Makam Mbah Jayeng Kusumo, Sumberrejo, Donorojo, Jepara. Foto: dutaislam.or.id. |
Dutaislam.or.id - Makam Mbah Jayeng Kusumo terbilang unik. Selain terletak di depan mushalla persis di atas pemukiman warga Dukuh Tempur, Rt. 03 Rw. 01, Sumberrejo, Donorojo, Jepara, nisan makam tidak terbuat dari batu, tapi kayu yang membujur utara-selatan.
Menurut cerita yang diterima Tim Pemburu Makam pada Selasa, 22 Desember 2020, Mbah Jayeng Kusumo disebut-sebut sebagai seorang musafir (pejalan kaki) yang wafat dan dimakamkan di daerah tersebut.
Baca: Makam Mbah Buyut Sinah, Sumberrejo, Donorojo
Dari mana asalnya, tim Pemburu Makam belum berhasil menelusuri jawabannya mengingat juru kunci bernama Ustadz Zabid (PNS Guru), tidak berhasil ditemui. Rumahnya terlalu jauh dari makam, di lereng gunung dekat masjid raya setempat, dan menurut informasi warga, saat itu Zabid sedang tidak dirumah, bepergian.
Zabid disebut sebagai juru kunci karena ia dianggap sebagai salah satu warga desa yang memiliki kemampuan berkomunikasi dengan Mbah Jayeng Kusumo tersebut. Ceritanya, dulu makam Mbah Jayeng berada di bangunan beton di sebelah kiri pas bangunan pusara sekarang.
Nisan atau pathok makam kemudian digeser agak ke kanan karena dianggap kurang pas dengan pusara. Apalagi saat itu ada pohon nangka yang sangat besar di dekat lokasi makam di bangunan ber-beton itu. Setelah dipindah, buah pohon nangka tersebut berbuah lebat, tidak sebagaimana sebelumnya.
Baca: Ziarah ke Makam Mbah Karimah, Sirahan, Cluwak, Pati
Warga menyebut peristiwa itu sebagai bentuk keramat Mbah Jayeng Kusumo. Soal makam yang dibangun bukan dengan dua pathok melainkan dengan pohon jati membujur utuh adalah atas permintaan Mbah Jayeng sendiri. Demikian menurut keterangan warga.
Makam ramai diziarahi warga Temput tiap Jum'at Pahing. Tidak ada acara rutin tahunan dan acara besaran. Setidaknya hingga laporan ini rampung ditulis. [dutaislam.or.id/ab]