Ilustrasi suara langit. Foto: istimewa. |
Dutaislam.or.id - Seliweran chat WA di beberapa group, masih ramai membincang RS (tanpa) NU. Bahasan yang tersisakan adalah, mengapa Ndoro Habib Pekalongan yang dinanti-nantikan justru tidak hadir dalam groundbreaking RS (tanpa) NU. Gak bahaya, tah?.
Sejumlah pihak yang kiranya punya kedekatan dengan Kanzus Sholawat, kedekatan dengan lingkungan orang ndalem Noyontaan, dan punya kontak sebagian badal Ndoro, mencoba mencari info kepastian.
Pada hari dan waktu yang bersamaan, Ndoro Habib dikabarkan sedang menerima tamu dari beberapa negara dan melanjutkan perjalanan ke Semarang. Sama sekali sejak awal, Ndoro Habib memang tidak ada agenda di Jepara, yang itu berarti tidak ada konfirmasi untuk peletakan batu pertama.
Pasalnya, Ndoro Habib sesungguhnya tetap mengutus badal hadir di Troso Setrekan. Sayangnya, panitia dan jajaran pengurus PCNU Jepara tidak mengenali badal yang diutus tersebut. Muncul satu pertanyaan, mengapa sampai Ndoro tidak hadir tapi tetap mengirim badal untuk hadir langsung?
Ndoro Habib setidaknya belum mendapatkan konfirmasi, atau belum memberikan ijin tentang groundbreaking. Panitia atau jajaran pengurus PCNU sudah telanjur memasang wajah karomahnya Ndoro Habib dalam sejumlah flyer dan baliho, padahal belum memastikan kehadiran serta ijin hadir dalam acara tersebut. Murka, demikian kira-kira Kemin Soplo Kere Kere mendapatkan suara langit atas groundbreaking RS (tanpa) NU.
Sampai jelang Maghrib, sebetulnya sosok badal nya Ndoro masih berada di Pecangaan. Sam'an wa tho'atan untuk mengamati apa yang terjadi dan dinamika apa yang berkembang atas Troso Setrekan. Dua hal yang masih menyisakan tanya besar sesungguhnya, warga Nahdliyin Jepara tetap ingin memastikan pada Ndoro Habib secara langsung tentang hal-hal yang berkaitan "nek gak percoyo, takon langsung ning Pekalongan".
Bagaimana mungkin acara level nasional yang secara dadakan hanya menjadi acara lokal itu, sampai gagal total menghadirkan Ndoro Habib, Gubernur Jateng, atau sekadar Pj. Bupati Jepara. Tragis dan ironis, demikian kiranya perasaan Kemin Soplo Kere Kere membayangkan bahwa groundbreaking ternyata tak nyambung dengan suara langit. Gething aku. [dutaislam.or.id/ab]
Ditulis di Jepara, 1 Juli 2023 | Penulis: Kemin Soplo Kere Kere