Iklan

Iklan

,

Iklan

Asal Usul Bangsa Arab dalam Al-Qur'an

Duta Islam #07
25 Jan 2021, 00:25 WIB Ter-Updated 2024-08-17T20:56:45Z
Download Ngaji Gus Baha
arab badui dan arab hadhari
Sejarah bangsa arab dalam islam. Foto: istimewa


Dutaislam.or.id - Kata 'arabiy (عربي) nisbah kepada 'arab (عرب) yang terambil dari akar kata yang terdiri atas tiga huruf, yartu 'ain - ra - ba. Akar kata tersebut menunjuk pada makna dasar 'jelas'. Dari situ lahir istilah i'rab (ِاعْرَابُ) yang berarti 'menjelaskan'. Wanita yang penuh cinta kasih terhadap suaminya, disebut 'arub (عروب) karena ia menjelaskan atau menyatakan kasih sayangnya yang merupakan sifat dasar bagi wanita kepada suaminya. 

Di samping makna tersebut di atas, kata 'arabiy juga dipakai sebagai nama bangsa yaitu bangsa Arab (keturunan Nabi Ismail as.) Menurut sebagian pakar, kata 'arabiy yang dipakai sebagai nama bangsa termasuk mashdar yang tidak memiliki fi'il. Latar belakang penamaan tersebut diperselisihkan oleh para pakar. Ada yang mengatakan bahwa nama itu di-nisbah-kan kepada orang yang pertama-tama ditakdirkan oleh Allah swt. memakai bahasa Arab yang bernama Ya'rub bin Qahthan.


Ada yang mengatakan, bahasa Arab itu adalah peralihan dari bahasa Suryani yang dilakukan oleh Ya'rub yang merupakan nenek moyang bangsa Yaman dan mereka inilah yang disebut di dalam sejarah sebagai 'arab aI-'aribah (عرب العاربة), bangsa Arab asli. Kemudian, Nabi Ismail bin Ibrahim as. datang dan hidup bersama mereka serta memakai bahasa mereka sehingga Nabi Ismail dan semua keturunannya disebut 'arab al-musta'ribah (العرب المستعربة), bangsa Arab yang awalnya bukan Arab. Sebagian lagi berpendapat, bahwa nama itu dinisbahkan kepada daerah Arabah yang terletak di wilayah Tihamah. Hal itu karena keturunan Nabi Ismail as. pada awalnya hidup dan berkembang di daerah ini; setelah jumlah mereka banyak, baru kemudian menyebar ke daerah-daerah sekitarnya.

Bangsa Arab terkadang dibedakan menjadi dua kelompok: Arab Badui, yaitu orang Arab yang tinggal di padang pasir dan hidup berpindah-pindah dan ada Arab Hadhari (perkotaan), yaitu mereka yang hidup menetap pada suatu tempat. Untuk membedakan keduanya maka orang Arab Badui disebut a'rab (أَعراب = Arab Badui), sedangkan Arab perkotaan disebut 'arab (عرب = Arab perkotaan).

Jika kata 'arab (عرب) dan a'rab (أَعراب) dipakai untuk menunjuk pada satu orang atau mufrad maka ditambah ya' nisbah di akhirnya sehingga dikatakan 'arabiy (عربي = seorang Arab perkotaan) dan a'rabiy (أَعرابي = seorang Arab Badui). jika dipakai untuk menunjukkan banyak orang atau jamak maka dikatakan 'arabu (عرب= orang-orang Arab perkotaan) dan a'rabu (أَعراب = orang-orang Arab Badui).

Di dalam Al-Qur'an kata 'arab dan yang seakar dengannya berulang sebanyak 22 kali dengan menggunakan 3 macam bentuk kata. Pertama, bentuk 'urub (عُرُب) ditemukan hanya satu kali, yaitu pada (QS. Al-Waqiah: 37). Kedua, bentuk 'arabiy (عربي) ditemukan sebanyak 11 kali, yaitu pada (QS. Yusuf: 2); (QS. Ar-Ra'd: 37), (QS. An-Nahl: 103), dan sebagainya. Ketiga, bentuk a'rabun (أَعراب); bentuk ini ditemukan sebanyak 10 kali, yaitu pada (QS. At-Taubah: 90, 97, 98, 99, dan 101), (QS. Al-Ahzab: 20), serta lain-lain. [dutaislam.or.id/ka]

Sumber:
Ensiklopedia Al-Qur'an, Kajian Kosakata, Jilid: I, hlm: 28-29, ditulis Muhammad Wardah Aqil

Iklan