Iklan

Iklan

,

Iklan

Matan Syudzurudz Dzahab (PDF), Kitab Nahwu Super Ringkas dan Konkret

24 Sep 2020, 03:22 WIB Ter-Updated 2024-09-19T00:51:03Z
Download Ngaji Gus Baha
kitab sudzurud dzahab pdf nahwu
Cover Kitab Sudzurudz Dhahab PDF. Foto: dutaislam.or.id.


Oleh Faiq Aminuddin

Dutaislam.or.id - Kitab Matan Syudzurudz Dhahab merupakan kitab nahwu karya Syaikh Jamaluddin Muhammad bin Yusuf bin Hisyam Al-Anshori atau dikenal dengan sebutan An-Nahwi. Beliau lahir di Kairo pada tahun 708 H atau 1306 M dan wafat pada tahun 761 H atau 1360 M.

Kitab yang diterbitkan kembali pada tahun 1938 M/1357 H dengan tebal 34 halaman berukuran 12,1 x 19 cm ini berisi kaidah-kaidah dasar ilmu nahwu, mulai dari kalimah, kalam, i'rab dan bina', nakiroh dan ma'rifat, masdar dan sejenisnya, tabi', sampai dengan adad (hitungan). Setelah basmallah, tanpa kata pengantar, muallif langsung menjelaskan batasan kalimah yaitu ucapan tunggal yang dapat berupa isim, fi'l atau hurf

Isim adalah kalimah yang dapat menerima ال atau kata panggilan (نِداء) atau disandari (إسناد إليه). Adapun fi'l dapat berbentuk madli, mudhari, atau amr. Fi'l Madli adalah kalimah yang dapat menerima huruf ta' ta'nis yang mati (berharakat sukun) seperti قامتْ dan قعدتْ. Syaikh an-Nahwi juga memasukkan kata نِعمَ, بِئْسَ, dan لَيْسَ ke dalam kelompok fi'l madli

Adapun fi'l amar adalah kalimah yang menunjukkan permintaan serta dapat menerima huruf ya' mukhatabah seperti kata قُوْمِيْ, هاتِ, dan تَعال. Sedangkah fi'l mudlari' adalah kalimah yang dapat menerima لمْ seperti kata لَمْ يَقُمْ serta dimulai dengan huruf nun, hamzah, ya, atau ta' yang berharakat dhammah bila berasal dari fi'l madhi ruba'i (4 huruf) seperti kata أُدَحْرجُ dan أُجيْبُ, selain itu keempat huruf tersebut berharakat fathah seperti kata أَضرب dan أَستخْرج. (hlm: 2)

Setelah menguraikan batasan dan jenis-jenis kalimah, Syaikh an-Nahwi menjelaskan bahwa Kalam adalah perkataan yang berfaedah dan mengandung maksud. Kalam dalam berupa khabar, thalab atau insya'. Adapun pengertian dan contoh dari ketiga bentuk kalam tersebut tidak disebutkan secara khusus oleh muallif. 

Kitab Matan Syudzurud Dzahab memang menuntut pembaca agar membekali diri dengan pengetahuan dasar Bahasa Arab seperti tentang huruf ta' ta'nis sakinah, ya' mukhatabah, serta derivasi kata (sharf) sehingga dapat memahami istilah-istilah yang belum dijelaskan secara lebih rinci beserta dengan contohnya. Kitab ini juga mendorong pembaca untuk membaca kitab nahwu dan sharf yang lain sehingga dapat lebih memahami istilah dan kaidah yang belum dijelaskan secara lebih rinci.

Pada Bab pertama Syaikh An-Nahwi menjelaskan i'rab sebagai dampak dari 'amil terhadap akhir isim atau fi'l mudlari', baik tampak dampaknya maupun tidak (muqaddar). Jenis-jenis i'rab antara lain; Rafa' dan Nashab yang berlaku pada isim mapun fi'l, contoh: زيدٌ يقوم dan إن زيداَ لنْ يقوْمَ. Jenis i'rab yang lain adalah Jar yang hanya berlaku pada isim dan i'rab Jazm yang hanya berlaku pada fi'l, contoh: بِزيدٍ (jar) dan لمْ يَقُمْ.

Penjelasan tentang tanda-tanda i'rab dalam kitab ini dimulai dengan tanda asli yang hanya empat. Syaikh An-Nahwi juga tidak banyak menyebut istilah-istilah dari jenis-jenis isim seperti isim ghairu munshorif, jama' muannas salim dan asmaus sittah. Jenis-jenis isim tersebut langsung disebutkan ciri-ciri dan batasan serta contohnya pada penjelasan tentang tanda-tanda i'rab sehingga lebih konkret dan sederhana.

Syaikh An-Nahwi menjelaskan bahwa aslinya, tanda i'rab rafa' adalah dhammah, tanda i'rab nashab adalah fathah, tanda i'rab Jar adalah kasrah dan tanda i'rab jazm adalah sukun. Selanjutnya, dalam Kitab Syudzurudh Dhahab diuraikan tujuh kalimah yang tidak menggunakan tanda i'rab yang asli.

