Iklan

Iklan

,

Iklan

Ai Rida: Kader IPPNU Cianjur Hendaknya Meneladani Rasul dalam Berwirausaha

19 Mar 2021, 13:49 WIB Ter-Updated 2024-08-18T19:43:11Z
Download Ngaji Gus Baha

ketua ippnu kabupaten cianjur jawa barat
Ketua IPPNU Kab. Cianjur, Ai Rida. Foto: dutaislam.or.id.

Dutaislam.or.id - Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PC IPPNU) Kabupaten Cianjur Ai Rida, mengajak generasi muda meneladani Rasulullah dalam berwirausaha. Ai Rida mengingatkan sosok Nabi Muhammad yang dikenal sebagai saudagar ulung dan jujur sehingga layak dicontoh oleh generasi muda.


"Nabi Muhammad SAW adalah seorang wirausahawan yang tangguh sehingga perlu ditauladani caranya berdagang," tutur Ai Rida, di Cianjur, Kamis (18/03/2021). Baca: Sarbumusi NU Cianjur Minta Pengusaha Pabrik Sediakan Sarana Ibadah Layak


Menurut Ai Rida, meneladani Rasulullah dalam berwirausaha sangat penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain dapat diterapkan, meneladani Rasulullah juga sebagai upaya agar ajaran-ajaran Rasulullah bisa terwariskan.


Oleh karena itu, Ai Rida menuturkan bahwa kemunculan wirausahawan muda merupakan salah satu hal positif yang bisa mendorong perekonomian bangsa Indonesia.


"Dari upaya meneladani itu, para pelajar bisa mengambil ilmu dari jiwa dan semangat Nabi Muhammad SAW dalam berwirausaha, karena semasa hidupnya beliau sudah menyontohkan sebagai wirausahawan," jelasnya.


Sebagai Ketua PC IPPNU Cianjur, ia berharap agar generasi muda bisa terus belajar mendapatkan pengalaman kewirausahaan. Tidak saja menjadi kader yang kritis, tetapi juga kader yang kreatif, inovatif dan punya semangat untuk berwirausaha.


Baca: Cetak Kader Aswaja 24 Karat, PAC Ansor Pacet Gelar PKD


"Dengan demikian akan tercipta kader-kader yang mandiri dan bisa membawa kemajuan bagi perekonomian, khususnya di Kabupaten Cianjur," imbuh perempuan yang sejak kecil sudah menekuni wirausaha itu.


Sejalan dengan itu, Ai Rida juga mengingatkan bahwa Islam tidak pernah mengajarkan hidup hedonisme, karena hidup yang demikian akan menimbulkan kepincangan ekonomi serta hidup yang tidak memperdulikan orang lain. Yang kaya akan semakin kaya dan yang miskin akan menjadi semakin miskin.


"Ekonomi yang diajarkan oleh Nabi tidak mengajarkan kita untuk mengukur segala sesuatunya dengan uang. Ekonomi Islam itu adalah sistem yang mengajarkan untuk selalu berprinsip jujur dalam setiap melakukan muamalah," tuturnya. [dutaislam.or.id/ab-wan]


Iklan