kedua tangan ketika selesai berdoa.
  4. Menggunakan suara yang sedang (tidak terlalu keras dan juga tidak terlalu lirih)
  5. Tidak bersusah payah merangkai kata doa sebagaimana sajak.
  6. Rendah diri, khusyu’, penuh pengharapan dan bersungguh-sungguh dalam memohon.
  7. Memiliki kemantapan dalam hati bahwa doanya pasti akan terkabul.
  8. Mengulang-ulang doa sebanyak tiga kali serta tidak menganggap lambat dikabulkannya doa.
  9. Memulai dan mengakhiri doa dengan menyebut nama Allah Swt dan memujiNya serta bersholawat kepada Nabi Muhammad Saw.
  10. Adab Bathin yakni bertaubat, berusaha melepaskan segala bentuk kedzaliman serta menghadap diri kepada Allah Swt dengan segenap jiwanya.

Selain muqaddimah yang telah dijelaskan kitab Abwabul Faraj ini memuat sebanyak lima belas bab yaitu;

  1. Bab Tafrirul qulub wa tafrijul kurub
  2. Bab Dua’ul faroj
  3. Bab Qodhoil Hawaij
  4. Bab Taisirur rizqi wa qodhoud dain
  5. Bab Syifaul Asqom wa daf’il Alam
  6. Bab Da’watul Jami’ah
  7. Bab Du’aul Iman
  8. Bab Tilawatul Qur’an
  9. Bab Istighfar
  10. Bab Sholat Istikhoroh
  11. Bab Tawasul
  12. Bab Ziaroh maqam Nabi
  13. Bab Dzikir
  14. Bab Sholawat kepada Nabi Muhammad Saw
  15. Sholawat pilihan

Dalam Bab Tilawatil Qur’an, beliau memaparkan beberapa ayat dan surat dalam Al-Qur'an yang memiliki keistimewaan, seperti basmalah, surat Al Fatihah, Ayat Kursi, surat Yasin, Surat Al Waqiah, Surat Al Mulk, Surat Al Fath dan sebagainya dengan merujuk kepada hadits Rasulullah Saw, atsar para sahabat dan maqalah para ulama salafus shalih.

Baca: Download Puluhan Karya Sayyid Muhammad Al-Maliki

Sebagaimana ketika beliau menjelaskan keutamaan basmalah, beliau mengutip pendapatnya Imam Al Ghozali yang mengatakan: “Barang siapa yang membaca basmalah sebanyak 12.000 kali, dengan melaksanakan sholat sunnah dua rakaat di setiap selesai membaca 1.000 kali kemudian ia memohon hajat(keinginan) nya kepada Allah Swt, kemudian membaca 1000 kali lagi terus melaksnakan sholat dua rakaat dan seterusnya hingga bacaan basmalahnya mencapai 12.000 maka segala hajatnya akan dikabulkan oleh Allah Swt.”

Di dalam Bab Shalawat kepada Nabi Muhammad Saw., beliau Al Alim Al Alamah Sayyid Muhammad bin ‘Alawi bin Abbas Al Maliki Al Makki Al Hasani menjelaskan fadhilah-fadhilah membaca sholawat kepada Nabi Muhammad Saw yang manfa’atnya bagi orang yang membaca sholawat tidak hanya akan ia peroleh di dunia ini tapi juga kelak di akhirat.

Di bagian akhir kitab ini beliau Al Alim Al Alamah Sayyid Muhammad bin ‘Alawi bin Abbas Al Maliki Al Makki Al Hasani menuliskan beberapa redaksi shalawat pilihan seperti shalawat Istighotsah Ibnu Idris, Sholawat At-Tadbir, Sholawat Munjiyat, Sholawat Nariyah, Sholawat Mahabbah, Sholawat Fatih, dan sebagainya.

Baca: Toko Online Kitab Kuning Makna Pesantren

Secara umum, dari kelima belas bab yang ada dalam dalam Kitab Abwabul Faraj (PDF) ini, kita akan disuguhi oleh Al Alim Al Alamah Sayyid Muhammad bin ‘Alawi bin Abbas Al Maliki Al Makki Al Hasani tentang berbagai macam doa yang sangat banyak sekali serta memiliki keutamaan tersendiri.

Tidak lupa beliau juga memaparkan tata cara pelaksanaan doa, aurod, dzikir, shalawat maupun bacaan ayat-ayat Al-Qur’an sesuai dengan apa yang telah di praktikkan oleh para ulama. [dutaislam.or.id/ab]

A. Saepul Munir, tinggal di Subang

Iklan