=======
IDENTITAS KITAB:
Nama Kitab : Matan Syudzurudh Dhahab
Penulis : Jamaluddin Muhammad bin Yusuf bin Hisyam Al-Anshori An-Nahwi
Tahun terbit : 1938 M / 1357
Tebal      : 34 halaman
Ukuran kertas : 121 x 190 mm
Ukuran file : 631,3 kB
Link Download PDF: Kitab Matan Sudzurudz Dzahab 
=======

Kalimah-kalimah yang tidak menggunakan tanda i'rab yang asli meliputi:

  1. Kalimah anti-tashrif seperti بِأَفْضَلَ منْهُ (tanda i'rab jar-nya tidak menggunakan kasrah, melainkan fathah).
  2. Kalimah jamak (plular) dengan tambahan huruf alif dan ta' seperti خَلَقَ اللهُ السمواتِ (tanda i'rab nashobnya tidak menggunakan fathah, melainkan kasroh)
  3. Kalimah ذو yang bermakna mempunyai, أب, أخ, حم, هن,  dan فم tanpa mim. Keenam kata ini menggunakan tanda i'rab berupa huruf wawu, alif dan ya'.
  4. Kalimah mustanna (ganda) seperti زيدانِ dan هنْدانِ (tanda i'rab rafa'nya menggunakan alif, jar dan nashob menggunakan ya')
  5. Kalimah Jama' mudzakar salim seperti زيدونَ dan مسلمونَ (tanda i'rab rafa'nya menggunakan huruf wawu). Adapun tanda i'rab nashab dan jarnya menggunakan huruf ya'.
  6. Kalimah يفعلانِ, تفعلانِ, يَفعلون, تفعلون, dan تفعلين (tanda i'rab rafa'nya adalah adanya huruf nun pada akhir kata). Adapun tanda i'rab nashab dan jazmnya adalah dibuangnya huruf nun tersebut.
  7. Fi'l mu'tal akhir seperti يغزو, يخشى, dan يرمى (tanda i'rab jazm adalah dibuangnya huruf illat pada akhir kata tersebut).

Uraian dan susunan kalimat dalam kitab ini singkat dan padat serta kadang langsung disertai dengan contoh dari ayat Al-Quran dan syair Arab. Penjelasan tentang pengertian i'rab, jenis serta tanda-tandanya diuraikan hanya dalam dua halaman. Walaupun singkat dan padat, Kitab Syudzurudh Dzahab menyebutkan beberapa kaidah khusus (pengecualian) seperti tanda i'rab jar untuk isim ghairu munsharif

Tanda i'rab isim ghoiru munshorif jika di-idhafahkan atau diberi ال tidak lagi menggunakan harakat fathah, melainkan kembali ke tanda asli yaitu kasrah, contoh: بِأفضلِكمْ dan بالأفْضالِ. Dalam bab i'rab, Syaikh An-Nahwi juga tetap menyebutkan kalimah-kalimah khusus seperti mulhak jama' mudzakar salim seperti أولو , سنون, عشرون yang tanda i'rab rafa'nya juga menggunakan huruf wawu. Adapun tanda i'rob nashab dan jar-nya menggunakan huruf ya'.

Bila dibandingkan Kitab Matan Jurumiyah, kekhasan isi Kitab Matan Syudzurudh Dzahab antara lain dapat kita temui pada pasal yang membahas tanda i'rab maqshur-manqush dan adad. Secara sangat singkat Syaikh An-Nahwi menjelaskan bahwa tanda i'rab yang berupa harakat yang tersirat/tersembunyi (muqaddar) pada kata seperti غلامي dan الفتى disebut maqshur. Adapun harakat dhummah dan kasrah pada kata seperti القاضي disebut manqush.

Pada Bab Adad, dalam Kitab Matan Sudzurudh Dzahab dijelaskan secara singkat bahwa bilangan 1, 2 dan yang berwazan فاعل, serta 10 yang dirangkai (dengan 1 dan 2) berbentuk mudzakar bersama isim mudzakar dan berbentuk muannats bersama isim muannats

Adapun bilangan 3 sampai 9 secara umum serta bilangan 10 yang tunggal berlaku kaidah sebaliknya. Tamyiz dari bilangan 100 ke atas berbentuk tunggal dan dibaca khafadh, sedangkan 10 yang tunggal dan lainnya berbentuk jamak dan dibaca khofadh kecuali untuk bilangan 100. Sayang sekali penjelasan singkat tentang 'adad ma'dud tidak disertai dengan contoh.

Adapun pada Kitab Qotrun Nada, Syaikh An-Nahwi hanya menyebutkan satu contoh 'adad-ma'dud dari ayat Al-Quran; سبع ليال وثمانية أيام. Contoh tentang 'adad ma'dud yang lebih lengkap antara lain dapat kita temukan di Kitab Nahwul Wadhih pada bagian حكم تمييز العدد.

Bagi pemula, untuk lebih memahami isi kitab matan ini diperlukan keterangan tambahan dari guru atau modal pengetahuan dasar dari ilmu shorf dan kosakata bahasa Arab. Adapun untuk pelajar tingkat lanjut dapat memperdalam isi kitab ini dengan melanjutkan membaca kitab-kitab nahwu karya Syaikh An-Nahwi yang lain seperti Qatrun-Nada wa Ballush-Shada, Mugnil-Labib, dan Al-Alqaz.

Di Indonesia, versi cetak kitab ini ditawarkan di toko online dengan harga Rp. 26.000,-. Adapun file PDF kitab ini dapat diunduh secara gratis di SINI. [dutaislam.or.id/ab]

Keterangan:
Resensi ini disertakan dalam Lomba Menulis Resensi Kitab Kuning Periode II tahun 2020, kerjasama Unisnu Jepara dan Duta Islam.

Faiq Aminuddin, pelayan pelajar Irsyaduth Thullab Tedunan, Wedung, Demak.

Iklan