 |
| Ilustrasi. Foto: istimewa. |
Dutaislam.or.id - Ibnu Katsir dalam karyanya Tarikh Al-Bidayah wan Nihayah, Juz 5, halaman 60, yang diterbitkan oleh Darul Kutub Al-Ilmiyyah, menulis sebagai berikut:
فكان المتكلم لهم أبا حارثة بن علقمة والسيد والعاقب حتى نزل فيهم صدر من سورة أل عمران والمباهلة فأبوا ذلك وسألوا أن يرسل معهم أمينا فبعث معهم أبا عبيدة بن الجراح كما تقدم في رواية البخاري
Terjemah:
"Juru bicara pihak Kristen adalah Abu Haritsah bin Alqamah, As-Sayyid, dan Al-Aqib. Kemudian, permulaan Surat Ali Imran dan ayat mubahalah turun, sehingga mereka menghentikan perdebatan."
(Sesudah itu, rombongan kaum Kristen kembali ke kota mereka). Mereka meminta seorang pengawal yang dapat menjamin keamanan mereka. Maka, Nabi Muhammad mengutus Abu Ubaidah bin Al-Jarrah untuk mendampingi mereka sampai ke kota dan gereja mereka, hingga semuanya menjadi aman. Peristiwa ini juga dicatat oleh Imam Al-Bukhari dalam kitabnya, Sahih Bukhari.
Rombongan yang terdiri dari 84 orang Kristen ini kembali ke negeri mereka. Selain didampingi oleh Abu Ubaidah bin Al-Jarrah, mereka juga membawa surat tertulis yang berisi jaminan keamanan, kebebasan, dan keadilan dari Nabi Muhammad. Peristiwa ini terjadi pada tahun 9 Hijriah, atau sekitar tahun 630-631 Masehi. [dutaislam.or.id/ab]
