Iklan

Iklan

,

Iklan

Kitab Kifayatul Atqiya' Makna Pesantren (PDF Drive) - Syarah Hidayatul Adzkiya'

5 Des 2023, 21:13 WIB Ter-Updated 2024-08-06T20:43:48Z
Download Ngaji Gus Baha
kitab kifayatul atqiya' pdf ala makna pesantren dan terjemah
Cover Kitab Kifayatul Atqiya' Makna Pesantren PDF. Foto: dutaislam.or.id.

Dutaislam.or.id - Salah satu hasil karya dalam bidang tasawuf adalah Kifayat al-Atqiya' Wa Minhaj al-Ashfiya, sebuah karya berharga yang disusun oleh Sayid Bakari al-Makki bin Sayid Muhammad Syatho ad-Dimyathi. Karya ini merupakan syarah dari kitab Hidayatul Adzkiya' Ila Thariqil Auliya'

Meskipun tidak sepopuler karyanya dalam fikih, I'anatut Thalibin, namun hal itu tidak mengurangi nilai dan kualitas dari karya tersebut. Walaupun berjumlah kurang dari 200 halaman, syarah ini mencakup berbagai topik tentang makna ekspresi yang terdapat dalam kasidah. 

Baca: Miliki Flashdisk Isi Ribuan Judul Kitab Kuning PDF

Selain itu, pembahasan juga dilengkapi dengan penjelasan mengenai struktur dasar dan posisi masing-masing kata dalam bait kasidah tersebut (i'rab). Tujuannya adalah untuk memudahkan pemahaman terhadap puisi Arab yang dikenal dengan struktur yang tidak tetap.

Syaikh Bakari juga menyajikan kutipan-kutipan dari perkataan para ulama dan ahli tasawuf, menjadikan syarah ini istimewa. Kitab Hidayat sendiri berisi kasidah olah spiritual yang dikarang oleh Zainuddin bin Syaikh Ali bin Syaikh Ahmad al-Malibari.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Syekh Zainuddin dalam syairnya, mazhab tasawuf yang dipegang sebagai panduan dalam mengasah ketajaman rohani adalah tasawuf Sunni yang tetap sesuai dengan Alquran dan sunah. Syekh Zainuddin menegaskan bahwa: tarekat para syekh dilandasi oleh Al-Qur'an maupun sunah. 

=====
JUDUL KITAB: Kifayatul Atqiya' wa Minhajul Ashfiya'
PENULIS: Syaikh Zainuddin bin Ali Al Al-Mu'abbari Al-Malibari
PENERBIT: -
TEBAL: 123 halaman PDF
SPACE: 32 MB (Siapkan kuota!)
DOWNLOAD PDF: Kifayatul Atqiya' Makna Pesantren
=====

Pendapat ini ditegaskan kembali oleh Sayid Bakari. Meskipun terdapat variasi dalam corak dan metode yang digunakan oleh para sufi, tasawuf yang mereka anut tidak melanggar prinsip-prinsip utama Islam, yaitu Alquran dan sunah.

Faktanya, beberapa tokoh tarekat, termasuk sayyid al-thaifah, al-Junaid, menegaskan bahwa mazhab yang benar dalam bertasawuf harus merujuk pada Alquran dan sunah. Mereka bahkan memperingatkan agar tidak mengikuti para syekh tasawuf yang tidak memiliki kemampuan menghafal dan mengamalkan Alquran serta sunah. Kedua sumber tersebut dianggap sebagai panduan utama dalam perjalanan bertasawuf.

Hal yang serupa diungkapkan oleh Syekh Abdul Qadir al-Jilani, yang menegaskan bahwa mengikuti aturan-aturan yang ditetapkan oleh syariat dalam bertasawuf adalah faktor kunci untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. 

Ia menekankan agar para pencari kebenaran (salik) berhati-hati dan waspada selama proses bertasawuf, karena tidak memperhatikan jalur-jalur syariat sementara mengklaim mencapai puncak tertinggi tasawuf merupakan jalan yang semu dan palsu. Sebab, hakikat dari syariat dan tasawuf sejatinya adalah bentuk pengabdian yang benar kepada Allah. [dutaislam.or.id/ab]

Iklan