Iklan

Iklan

,

Iklan

Implikasi Sosial Asma'ul Husna As-Shobur (الصبور) - Maha Sabar Tanpa Batas

Duta Islam #05
12 Sep 2024, 17:02 WIB Ter-Updated 2024-09-12T10:02:15Z
Download Ngaji Gus Baha

makna asmaul husna as-shobur allah maha sabar
Asmaul Husna As-Shobur, Allah Maha Sabar.

Dutaislam.or.id - Salah satu dari Asma'ul Husna adalah As-Shobur (الصبور), yang berarti "Yang Maha Sabar." Nama ini menggambarkan Allah Swt sebagai Dzat yang memiliki kesabaran yang tanpa batas, yang tidak tergesa-gesa dalam memberikan hukuman kepada hamba-Nya dan selalu memberikan kesempatan untuk bertobat.


Secara bahasa, As-Shobur berasal dari kata "صبر" (shabara), yang berarti "bersabar" atau "menahan diri." Dalam konteks Asma'ul Husna, As-Shobur menunjukkan bahwa Allah Swt adalah Dzat yang memiliki kesabaran yang tak terbatas. Dia menahan diri dari menghukum hamba-hamba-Nya meskipun mereka sering kali melanggar perintah-Nya dan berbuat dosa. Allah Swt memberi mereka waktu dan kesempatan untuk kembali kepada-Nya melalui pertobatan dan perbaikan diri.


Kesabaran Allah Swt berbeda dengan kesabaran manusia. Kesabaran manusia memiliki batas dan sering kali disertai dengan perasaan marah atau kecewa. Namun, kesabaran Allah Swt adalah kesabaran yang sempurna, yang didasarkan pada hikmah dan kasih sayang-Nya yang tak terhingga.


Meskipun nama As-Shobur tidak disebutkan secara eksplisit dalam Al-Qur'an, konsep kesabaran Allah Swt disebutkan dalam banyak ayat. Salah satu ayat yang menunjukkan kesabaran Allah Swt adalah:


وَلَوْ يُؤَاخِذُ اللَّهُ النَّاسَ بِظُلْمِهِمْ مَا تَرَكَ عَلَيْهَا مِن دَابَّةٍ وَلَٰكِن يُؤَخِّرُهُمْ إِلَىٰ أَجَلٍ مُّسَمًّى ۖ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ 


Terjemah:

"Dan sekiranya Allah Swt menghukum manusia karena kezalimannya, niscaya tidak akan ada yang tersisa di muka bumi suatu makhluk yang melata pun, tetapi Allah Swt menangguhkan (hukuman) mereka sampai waktu yang ditentukan. Maka apabila waktu yang telah ditentukan itu datang, mereka tidak dapat menunda barang sesaat pun dan tidak (pula) mendahulukannya." (QS. An-Nahl: 61)


Ayat ini menunjukkan bahwa Allah Swt tidak segera menghukum manusia meskipun mereka sering berbuat zalim. Allah Swt menangguhkan hukuman-Nya dan memberikan mereka waktu untuk bertobat dan kembali kepada-Nya. Ini adalah bukti kesabaran Allah Swt yang Maha Sabar.


Dalam ayat lain, Allah Swt berfirman:


إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ


Terjemah:

"Sesungguhnya Allah Swt Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Baqarah: 173)


Meskipun ayat ini tidak secara langsung menyebutkan kesabaran Allah Swt, pengampunan dan rahmat-Nya adalah bagian dari kesabaran-Nya yang tak terbatas. Allah Swt menahan diri dari menghukum hamba-hamba-Nya dan memberikan mereka kesempatan untuk bertobat dan memperbaiki diri.


Penjelasan Para Ulama tentang As-Shobur

Para ulama memberikan berbagai penjelasan tentang makna dan implikasi dari nama Allah Swt, As-Shobur. Imam Al-Ghazali dalam karyanya "Al-Maqsad Al-Asna fi Sharh Asma' Allah Swt Al-Husna" menjelaskan bahwa As-Shobur adalah Dzat yang tidak tergesa-gesa dalam menghukum hamba-hamba-Nya. Allah Swt memberi mereka waktu dan kesempatan untuk menyadari kesalahan mereka dan bertobat. Al-Ghazali menekankan bahwa kesabaran Allah Swt adalah bentuk kasih sayang-Nya yang luar biasa kepada makhluk-Nya.


