Iklan

Iklan

,

Iklan

Mutammimah Al-Ajurumiyah (PDF), Kitab Nahwu Lanjutan Pesantren Nusantara

3 Sep 2020, 06:49 WIB Ter-Updated 2024-09-19T00:49:57Z
Download Ngaji Gus Baha
kitab mutammimah syarah jurumiyah pdf download
Cover Kitab Mutammimah Ajurumiyah PDF. Foto: dutaislam.or.id.

Oleh Abdullah Asrori

Dutaislam.or.id - Untuk memahami makna yang terkandung dalam kitab Al-Qur'an dan Hadits, pelajar atau santri harus mempelajari ilmu-ilmu Bahasa Arab yang tentunya sangat beraneka ragam. Di antaranya ilmu retorika (ilm al-balaghah), ilmu morfologi (Ilm ash-sharfi), ilmu sintaksis (ilm an-nahwi), ilmu semantik (ilm ad-dalalah), dan masih banyak lagi.

Salah satu kitab yang mempelajari ilmu-ilmu Bahasa arab, khususnya ilmu sintaksis (nahwu) atau ilmu yang mengkaji tata Bahasa Arab adalah Kitab Mutammimah Al-Ajurumiyah Fi Ilm Al-Arabiyah. Kitab ini ditulis oleh Syaikh Syamsuddin Al-Maliki. Nama asli beliau adalah Muhammad bin Muhammad Ar-Ra’ini Al-Maliki. Beliau wafat pada tahun 954 H (hlm: 1).

Mutammimah ditulis mualllif sebagai penyempurna Kitab Matan Jurumiyah karya Syaikh Abu Abdillah Muhammad bin Muhammad bin Dawud Ash-Shonhaji atau lebih dikenal dengan Syaikh Ash-Shonhaji. Kitab ini bisa dijadikan perantara memahami kitab-kitab ilmu nahwu yang lebih tinggi (hlm: 2), seperti Alfiyah karya Syaikh Muhammad bin Abdulloh bin Malik Al-Andalusy (Imam Ibnu Malik), Syarah Ibnu ‘Aqil ala Alfiyyah Ibnu Malik karya Syaikh Abdullah Baha'uddin bin Abdullah bin Abdur Rachim bin Abdullah bin Aqil Al-Hasyimy, dan lain-lain.

Kitab Mutammimah terdiri atas beberapa bab dan fashl, diantaranya bab kalam dan susunannya, i’rab dan bina’, mengetahui tanda-tanda i’rab (rafa’, nashob, khafdl/jer, jazem), pembagian isim-isim yang di-i’rab, baik dengan harakat maupun huruf, mengira-ngirakan harakat, ism ghoiru munshorif, nakirah dan ma’rifat, dlomir dan mudlmar, ‘alam, ism-ism isyarah, ism maushul, ism yang di ma’rifat-kan dengan adat, ism yang disandarkan pada ism ma’rifat, ism-ism yang dibaca rafa’, fa’il, naibul fa’il (maf’ul yang tidak disebutkan fa’il-nya), mubtada’ dan khabar, amil-amil yang bisa masuk pada mubtada’ dan khabar, kana wa akhwatuha, huruf yang diserupakan dengan laysa, af’alul muqarabah, jenis kedua dari ‘amil nawasikh, la yang beramal seperti amalnya inna, jenis ketiga dari ‘amil nawasikh, ism-ism yang dibaca nashab, maf’ul bih, isytighal, munada, munada yang disandarkan pada ya’ mutakallim, maf’ul muthlaq, maf’ul fiih, maf’ul min ajlih, maf’ul ma’ah, isim yang diserupakan dengan maf’ul, hal, tamyiz, mustatsna, isim-isim yang dibaca jer, jer dengan idlofah, i’rab-nya beberapa fi’l, na’at, ‘athof, taukid, badal, ism yang beramal seperti amalnya fi’l, tanazu’ fi al-‘amal (berselisih dalam amal), ta’ajjub (kekaguman), ‘adad (bilangan) dan waqaf (perhentian) (hlm: 132-135).

Syaikh Syamsuddin Al-Maliki menyajikan pembahasan-pembahasan yang lebih rinci dan mendetail, juga contoh-contoh pembahasan yang mudah dipahami oleh seorang pelajar atau santri. Seperti ketika beliau menjelaskan mengenai kalam yang dijelaskan lebih rinci dibandingkan kitab Matan Al-Jurumiyah. Beliau menjelaskan bahwa kalam adalah lafadz yang tersusun dan berfaidah serta disengaja pengucapannya. Kalam bisa tersusun minimal terdiri dari dua ism. Contoh: زيد قائم. Atau terdiri dari fi’l dan ism. Contoh: قام زيد (hlm: 2).

