Makna enggan dalam bahasa arab. Foto: istimewa |
Dutaislam.or.id - Kata aba (أَبَي) adalah kata kerja bentuk lampau/tunggal. Bentuk waktu kininya ya'ba , dan kata benda abstrak (mashdar)nya iba'. Kata aba (أَبَي) terdiri atas tiga huruf, yaitu hamzah, ba', dan ya'. Ibnu Faris berpendapat bahwa huruf hamzah, ba', dan ya' menunjukkan arti 'imtina' (enggan).
Al-lba' atau al -uba' adalah keadaan anda menawarkan sesuatu hal kepada seseorang, lalu ia menolak tawaran anda tersebut. Kata aba juga dapat diterapkan untuk arti 'rewel' atau 'binal', seperti unta atau kuda 'mengeluarkan kembali (makanan yang dimasukkan ke dalam mulut)', dan 'belum membuahi atau menghamili'. Karena itu, seekor unta betina yang sudah kawin, tetapi belum pernah hamil disebut awabi.
Ibnu Manzhur di dalam Lisan Al-'Arab mengatakan bahwa kata aba, berarti imtina' au kariha (enggan atau membenci); namun, kata aba lebih berat dan tegas daripada imtina'. Pendapat ini sejalan dengan pendapat yang diberikan oleh Al-Ashfahani, yakni al-iba' berarti syiddah alimtina', fa kullu iba' imtina' wa laisa kullu imtina' iba' (enggan atau penolakan keras. Maka, setiap iba itu imtina', dan sebaliknya tidak setiap imtina' ltu iba').
Di dalam Al-Qur'an, kata aba itu, yang seasal dengan itu disebut tiga belas kali. Di dalam bentuk tunggalnya aba digunakan 7 kali, di dalam bentuk jamak orang ketiga disebut 2 kali, yaitu abau di dalam (QS. Al-Kahfi: 77), dan abaina di dalam (QS. Al-Ahzab: 72). Selain itu, kata tersebut digunakan di dalam bentuk mudhari' (kini dan akan datang) tunggal empat kali. [dutaislam.or.id/ka]
Sumber:
Ensiklopedia Al-Qur'an, Kajian Kosakata, Jilid: I, hlm: 46-47, ditulis Ahmad Asymuni