Ilustrasi merendahkan oranglain. Foto: istimewa. |
Dutaislam.or.id - Keturunan Ba'alwi mengalami nasib sial, salah satunya karena mereka mulai berani bersikap kurang baik terhadap seorang ulama besar, yaitu Sayid Muhammad bin Alawy Al-Maliki Al-Hasani.
Pada waktu itu, ada fenomena di mana sebagian habaib mulai menyematkan gelar "habib" kepada Syaikh Muhammad Al-Maliki. Namun, di saat yang sama, mereka merendahkannya secara sistematis dengan menyebarkan doktrin sesat yang menyatakan bahwa gelar "habib" hanya diperuntukkan bagi seorang sayid yang alim.
Saat ada wartawan atau jamaah yang bertanya tentang Sayyid Al-Maliki yang tidak diberi gelar "habib", mereka meremehkannya dengan alasan tersebut. Baca: Daftar Judul Kitab Nasab (PDF-Drive) yang Tidak Menyebut Nama Ubaidillah (383 H).
Kemudian, ada seorang habib bernama Ahmad Al-Habsyi, yang secara terang-terangan berani membandingkan Syaikh Al-Maliki dengan Rizieq Shihab. Saat itu, Ahmad Al-Habsyi sedang melakukan umrah dan mengunjungi Rizieq Shihab yang sedang bersembunyi karena kasus chat dengan Firza Husein.
Ahmad Al-Habsyi memuji Rizieq Shihab sebagai "ulama yang memiliki karomah" dan membandingkannya dengan Syaikh Muhammad Al-Maliki, dengan mengatakan bahwa jumlah tamu Rizieq setiap hari bisa mencapai ratusan, sedangkan Syaikh Muhammad Al-Maliki sebagai ulama lokal hanya memiliki sedikit tamu.
Padahal, perbedaan antara Syaikh Al-Maliki dan Rizieq Shihab sangatlah besar, bak langit dan bumi dalam segala hal. Baca: Tes DNA Adalah Qiyas Ilmu Qiyafah. [dutaislam.or.id/ab/ai]