=======
IDENTITAS KITAB: 
Nama Kitab : Mutammimah Al-Ajurumiyah Fi Ilmil Arabiyyah (PDF)
Penulis : Syaikh Syamsuddin Al-Maliki
Tahqiq : -
Penerbit         : -
Tebal : 135 halaman
Size         : 1.8 MB
Link Download PDF: Kitab Mutammimah Al-Ajurumiyah 
=======

Pembahasan yang lebih rinci juga bisa dilihat ketika Syaikh Syamsuddin Al-Maliki mendefinisikan dan membagi bina’ dalam bab i’rab dan bina’. Bina’ adalah tetapnya akhir kata (kalimah), baik harakat ataupun sukun. Macam-macam bina’ ada empat yakni dlommah, fathah, kasrah, dan sukun (hlm: 5). Pembahasan yang lain juga dibahas secara rinci oleh beliau.

Dalam Kitab Mutammimah Al-Jurumiyah ini, Syaikh Syamsuddin Al-Maliki juga menjelaskan mana yang termasuk asal dan cabang. Misalnya dalam bab i’rab dan bina’, beliau menerangkan bahwa ism mu’rob adalah asal, sedangkan ism mabni merupakan cabang, juga fi’l mabni adalah asal, sedangkan fi’l mu’rab merupakan cabang. Berikut salah satu contoh ism mu’rob dan ism mabni, yakni كزيدٍ وعمرٍو dan كم. Berikut salah satu contoh fi’l mabni dan fi’l mu’rab yakni ضربوا واضرب dan يضرب ويخشى (hlm: 5-7).

Contoh-contoh yang digunakan dalam Kitab Mutammimah Al-Jurumiyah ini kebanyakan diambil dari potongan ayat-ayat Al-Qur'an. Dalam memberikan contoh, Syaikh Syamsuddin Al-Maliki tidak hanya menyebutkan satu contoh. Terkadang menyebutkan 2 atau 3, bahkan lebih, misalnya saat beliau memberikan contoh mengenai kana wa akhwatuha, seperti: وكان الله غفورا رحيما, ليسوا سواء، ظلّ وجهه مسودا, inna wa akhwatuha, seperti: فإن الله غفور رحيم، ذلك بأن الله هو الحق, maf’ul bih, seperti: اتقوا الله، يقيمون الصلاة, dan bab-bab yang lain. Banyaknya contoh yang diberikan oleh beliau akan mempermudah pemahaman seorang pelajar atau santri dalam mempelajari kitab ini.

Syaikh Syamsuddin Al-Maliki juga menambahkah pembahasan-pembahasan yang sebelumnya belum dibahas dalam kitab Matan Al-Jurumiyah, seperti pembahasan mengenai bina’, ism ghoiru munshorif, ism nakiroh dan ism ma’rifat, ism dlomir, ism ‘alam, ism isyaroh, ism maushul, ism yang di ma’rifat-kan dengan adat, huruf yang diserupakan dengan laysa, huruf yang diserupakan dengan laysa, af’alul muqarabah, la yang beramal seperti amalnya inna, isytighal, ism yang beramal seperti amalnya fi’l, tanazu’ fi al-amal (berselisih dalam amal), ta’ajjub (kekaguman), ‘adad (bilangan) dan waqaf (perhentian).

Selain itu, kitab setebal 135 halaman ini menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh kalangan pelajar atau santri sehingga akan memudahkan bagi mereka untuk mempelajari dan memahami isi Kitab Mutammimah Al-Ajurumiyah ini. Syaikh Syamsuddin Al-Maliki menutup pembahasan dalam kitab ini dengan membaca shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga Nabi Muhammad SAW, serta sahabat-sahabat Nabi Muhammad SAW.

Kitab Mutammimah Al-Jurumiyah ini sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia, khususnya kalangan pondok pesantren. Mengapa? Karena ia adalah salah satu kitab yang dijadikan bahan ajar ilmu nahwu dalam madrasah diniyah di pondok-pondok pesantren secara umum di Indonesia, santri-santri madrasah diniyah tingkat wustha. Salah satu pondok pesantren di Kota Malang, Anwarul Huda Karang Besuki Kota Malang, juga menggunakan Mutammimah.

Popularitas kitab ini bisa dibuktikan dengan banyaknya para ulama banyak yang memberikan syarah (penjelasan) terhadap kitab ini, diantaranya kitab Al-Fawakih Al-Janiyyah karya Syaikh Abdullah bin Ahmad Al-Fakihi, Al-Kawakib Ad-Durriyyah karya Syaikh Muhammad bin Ahmad bin Abdul Bari Al-Ahdal, dan Ad-Durrah Al-Bahiyyah karya Syaikh Ahmad bin Tsabit bin Sa’id Al-Wushoby. [dutaislam.or.id/ab]

Keterangan:
Resensi ini disertakan dalam Lomba Menulis Resensi Kitab Kuning Periode II tahun 2020, kerjasama Unisnu Jepara dan Duta Islam.

Abdullah Asrori, tinggal di Gresik.

Iklan