Iklan

Iklan

,

Iklan

Mengenal Wan Syarof Bugel, Jepara: Pendakwah asal Cirebon

3 Jan 2021, 14:19 WIB Ter-Updated 2024-08-12T08:45:48Z
Download Ngaji Gus Baha
makam wan syarof di bugel kedung jepara
Makam Mbah Asrofuddin (Wan Syarof), di Bugel, Kedung, Jepara. Foto: dutaislam.or.id.

 

Dutaislam.or.id - Makam Mbah Asyrofuddin yang terletak Kompleks Makam Sawit, persis di Timur makam Mbah Hasan Qisho, adalah seorang pendatang, yang oleh warga Desa Bugel, Kedung, Jepara, dipanggil sebagai Wan Syarof. Ia disebut-sebut sebagai leluhur keluarga pesantren besar Sidogiri dan Cirebon dan hidup di zaman penjajahan Belanda.


Saat tim Pemburu Makam berziarah ke sana pada Jumat, 1 Januari 2020, makam Wan Syarof sudah diberi tetenger nama: Mbah Asrofuddin. Tidak banyak kisah yang diterima tentang Wan Syarof yang disebut-sebut masih keturunan langsung dari Rasulullah Saw (habib). 


Baca: Makam Mbah Dimyathi Sukri, Pejuang RI Pulosoro, Suwawal, Jepara


Saat menjadi musafir menyebarkan agama Islam ke berbagai daerah, Wan Syarof sudah memiliki dua putra. Lama tidak ada kabar, kedua putra dan keturunannya mencari keberadaan Wan Syarof. Baru sekitar dua tahun terakhir lah makam Wan Syarof ditemukan di Bugel.


Saat tinggal di Desa Bugel, Wan Syarof sempat menikah dengan seorang janda bernama Mbah Syu'aibah, yang saat itu sudah memiliki putri bernama Nafsiyah, ibunda dari Bapak Nur Ahmad SS, Bugel. 


Menurut cerita yang beredar, Wan Syarof pernah menggelar ngaji di lokasi yang sekarang adalah pojokan Madrasah Mathali', Bugel. Bila ada tentara Belanda datang, Wan Syarof menutup ngajinya dan bersembunyi.    


Baca: Biografi Singkat Mbah H. Ali Shidiq, Rengging Pecangaan Jepara


Salah keturunan Wan Syarof ke-4 (buyut) adalah istri Gus Rojih bin Kiai Ubab Maimoen, Sarang, Rembang. Tiap haul pada Bulan Maulid, para haba'ib dan kiai-kiai dari Cirebon dan Jawa Timur banyak yang datang berziarah. [dutaislam.or.id/ab]  

Iklan