Ilustrasi mimpi warga NU Jepara atas berdirinya RSNU. Foto: istimewa. |
Dutaislam.or.id - Penyembelihan qurban Idul Adha sudah serentak ditunaikan di seluruh jagad. Perbedaan penentuan hari raya tak menjadikan harus saling merendahkan. Syariat berqurban yang dimulai sejak mimpi Nabi Ibrahim as mendapatkan perintah menyembelih Isma'il as, masih kokoh terlaksanakan. Yups, bermula dari mimpi.
Jika dirunut dalam sejarah kenabian, perintah qurban yang berawal dari mimpi Nabi Ibrahim as berhari-hari itu tak akan terlaksana manakala tidak didiskusikan. Tercantum dalam Surat As-Shaffat ayat 102 bahwa Nabi Ibrahim as menceritakan tentang mimpinya selama tiga hari berturut-turut tentang perintah penyembelihan terhadap Isma'il.
Sebagai anak yang baik, sungguh menarik apa yang disampaikan Isma'il pada ayahnya, Ibrahim. Abul Qasim Al-Qusyairi dalam Kitab Risalah Al-Qushairiyyah halaman 210 mendeskripsikan bahwa Nabi Isma'il menyadarkan ayahnya agar tidak banyak tidur.
"Seandainya Nabi Ibrahim tidak tidur dan tidak melupakan kekasihnya (Allah), tentu tidak akan ada perintah menyembelih anaknya sendiri". Demikian kira-kira jawaban disampaikan, kendati pada akhirnya mempersilakan untuk tetap melaksanakan perintah penyembelihan.
Hampir memiliki kesamaan, warga Nahdliyin Jepara memiliki mimpi punya rumah sakit NU. Gotong royong dan sosialisasi massif sudah berjalan, dana terhimpun pun mencapai sekitar 6,8 milyar untuk pembebasan lahan. Persoalannya, warga Nahdliyin Jepara itu sesungguhnya ayah yang bermimpi atas RSNU atau anak yang bermimpi RSNU?
Pertanyaan itu menjadi penting karena jika warga NU adalah ayah, maka pengurusnya lah yang mesti siap disembelih sebagaimana Isma'il as. Penyembelihan sebagai wujud ketaatan atas perintah organisasi dan proses peraturan organisasi yang mengikat. Sebaliknya ,jika warga Nahdliyin itu adalah anak, maka mesti siap disembelih.
Untungnya, analogi itu semua hanyalah mimpi Kemin Soplo Kere Kere. Mimpi sehabis menikmati lezatnya daging qurban, sebagaimana semula merasa bangga punya mimpi RS dengan identitas NU yang nyata. Selamat menikmati momentum penyembelihan Idul Adha, meski hanya mimpi menyembelih. Awas, jangan sampai tersembelih! [dutaislam.or.id/ab]
Ditulis di Jepara, 29 Juni 2023 | Penulis: Kemin Soplo Kere Kere