Oleh Faiq Aminuddin
Dutaislam.or.id - Untuk memahami isi bacaan berbahasa Arab tentu kita perlu mempelajari Bahasa Arab mulai dari kosa kata (mufrodat) dan tata bahasa atau gramatikanya (nahwu). Ada banyak kitab nahwu yang dapat kita pelajari; Alfiyah karya Imam Ibnu Malik, Adawatul I'rab karya Syaikh Syaukat Al-Bayati, Al-I'rabul Muyassar karya Yusuf Hadhor, An-Nahwu wan Nuhat karya Syaikh Hadhar Musa Hammud, Nahwul Wadhih fi Qowaid Lughah Arabiyyah karya Syaikh Ali Jarim.
Salah satu kitab Nahwu yang sangat populer adalah Matan Al-Jurumiyah. Kitab Matan Al-Jurumiyah merupakan kitab nahwu yang sangat populer. Kitab karya Abu Abdillah Muhammad bin Muhammad bin Dawud As-Shonhaji ini berisi dasar-dasar tata bahasa (gramatika) Arab secara lengkap dan padat.
Syaikh Shonhaji, begitu penyusun kitab Matan Al-Jurumiyah ini biasa disebut di pesantren, lahir pada tahun 672 H dan wafat pada tahun 732 H. Sebagian ulama ada yang menyebutnya sebagai Syaikh Ash-Shinhaji dan Ibnu Ajurum. Menurut Ibnu Maktum, Kitab Matan Al-Jurumiyah ini disusun sekitar tahun 719 H. Menurut Ibnu Ya’la, kitab penulisan kitab Matan Al-Jurumiyah dilakukan oleh putra penyusun, yaitu Abi Muhammad.
Syaikh Shonhaji sendiri tidak memberi nama pada kitab ini, bahkan menurut Syeikh Ismail Bin Musa Al-Hamidi Al-Malik, kitab ini sengaja dilempar ke laut oleh penyusunnya. Syaikh Shonhaji yakin bila memang disusun dengan niat ikhlash lillahi ta’ala maka kitab tersebut pasti tidak akan basah dan hilang.
Pada tahun 1419 H atau 1998 M penerbit Darush-Shomai’i Riyadh, Arab Saudi menerbitkan kembali kitab Matan Al-Jurumiyah menyatu dengan kitab Milhatul I'rab karya Abu Muhammad Al-Qosim bin Ali Al-Hariri Al-Bashori.
Kitab Matan Al-Jurumiyah dan Milhatul I’rab merupakan kitab yang tipis. Matan Al-Jurumiyah hanya terdiri dari 23 halaman ukuran kertas 13,5 × 22,8 cm, itu pun sudah termasuk 4 lembar halaman sampul dan halaman depan. Adapun Milhatul I’rab terdiri dari 25 halaman, termasuk 3 lembar halaman sampul dan halaman depan.
Walaupun tipis, kedua kitab ini sudah memuat dasar-dasar ilmu nahwu secara lengkap; Matan Al-Jurumiyah langsung masuk ke pokok pembahasan ilmu nahwu, mulai dari pengertian dan jenis-jenis kalam, pengertian, jenis-jenis ‘irob serta tanda-tandanya, jeni-jenis fi’il beserta jenis-jenis ‘amil, isim yang dibaca rafa’, isim yang dibaca nashab, dan isim yang dibaca khofadh. Uraian dalam Kitab Matan Al-Jurumiyah ini singkat dan padat serta dilengkapi dengan contoh sehingga mempermudah bagi pelajar pemula untuk memahaminya.
Agak berbeda dengan Matan Al-Jurumiyah, bagian awal kitab Milhatul I’rab diisi dengan lima baris nadham pengantar yang antara lain berisi hamdalah dan sholawat serta salam untuk Sang Nabi. Sama dengan Matan Al-Jurumiyah, Milhatul I’rab juga mengawali pembahasan ilmu nahwu dengan Bab Kalam, akan tetapi langsung dilengkapi dengan contoh. Selanjutnya Milhatul I’rab seraca ringkas dan padat membahas 16 tema dalam 377 nadham.