Ibnu Katsir dalam tafsirnya juga menjelaskan bahwa Allah Swt sebagai As-Shobur menunjukkan kesabaran yang luar biasa dalam menghadapi dosa-dosa hamba-Nya. Meskipun manusia sering kali lalai dan melanggar perintah-Nya, Allah Swt tidak segera menghukum mereka. Sebaliknya, Dia memberikan mereka waktu untuk bertobat dan kembali kepada-Nya. Ini adalah bukti bahwa Allah Swt adalah Dzat yang Maha Sabar dan Maha Pengampun.


Imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya menegaskan bahwa kesabaran Allah Swt tidak hanya ditujukan kepada orang-orang beriman tetapi juga kepada orang-orang yang kafir dan durhaka. Allah Swt menangguhkan hukuman-Nya meskipun mereka terus-menerus melakukan dosa. Namun, kesabaran Allah Swt tidak berarti bahwa Dia akan membiarkan mereka selamanya tanpa hukuman. Pada waktu yang telah ditentukan, Allah Swt akan memberikan balasan yang adil kepada setiap hamba-Nya sesuai dengan amal perbuatannya.


Implikasi Sosial As-Shobur bagi Kehidupan Manusia

Pemahaman tentang Allah Swt sebagai As-Shobur membawa beberapa implikasi penting bagi kehidupan manusia. Pertama, nama ini mengajarkan manusia untuk meneladani kesabaran Allah Swt dalam menghadapi berbagai ujian dan cobaan hidup. Manusia sering kali dihadapkan pada situasi yang sulit dan menantang, yang membutuhkan kesabaran yang luar biasa. Dengan memahami bahwa Allah Swt adalah As-Shobur, manusia diajak untuk bersabar dalam menghadapi ujian-ujian tersebut dan tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan yang mungkin akan disesali di kemudian hari.


Kedua, kesadaran akan kesabaran Allah Swt seharusnya mendorong manusia untuk memperbanyak istighfar dan bertobat dari dosa-dosa yang telah dilakukan. Allah Swt memberi kesempatan kepada manusia untuk memperbaiki diri dan kembali kepada-Nya. Manusia harus memanfaatkan waktu yang diberikan oleh Allah Swt untuk bertobat dan mendekatkan diri kepada-Nya sebelum datangnya azab yang tidak dapat dielakkan.


Ketiga, pemahaman tentang As-Shobur juga mengajarkan manusia untuk tidak putus asa dalam menghadapi kesulitan. Allah Swt, dengan kesabaran-Nya yang tanpa batas, tidak akan meninggalkan hamba-hamba-Nya yang berusaha mendekatkan diri kepada-Nya. Meskipun cobaan terasa berat, manusia harus yakin bahwa Allah Swt bersama mereka dan akan memberikan jalan keluar yang terbaik pada waktunya.


Keempat, nama As-Shobur juga mengingatkan manusia untuk bersabar dalam berinteraksi dengan sesama. Manusia sering kali dihadapkan pada situasi di mana mereka harus bersabar terhadap kesalahan atau kekhilafan orang lain. Dengan meneladani kesabaran Allah Swt, manusia diajak untuk menahan diri dari kemarahan dan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk memperbaiki kesalahannya.


Pemahaman tentang As-Shobur seharusnya menuntun manusia untuk bersabar dalam menghadapi ujian hidup, memperbanyak istighfar dan bertobat, serta meneladani kesabaran Allah Swt dalam berinteraksi dengan sesama. Dalam kehidupan yang penuh dengan tantangan ini, kesabaran adalah kunci untuk meraih kebahagiaan sejati dan keselamatan di dunia dan akhirat. [dutaislam.or.id/ai/ab]

Iklan

close
Iklan Flashdisk Gus Baha