Iklan

Iklan

,

Iklan

Bagaimana Niat dan Posisi Makmum yang Benar? (Ebook Fiqih PDF Download)

Duta Islam #02
12 Jul 2020, 06:47 WIB Ter-Updated 2024-08-17T17:45:24Z
Download Ngaji Gus Baha
Buku Niat dan Posisi Makmum

Dutaislam.or.id - Melaksanakan shalat secara berjamaah bagi umat Islam diyakini dapat melipatgandakan pahala hingga 27 kali. Maka dari itu banyak yang lebih memilih shalat berjamaah daripada sendirian. Sayangnya, tidak semua orang memahami tata cara shalat berjamaah, seperti masalah niat dan posisi makmum yang benar.

Buku Niat dan Posisi Makmum karya Sutomo Abu Nashr, Lc hadir guna menjawab beberapa pertanyaan yang kerap muncul seputar makmum jamaah. Di dalam buku ini terdapat sembilan topik yang dianggap sebagai masalah yang sering ditanyakan.

Kesembilan masalah itu dibagi ke dalam dua bab. Bab pertama adalah menyangkut niat, di antaranya yaitu niat menjadi makmum, perbedaan niat antara makmum dan imam, makmum merubah niat menjadi imam, shalat sendiri lalu berniat makmum, dan makmum memutuskan niat jamaah.

Sedangkan pada bab kedua membahas posisi dan barisan makmum. Di dalamnya terdapat empat masalah yaitu bagaimana makmum memulai barisan, posisi makmum satu orang, makmum sendirian di shaff terakhir, dan tiang masjid bisa memotong shaff.

======
Judul Buku : Niat dan Posisi Makmum
Penulis : Sutomo Abu Nashr, Lc
Penerbit : Rumah Fiqih Publishing
Tebal :41 Hlm
Tahun : 2019
Link Download: Buku Niat dan Posisi Makmum
======

Dalam membedah masing-masing masalah tersebut, Sutomo juga mencantumkan dalil dan perbedaan pendapat apabila ada. Selain itu ia juga mencantumkan beberapa kasus yang berbeda mengenai satu masalah tertentu.

Misalnya ketika makmum berbeda niat dengan imam, kasus yang sering terjadi adalah ketika seseorang sedang shalat sunnah tiba-tiba pundaknya ditepuk oleh orang yang ingin mendapatkan pahala shalat fardhu berjamaah.

Atau di dalam kasus lain, yaitu ketika yang hendak dijadikan imam ternyata sedang melaksanakan shalat qadha. Dan sebaliknya juga, makmum yang ingin shalat qadha menepuk seseorang yang sedang shalat fardhu. Artinya mereka sama-sama shalat fardhu tetapi beda niat.

Perbedaan niat makmum dengan imamnya dalam shalat-salat tadi dalam pandangan syafi’iyyah tidak masalah. Karena tidak ada syarat kesamaan niat dan shalat antara makmum dan imam menurut pandangan mereka dalam shalat berjamaah. Yang menjadi syarat adalah kesatuan bentuk shalat. Itu saja. (Hlm. 14)

Dalam membangun barisan jamaah, makmum sebaiknya memperhatikan beberapa hal, seperti mulai dengan posisi terdekat dengan imam, mulai dari sebelah kanan, dan menjadikan imam selalu berada di tengah.

Pada mulanya penulis berniat membuat buku dengan pertanyaan tentang makmum sejumlah 27 masalah. Ke-27 masalah tersebut kemudian dibagi ke dalam tiga seri buku. Buku yang berjudul Niat dan Posisi Makmum (PDF) ini merupakan seri pertamanya. Untuk itu, sebelum beranjak ke seri yang kedua, sebaiknya Anda baca dulu buku yang satu ini. [dutaislam.or.id/umi/gg]

Iklan