Pembagian bab dan fashl dalam kitab Milhatul I’rab lebih rinci bila dibandingkan dengan pembagian bab pada kitab Matan Al-Jurumiyah. Bab dan fashl dalam kitab Milhatul i’rab meliputi; bab kalam, ism, fi’l, hurf, nakirah dan ma’rifat, jenis-jenis fi’l, bab khusus tentang fi’l mudhori’, i’rab, i’rab ism mufrad munsharif, Asma’us-Sittah , Hurf ‘illat, I’rab ism manqush,i’rab ism maqshur, i’rab mutsanna, i’rab jama’ mudzakkar salim, i’rab jama’, i’rab jama’ muannasts salim, i’rab jama’ taksir, hurf jar, hurf qasam, idhafah, kam khabariyah, mubtada’ khabar, taqdimul-khabar, isytighal, fa’il, ifradul-fi’l, ma lam yusamma fa’iluhu, maf’ul bih, dhonna wa akhwatuha, ism fa’il, nashab mashdariyah, maf’ul bih, maf’ul ma’ah, hal wa tamyiz, kam istifham, dharaf, istitsna’, la nafiyah, ta’ajub, ighra’, tahdzir, inna wa akhwatuha, kana wa akhwatuha, ma nafiyah, nida’, tarkhim, tashghir, hurf zaidah, nasab, tawabi’, hurf ‘ath, ma la yanshorif, ‘adad, nawashibul-fi’l mudhori’, af’alul-khamsah, jawazim, syarath, bina’.
Kitab Matan Al-Jurumiyah dan Milhatul I’rab terbitan Darush-Shomai’i bukanlah kitab gundul yang tanpa kharakat/syakal dan tanda baca seperti titik dan koma. Bahkan kitab ini disusun seperti layaknya sebuah buku modern lengkap dengan tanda baca titik dan koma serta dilengkapi beberapa dengan catatan kaki pada bagian yang ada perbedaan penulisan dengan naskah kitab yang lain. Hal ini tentu lebih membuat kitab ini lebih nyaman dibaca.
=======
IDENTITAS KITAB:
Nama Kitab : Matan Al-Jurumiyah wayalihi Milhatul I'rab
Penulis : Abu Abdillah Muhammad bin Muhammad bin Dawud As-Shonhaji, Abu Muhammad Al-Qosim bin Ali Al-Hariri Al-Bashori
Muraji' :
Penerbit : Darush-Shomai’i Riyadh Arab Saudi
Tahun : 1419H / 1998 M (cetakan I)
Tebal : 51 halaman
Ukuran kertas : 135 × 228 mm
Ukuran file : 633,7 kB
Link Download PDF: Kitab Matan Jurumiyah
=======
Untuk menjelaskan tata bahasa Arab, Syaikh Shonhaji memulai dengan menguraikan unsur penyusun kalimat yaitu kalam. Secara singkat Syekh Shonhaji menjelaskan bahwa kalam adalah lafal yang tersusun (murakkab) dan yang memberi pengertian (mufid) serta disengaja (wadla’). Selanjutnya, Syaikh Shonhaji langsung memperjelas dengan menyebutkan tiga jenis Kalam yaitu ism, fi’il, dan hurf.
Agar kita dapat mengenali dan membedakan ketiga jenis kalam, Syaikh Shonhaji menyebutkan ciri-ciri dari isim, fi’il dan hurf. Ism dapat dikenali dengan i’rab khafadl, tanwin, alif lam, dan huruf khafadl. Adapun fi’il dapat dikenali dengan qad, syin, saufa, ta’ ta’nis sakinah. Sedangkan huruf adalah yang tidak sesuai dengan ciri-ciri isim dan fi’il.
Pada bagian Jenis-jenis Kalam Syaikh Shonhaji tidak menyebutkan contoh dari ketiga jenis kalam tersebut. Hal ini mungkin karena bagi penutur Bahasa Arab tentu tidak akan kesulitan untuk membedakan ketiga jenis kalam sebagaimana kita sebagai penutur Bahasa Indonesia tentu tidak kesulitan untuk membedakan antara kata benda dan kata kerja.
