Iklan

Iklan

,

Iklan

Sejarah Tarawih Sejak Zaman Nabi (Bisa Download Ebooknya)

1 Des 2023, 12:21 WIB Ter-Updated 2024-08-06T21:39:53Z
Download Ngaji Gus Baha
pdf download buku fiqih madzhab imam syafii
Cover Buku Fiqih "Sejarah Tarawih". Foto: dutaislam.or.id.

Dutaislam.or.id - Kali ini redaksi memberikan wawasan menarik dalam artikel berjudul "Sejarah Tarawih," menyoroti fakta menarik terkait asal-usul shalat malam di bulan Ramadan. 

Sebagian besar orang mungkin belum menyadari bahwa istilah "Tarawih" tidak pernah digunakan pada masa hidup Nabi Muhammad SAW. Saat itu, shalat malam dalam bulan Ramadan dikenal dengan istilah "Qiyamullail."

Buku berjudul "Sejarah Tarawih" karya Ahmad Zarkasih menjadi sumber informasi utama, membuka wawasan tentang perkembangan Tarawih dalam sejarah Islam. 

Baca: Flashdisk Isi Kitab Kuning Makna Pesantren dan Terjemah

Dalam buku singkat berformat PDF ini, pembaca diberikan pemahaman bahwa Tarawih baru dikenal pada masa sahabat, terutama ketika sahabat Umar bin Khattab menjadi khalifah menggantikan Sayyidina Abu Bakar RA.

Penting untuk dicatat bahwa pada masa Nabi SAW. dan Sayyidina Abu Bakar RA., pelaksanaan Tarawih di Masjid Nabawi tidak teratur dan cenderung tidak menunjukkan persatuan. Umat Islam pada waktu itu lebih suka berjamaah dengan imam yang mahir membaca Al-Qur'an. Fenomena ini dapat menyebabkan potensi kerusuhan dan perpecahan.

Sayyidina Umar RA. berperan penting dengan menyusun pelaksanaan Tarawih secara sistematis. Sebelumnya, banyak sahabat berlomba-lomba untuk memperbaiki suara mereka agar bisa memimpin jama'ah selama Ramadan. Khalifah Umar RA. mengamati hal ini dengan prihatin dan menyatakan bahwa mereka menjadikan Al-Qur'an sebagai hiburan.

=====
JUDUL BUKU: Sejarah Tarawih
PENULIS: Ahmad Zarkasih
PENERBIT: Rumah Fiqih Publishing
TEBAL: 76 halaman PDF
TAHUN: 2019
LINK DOWNLOAD PDF: Buku Sejarah Tarawih
=====

Pada akhirnya, Ubai bin Ka'ab ditunjuk sebagai imam tunggal oleh Sayyidina Umar RA. karena dianggap sebagai yang terbaik dalam membaca Al-Qur'an, sesuai dengan pujian Nabi SAW. Seiring waktu, Tamim Ad-Dariy juga ditunjuk sebagai pengganti Ubay saat merasa lelah. Tindakan ini mengembalikan persatuan umat Islam dalam pelaksanaan Tarawih.

Sebagai hasil dari tindakan Sayyidina Umar RA., ungkapan terkenal pun muncul, yaitu "nikmat bid'ah adalah ini," merujuk pada perubahan yang dibuat untuk menjaga persatuan umat Islam. Tarawih kemudian dilaksanakan dengan 20 rakaat dan 3 witir, dengan setiap 2 rakaat dipisahkan oleh salam. Ini menjadi warisan penting dari Sayyidina Umar RA.

Buku "Sejarah Tarawih" memberikan perspektif yang lebih rinci, dan bagi pembaca yang ingin mengeksplorasi lebih lanjut, disarankan untuk mengunduh versi PDF dari buku tersebut. 

Artikel ini memberikan gambaran singkat namun mengundang pembaca untuk mendalami lebih lanjut, terutama mengenai mengapa shalat malam ini disebut Tarawih, informasi yang dapat dijelaskan lebih lanjut dalam buku yang dirujuk.. [dutaislam.or.id/ab]

Iklan