Bumi manusia. Foto: istimewa |
Dutaislam.or.id - Kata adna merupakan bentuk superlatif yang mudzakkar (digunakan untuk menunjukkan laki-laki) dan bentuk muannats-nya adalah dunya (دُنْيا).
Baca: Cahaya Orang yang Pura-pura Masuk Islam
Kata adna, menurut Ibnu Faris dan Al-Qurthubi, adalah turunan dari kata dasar dana - yadnu - dunuwwan/danawah yang tersusun dari huruf-huruf dal, nun, dan huruf mu'tal yang berarti 'dekat', atau dari danu'a - yadnu'u - dana'atan yang tersusun dari huruf-huruf dal, nun, dan hamzah, yang juga berarti 'dekat'.
Dari kata dasar itu terbentuk kata antara lain: dani (د ني = yang dekat); dunya (دُنْيا = dunia/bumi) karena bumi adalah tempat yang dekat dengan manusia dibandingkan langit dan akhirat; serta as-sama'a ad-dunya (langit yang terdekat).
Kata adna dan pecahannya di dalam Al-Qur'an terulang sebanyak 133 kali dan adna sendiri terulang 12 kali. Kata yang merupakan pecahan dari adna yang digunakan di dalam Al-Qur'an adalah: dunya (دُنْيا = dunia/bumi) yang terulang 115 kali, daniyah (دانية = yang dekat/rendah) tiga kali, yudnin (يدُنين = mengulurkan) sekali, dan (دان = yang dekat/rendah) sekali, dan dana (د نا = mendekat) juga sekali. Kata-kata tersebut akan dibahas pada tempat lain. [dutaislam.or.id/ka]
Sumber:
Ensiklopedia Al-Qur'an, Kajian Kosakata, Jilid: I, hlm: 52-53, ditulis Zubair Ahmad