Undangan diskusi dari RA. Foto: dutaislam.or.id. |
Dutaislam.or.id - Pada 10 September 2024, KH. Imaduddin Ustman direncakan hadir dalam diskusi publik bertema "Migrasi, Agama, dan Peran Sosial Keagamaan Klan Ba'alawi di Indonesia" di Kampus III, UIN Walisongo Semarang, Jl. Prof. Dr. Hamka Ngaliyan Semarang. Baca: KH. Imaduddin Ustman Akan Hadir di UIN Walisongo Semarang.
Sebelum tanggal 10 September 2024, Robithah Alawiyah (RA) mengundang diskusi Zulfikar dan Mama Ghufron untuk diskusi di kantor RA , Jl. TB. Simatupang No. 7A, Tanjung Barat Jakarta Selatan. Mereka berdua diundang hadir pada 8 September 2024, dua hari sebelum diskusi publik di Kampus III UIN Walisongo Semarang. Namun, jam diskusi untuk untuk keduanya berbeda.
Kiai Imaduddin juga diundang hadir, dan menyatakan tidak akan hadir karena ada kejanggalan di surat yang sudah beredar luas di media sosial. Antara lain, surat itu menyatakan diskusi tertutup, tapi live di Nabawy TV. Selain itu, Imaduddin juga mengaku sudah lima kali mengundang pihak RA untuk mendiskusikan temuan tesisnya namun tidak pernah dihadiri.
Baca: Tarik Ulur Undangan Rabithah Alawiyah ke Kiai Imaduddin
Pertama, kata Kiai Imad, pada 9 Juli 2023, dia pernah difalisitasi oleh KH. Ali Badri untuk berdialog tentang nasab Ba'alwi dengan Habib Taufiq Segaf di Pasuruan, namun, Taufiq sendiri tidak mau hadir. Kedua, pada 24 Agustus 2023, RA juga tidak hadir dalam undangan diskusi nasab di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ketiga, pada 25 Agustus 2023, pihak RA tidak mau datang dalam dialog nasab di Kesultanan Banten. Keempat, pada 3 November 2023, Kiai Imad mengirim surat ke RA yang berisi 12 pertanyaan, dimana bila mereka keberatan, Imad siap memfasilitasi diskusi pada 26 November 2023. Tapi, lagi-lagi pihak RA tidak merespon.
Semua undangan tersebut tidak ada yang dihadiri, baik oleh ketua maupun perwakilannya. Oleh karena itu, pihak Kiai Imaduddin tidak akan hadir dalam diskusi yang dilive kan oleh Nabawy TV dari kantor Robhitoh Alawiyah Jakarta. [dutaislam.or.id/ab]