Buku Adab Murid Terhadap Guru |
Dutaislam.or.id - Belajar kepada seorang guru tentunya harus dilandasi dengan adab yang baik agar ilmu yang diterima berkah dan bermanfaat. Imam Badruddin Ibnu Jamaah Al-Kinani Asy-Syafi’i telah memberikan panduan mengenai bagaimana adab yang baik bagi murid terhadap gurunya melalui kitab karyanya yang berjudul Tadzkirotus Saami’ Wal Mutakallim fii Adabil ‘Alim wal Muta’allim.
Kitab klasik yang telah ada sejak ratusan tahun yang lalu itu sudah banyak dikenal di kalangan pesantren. Dan kini terjemahan dalam Bahasa Indonesianya pun telah ada, yaitu buku Adab Murid Terhadap Guru yang diterjemahkan oleh Syafri Muhammad Noor, Lc.
Buku terjemahan yang baru terbit di tahun 2020 ini disusun menurut bab-bab sesuai dengan kitab aslinya. Di antaranya yaitu: adab bertemu guru, taat kepada guru, hormat kepada guru, mengetahui hak dan jasa guru, sabar terhadap sifat guru, berterimakasih kepada guru, minta izin belajar kepada guru, dan lain sebagainya.
Meskipun telah ditulis sejak lama namun apa yang terdapat dalam kitab tersebut (dan tentu saja di buku terjemahannya) masih relevan untuk dijadikan pedoman dalam membangun adab murid terhadap guru. Sebab dengan memiliki adab yang baik, maka jalan untuk memperoleh ilmupun akan semakin mudah.
Bahkan kedudukan adab berada di atas ilmu. Hal tersebut bisa dilihat dari nasehat para ulama seperti Ibnul Mubarok rahimahullah yang mengatakan: “kami mempelajari adab itu selama 30 tahun dan kami mempelajari ilmu selama 20 tahun”. (hlm. 9)
=====
Judul Buku : Adab Murid Terhadap Guru
Judul Asli : Tadzkirotus Saami’ Wal Mutakallim fii Adabil ‘Alim wal Muta’allim
Pengarang : Imam Badruddin Ibnu Jamaah Al-Kinani Asy-Syafi’i
Penerjemah : Syafri Muhammad Noor, Lc
Penerbit : Rumah Fiqih Publishing
Tebal :75 hlm
Tahun : 2020
Link Download: Buku Adab Murid Terhadap Guru
=====
Di antara adab yang diajarkan di dalam buku ini yaitu murid harus bersikap tawadhu’ atau merendahkan diri di hadapan guru. Hendaknya mengetahui bahwa merendahkan diri untuk gurunya adalah sebuah kemuliaan, menundukkan diri untuknya adalah sebuah kebanggaan, dan awadhu’ kepadanya adalah sebuah ketinggian derajat. (hlm. 16)
Adapun mengenai adab ini diambil dari berbagai sikap dan tauladan yang ditunjukkan oleh para sahabat dan ulama terdahulu. Misalnya nasihat dari Imam al-Ghazali. Beliau mengatakan: “ilmu tidak akan diraih kecuali dengan ketawadhu’an serta mendengarkan dengan baik.”
Tentu saja masih banyak yang lain. Namun sebelum diri kita benar-benar tawadhu’ terhadap seorang guru pertama-tama kita perlu memilih siapa guru yang akan diambil ilmunya.
Hal tersebut tercantum sebagai bab pertama dalam buku Adab Murid Terhadap Guru ini. Salah satu yang mejadi pertimbangan adalah mencari guru yang memiliki kompetensi.
Hendaknya jika memungkinkan, memilih guru yang memiliki kompetensi/kapabilitas secara baik, benar-benar mempunyai rasa belas kasih, Nampak kewibawaannya, diketahui kebaikan/kesederhanaannya, dikenal keterjagaannya, paling baik pengajarannya dan paling bagus dalam memahamkan ilmu. (hlm. 11)
Meskipun saat ini metode belajar semakin berkembang dan berubah, seperti melalui sistem online, namun adab murid terhadap guru hendaknya tidak dilupakan sebab adab sangatlah penting bagi seorang murid.
Salah satu upaya untuk mengetahui apa saja adab yang perlu diperhatikan oleh seorang murid terhadap gurunya adalah membaca buku terjemahan yang satu ini. Anda bisa langsung mendownload buku Adab Murid Terhadap Guru PDF dan mengimplementasikan ajaran Imam Syafi’i ini di dalam proses mencari ilmu dari seorang guru. [dutaislam.or.id/umi/gg]