Iklan

Iklan

,

Iklan

Arti Asma'ul Husna Al-Wadud (الودود) - Maha Mencintai Kebaikan Makhluk-Nya

Duta Islam #02
6 Sep 2024, 19:13 WIB Ter-Updated 2024-09-06T12:13:40Z
Download Ngaji Gus Baha

memahami makna asmaul husna al-wadud maha mencintai makhluk
Kaligrafi Asmaul Husna Al-Wadud, Maha Mencintai Kebaikan Makhluk.

Dutaislam.or.id - Al-Wadud (الودود) adalah salah satu dari Asmaul Husna, nama-nama Allah Swt yang indah dan agung. Secara bahasa, Al-Wadud berasal dari kata "ودّ" (wadd), yang berarti cinta, kasih sayang, atau kecintaan. 


Oleh karena itu, Al-Wadud dapat diterjemahkan sebagai "Yang Maha Pengasih," "Yang Maha Mencintai," atau "Yang Maha Kasih Sayang." Nama ini menggambarkan Allah Swt sebagai Dzat yang memiliki cinta dan kasih sayang yang mendalam dan tak terbatas kepada hamba-hamba-Nya. Kasih sayang Allah Swt tidak hanya mencakup mereka yang beriman dan taat, tetapi juga seluruh makhluk-Nya, baik yang ada di langit maupun di bumi.


Nama Al-Wadud disebutkan secara eksplisit dalam beberapa ayat Al-Qur'an, menekankan aspek cinta dan kasih sayang Allah Swt. Berikut adalah beberapa dalil yang menyebutkan nama ini:


Surah Hud (11:90):

وَاسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ إِنَّ رَبِّي رَحِيمٌ وَدُودٌ


Terjemah:

"Dan mohonlah ampun kepada Tuhanmu, kemudian bertaubatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Penyayang lagi Maha Pengasih."


Dalam ayat ini, Allah Swt mengajak manusia untuk memohon ampunan dan bertaubat, dengan menekankan bahwa Dia adalah Maha Penyayang dan Maha Pengasih, yang selalu siap untuk menerima taubat hamba-hamba-Nya.


Surah Al-Buruj (85:14):

وَهُوَ الْغَفُورُ الْوَدُودُ


Terjemah:

"Dan Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Pengasih."


Ayat ini menyandingkan sifat Allah Swt sebagai Al-Ghafur (Maha Pengampun) dengan Al-Wadud, menunjukkan bahwa kasih sayang Allah Swt selalu disertai dengan pengampunan dan keridhaan.


Penjelasan Para Ulama Tentang Al-Wadud

Para ulama memberikan penjelasan mendalam mengenai makna Al-Wadud dan bagaimana sifat ini mencerminkan aspek cinta dan kasih sayang Allah Swt yang tak terbatas.


Ibnu Katsir dalam tafsirnya menyatakan bahwa Al-Wadud berarti Allah Swt mencintai hamba-hamba-Nya yang beriman dan Dia juga dicintai oleh mereka. Cinta Allah Swt kepada hamba-Nya meliputi rahmat, karunia, dan ampunan yang luas. Dia mencintai kebaikan untuk hamba-hamba-Nya dan membimbing mereka ke jalan yang benar.


Al-Qurtubi menjelaskan bahwa Al-Wadud adalah Dzat yang mencintai hamba-hamba-Nya dengan cinta yang melebihi segala cinta yang ada di dunia ini. Allah Swt mencintai hamba-hamba-Nya yang beriman dan mengasihi mereka dengan memberikan segala sesuatu yang mereka butuhkan untuk hidup di dunia dan untuk kebahagiaan akhirat.


Imam Al-Ghazali dalam karya-karyanya, seperti Al-Maqsad al-Asna, menyebut bahwa Al-Wadud adalah Allah Swt yang mencintai kebaikan untuk seluruh makhluk-Nya. Cinta Allah Swt tidak terbatas pada kasih sayang yang pasif, tetapi cinta yang aktif, yang mendorong-Nya untuk menciptakan, memberi rezeki, memaafkan, dan membimbing manusia ke jalan yang benar.