Inti dari dasar-dasar ilmu nahwu adalah kaidah-kaidah i'rab. Mungkin karena itu lah setelah menjelaskan pengertian dan jenis-jenis kalam, selanjutnya Syekh Shonhaji langsung menguraikan pengertian i'rab dan jenis-jenisnya. I'rab adalah perubahan akhir kalam karena perbedaan ‘amil. I'rab dibagi menjadi empat yaitu rafa’, nashab, khafadl, dan jazm. Syaikh Shonhaji mengingatkan bahwa isim hanya dapat ber-i'rab rafa’,nashab, dan khafad sedangkan fi’l hanya dapat ber-i'rab rafa’, nashab, dan jazm. Pada bagian ini Syaih Shonhaji juga tidak memberikan contoh.
Selanjutnya, Syaikh Shonhaji menjelaskan secara singkat tentang tanda-tanda dari masing-masing i'rab. Tanda i’rab rafa’ adalah harakat dhummah, wawu, alif, dan nun. Harakat dhummah merupakan tanda i'rab rafa' pada isim mufrad, jama’ taksir, jama’ taksir, jama’ muannas salim, fi’il mudlari’ shahih akhir.
Adapun huruf Wawu menjadi tanda i'rab rafa' pada jama’ mudzakkar salim, dan asma'ul khomsah yaitu abuka, akhuka, hamuka, fuka, dzu-malin. Sedangkan huruf Alif menjadi tanda bagi i'rab rafa' hanya pada isim tasniyyah. Begitu juga dengan huruf Nun yang menjadi tanda i'rab rafa' hanya pada fi’il mudlari’ yang bertemu dhamir tasniyyah atau dhamir jama’ atau dhamir muannas mukhattabah.
Demikian isi bagaian awal dari kitab Matan Al-Jurumiyah. Sebagai kitab matan maka Matan Al-Jurumiyah dikembangkan oleh banyak ulama menjadi kitab baru antara lain Kafrawi Syarah Ajurumiyyah karya Al-Kafrawi, Mukhtashor Jiddan Jurumiyah karya Syaikh Zaini Dahlan, Mutammimah Ajurumiyah karya Syamsuddin Al-Maliki, Tasywiqul Khilan Syarah Jurumiyah karya Zaini Dahlan, Taudhihat Jaliyyah Syarah Jurumiyah karya Muhammad Al-Hasyimi, Ad-Durrah An-Nahwiyah fî Syarh al-Ajurûmiyah karya Abu Ya’la, Ad-Durrah al-Bahiyah ‘ala Muqaddimah al-Ajurûmiyah karya Muhammad bin ‘Umar bin ‘Abdul Qâdir, dan Al-‘Asymâwi ‘ala Matan al-Ajurûmiyah karya al-‘Asymâwi.
Di Indonesia juga dapat kita temukan beberapa terjemah Kitab Matan Jurumiyah dalam bahasa Jawa dan Indonesia antara lain; An-Nibrasiyah karya Kiai Bisri Musthofa yang memberikan makna gandul serta penjelasan lebih rinci dalam bahasa jawa dengan tulisan Arab pegon.
Kitab Matan Al-Jurumiyah wayalihi Milhatul I'rab terbitan Shomai'i ini merupakan pasangan kitab dasar ilmu nahwu yang saling melengkapi. Matan Al-Jurumiyah berbentuk prosa sehingga lebih mudah dipahami sedangkan Milhatul I'rob berbentuk nadham sehingga lebih mudah dihapal. Setelah membaca dan mempelajari Matan Jurumiyah yang singkat dan padat, pelajar dapat melanjutkan pelajaran nahwunya ke kitab Milhatul I'rab yang agak lebih rinci. [dutaislam.or.id/ab]
Keterangan:
Resensi ini disertakan dalam Lomba Menulis Resensi Kitab Kuning Periode II tahun 2020, kerjasama Unisnu Jepara dan Duta Islam.
Faiq Aminuddin, tinggal di Tedunan, Wedung, Demak