Strategi cerdik Abu Jahal membunuh Rasulullah. Foto: dutaislam.or.id. |
Dutaislam.or.id - Abu Jahal adalah salah satu tokoh yang dijuluki oleh kaumnya sebagai Abul Hakam (bapak kebijaksanaan). Sebutan Abu Jahal muncul dari kalangan musuhnya, umat Islam.
Menurut Gus Baha', salah satu bentuk kecerdikan Abu Jahal adalah rencana strategisnya membunuh Nabi Muhammad Saw. Demikian penjelasan Gus Baha' saat Ngaji Tafsir Jalalain Surat At-Taubah ayat 1-7, tahun 2009. (Download MP3 Gus Baha').
Baca: Kumpulan MP3 Gus Baha' Download Gratis
Awalnya, Abu Jahal ingin membunuh langsung Nabi Muhammad Saw. Tapi, karena saat itu ada hukum internasional yang berlaku bahwa diyat atau denda pembunuhan kepada anggota antar suku adalah 100 ekor unta, ia tidak bisa berbuat sewenang-wenang.
Untuk keluar dari ancaman denda hukum tersebut, Abu Jahal membuat strategi cerdik. Yakni, ia mengumpulkan pemuda dari semua suku yang berkoalisi dengan suku Quraish. Pemuda inilah yang diperintah Abu Jahal untuk membunuh Nabi Muhammad Saw.
Artinya, bila pembunuhan benar-benat terjadi, pelaku tidak bisa didenda karena hal itu dianggap sebagai suara perwakilan dari semua suku yang berkoalisi.
Baca: Gus Baha': Pemimpin Islam Pasti Sekuler dalam Berpolitik
Gus Baha' menyimpulkan, adanya strategi Abu Jahal ini adalah bukti bahwa sistem hukum saat itu sangat ditaati dan berlaku secara adil. Jadi, Arab Jahiliyah zaman itu memang sudah modern. Dan lebih modern daripada sekarang.
Sekarang, Arab Saudi dianggap tidak modern seperti dulu karena standar akidah saja harus wahabi. Sahabat Gus Baha' yang membaca Kitab Syawariqul Anwar karangan Sayyid Muhammad Al-Maliki saja disyahadatkan kembali di imigrasi, karena dianggap murtad. Haha.
"NU di Makkah bisa dimuallafkan," terang Gus Baha', disambut tawa. [dutaislam.or.id/ab]