Syaikh As-Sa'di dalam tafsirnya menulis bahwa Al-Wadud berarti Allah Swt memiliki kasih sayang dan cinta yang mendalam kepada hamba-hamba-Nya yang beriman. Cinta ini dimanifestasikan dalam bentuk rahmat, petunjuk, dan kemudahan yang diberikan Allah Swt kepada mereka dalam kehidupan ini dan kehidupan akhirat.


Meneladani Asma'ul Husna Al-Wadud

Keyakinan akan Kasih Sayang Allah Swt: Memahami bahwa Allah Swt adalah Al-Wadud memberikan keyakinan dan ketenangan dalam hati seorang Muslim bahwa mereka dicintai oleh Allah Swt. Tidak ada yang lebih besar daripada cinta Allah Swt, dan kasih sayang-Nya melampaui segala hal. Hal ini memberikan dorongan untuk selalu mendekat kepada Allah Swt, memohon ampunan, dan berharap kepada-Nya.


  • Memaafkan dan Memberi Kasih Sayang: Salah satu manifestasi dari cinta Allah Swt adalah pengampunan-Nya. Oleh karena itu, seorang Muslim yang memahami Allah Swt sebagai Al-Wadud akan terdorong untuk menjadi pemaaf dan penyayang. Menyadari bahwa Allah Swt Maha Pengasih, maka seorang Muslim juga harus meneladani sifat ini dengan memperbanyak memaafkan dan memberikan kasih sayang kepada sesama, termasuk kepada mereka yang pernah menyakiti.

  • Mencari Cinta Allah Swt: Memahami bahwa Allah Swt adalah Al-Wadud berarti berusaha untuk selalu mencari cinta dan ridha Allah Swt. Ini bisa dilakukan dengan menjalankan perintah-perintah-Nya, menjauhi larangan-larangan-Nya, dan memperbanyak ibadah serta amal saleh. Seorang hamba yang mencintai Allah Swt akan berusaha keras untuk mendapatkan cinta-Nya melalui berbagai cara yang diperintahkan dalam syariat.

  • Menguatkan Hubungan dengan Sesama: Kasih sayang Allah Swt sebagai Al-Wadud juga mengajarkan kepada kita pentingnya membangun hubungan yang baik dengan sesama makhluk. Allah Swt mencintai hamba-hamba-Nya dan ingin melihat mereka hidup dalam harmoni dan cinta kasih. Oleh karena itu, seorang Muslim harus berusaha untuk mengembangkan sifat kasih sayang dalam hubungannya dengan keluarga, teman, tetangga, dan masyarakat luas.

  • Bersyukur atas Nikmat Allah Swt: Salah satu manifestasi cinta Allah Swt kepada hamba-Nya adalah nikmat dan karunia yang tak terhitung jumlahnya. Dengan menyadari bahwa Allah Swt adalah Al-Wadud, seorang Muslim akan terdorong untuk selalu bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah Swt, baik yang besar maupun yang kecil, karena semuanya merupakan tanda kasih sayang Allah Swt.

  • Meningkatkan Doa dan Permohonan: Mengetahui bahwa Allah Swt adalah Al-Wadud menguatkan keyakinan seorang Muslim bahwa Allah Swt mendengar dan merespons doa-doa mereka. Cinta Allah Swt kepada hamba-Nya membuat-Nya selalu siap untuk mengabulkan permohonan dan memberikan yang terbaik bagi mereka. Oleh karena itu, seorang Muslim harus meningkatkan doanya dan senantiasa berharap kepada Allah Swt dengan penuh keyakinan dan tawakkal.


Nama Al-Wadud menunjukkan bahwa Allah Swt adalah Dzat yang Maha Pengasih dan Maha Mencintai. Kasih sayang Allah Swt meliputi seluruh makhluk-Nya, dan cinta-Nya merupakan anugerah terbesar yang bisa diperoleh oleh seorang hamba. Dengan memahami dan menghayati sifat Al-Wadud, seorang Muslim akan terdorong untuk mencintai Allah Swt dengan sepenuh hati, mencari cinta dan ridha-Nya, serta menebarkan cinta dan kasih sayang kepada sesama makhluk. [dutaislam.or.id/ai/ab]

Iklan