Allah Al-Muid Allah Maha Mengembalikan Setelah Kematian. |
Dutaislam.or.id - Al-Mu'id (المُعِيدُ) adalah salah satu nama dari Asmaul Husna yang berarti "Yang Maha Mengembalikan" atau "Yang Maha Mengulang". Kata Al-Mu'id berasal dari akar kata i'adah (إِعَادَةٌ), yang berarti "mengembalikan" atau "mengulang".
Dalam konteks nama Allah Swt, Al-Mu'id menggambarkan Allah Swt sebagai Dzat yang memiliki kekuasaan untuk mengembalikan sesuatu kepada kondisi semula, mengulang penciptaan, dan membangkitkan makhluk setelah mati. Allah Swt sebagai Al-Mu'id adalah sumber dari segala pengembalian dan pembalikan, baik dalam bentuk penciptaan, kehidupan, maupun kematian.
Beberapa ayat Al-Qur'an dan hadist menunjukkan makna Al-Mu'id dan menggambarkan bagaimana Allah Swt mengembalikan dan membangkitkan segala sesuatu:
أَوْ كَٱلَّذِي مَرَّ عَلَىٰ قَرْيَةٍ وَهِيَ خَاوِيَةٌ عَلَىٰ عُرُوشِهَا قَالَ أَنَّىٰ يُحْيِي هَـٰذِهِ ٱللَّهُ بَعْدَ مَوْتِهَا ۗ فَأَمَاتَهُ ٱللَّهُ مِائَةَ عَامٍ ثُمَّ بَعَثَهُ قَالَ كَمْ لَبِثْتَ ۗ قَالَ لَبِثْتُ يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ ۗ قَالَ بَلْ لَبِثْتَ مِائَةَ عَامٍ ۗ فَانْظُرْ إِلَىٰ طَعَامِكَ وَشَرَابِكَ لَمْ يَتَسَنَّهْ ۗ وَانْظُرْ إِلَىٰ حِمَارِكَ وَلِنَجْعَلَكَ آيَةً لِّلنَّاسِ ۗ وَانْظُرْ إِلَىٰ ٱلْعِظَامِ كَيْفَ نُسُوِيُهَا ثُمَّ نَكْسُوهَا لَحْمًا ۗ فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهُ قَالَ أَعْلَمُ أَنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Terjemah:
"Atau seperti orang yang melewati sebuah kota yang telah runtuh atapnya. Ia berkata, 'Bagaimana Allah Swt menghidupkan kota ini setelah matinya?' Maka Allah Swt mematikannya seratus tahun kemudian, kemudian membangkitkannya kembali. Dia berkata, 'Berapa lama engkau tinggal?' Ia menjawab, 'Sehari atau sebagian hari.' Allah Swt berkata, 'Tidak, engkau telah tinggal seratus tahun. Perhatikan makanan dan minummu, tidak berubah. Dan perhatikan keledaimu, agar Kami menjadikannya tanda bagi manusia. Dan perhatikan tulang belulang, bagaimana Kami menyusunnya kemudian Kami tutupi dengan daging.' Ketika telah jelas baginya, ia berkata, 'Aku tahu bahwa Allah Swt Mahakuasa atas segala sesuatu.'" (QS. Al-Baqarah: 259).
Ayat ini menggambarkan bagaimana Allah Swt Al-Mu'id membangkitkan kembali makhluk dan mengembalikan keadaan setelah kematian, sebagai tanda kekuasaan-Nya.
أَوَلَمْ يَرَوْا كَيْفَ يُبْدِئُ ٱللَّهُ ٱلْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ ۗ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَىٰ ٱللَّهِ يَسِيرٌ
Terjemah:
"Tidakkah mereka melihat bagaimana Allah Swt memulai penciptaan makhluk kemudian mengulanginya? Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah Swt." (QS. Al-Ankabut :19-20).
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah Swt memiliki kekuasaan untuk mengulang penciptaan dan mengembalikan sesuatu, menggambarkan sifat Al-Mu'id yang mampu mengembalikan segala sesuatu ke keadaan semula.
أَيَحْسَبُ ٱلْإِنسَانُ أَلَّنْ نَجْمَعَ عِظَامَهُ ﴿٣﴾ بَلَىٰ قَادِرِينَ عَلَىٰ أَنْ نُسَوِّيَ بَنَانَهُ ﴿٤
Terjemah:
"Apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan tulang-belulangnya? Bahkan, Kami mampu untuk menyusun jari-jemarinya dengan sempurna." (QS. Al-Qiyamah: 3-4)
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah Swt memiliki kekuasaan untuk mengembalikan dan menghidupkan kembali setelah kematian, sebagai bagian dari sifat Al-Mu'id.
Penjelasan Para Ulama tentang Makna Al-Mu'id
Para ulama memberikan penjelasan mendalam mengenai makna Al-Mu'id dan bagaimana sifat ini mencerminkan kekuasaan dan kebesaran Allah Swt:
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa Al-Mu'id adalah Allah Swt yang mengembalikan dan mengulang penciptaan. Sifat ini mencakup kekuasaan Allah Swt untuk menghidupkan kembali makhluk setelah mati dan mengembalikan segala sesuatu kepada kondisi semula. Penciptaan yang pertama kali dan pembangkitan kembali setelah mati adalah contoh nyata dari sifat Al-Mu'id.
Imam Al-Qurtubi menyatakan bahwa Al-Mu'id menggambarkan Allah Swt sebagai Dzat yang memulai ciptaan dari ketiadaan dan mengembalikannya setelah kematian. Ini menunjukkan kekuasaan Allah Swt yang tidak terbatas dalam menciptakan dan menghidupkan kembali, serta mengatur segala sesuatu dengan adil.
Al-Ghazali dalam Al-Maqsad al-Asna menulis bahwa Al-Mu'id berarti Allah Swt adalah Dzat yang memulai segala sesuatu dan kemudian mengembalikannya setelah kematian atau kerusakan. Ini mencerminkan kebesaran dan kekuasaan Allah Swt dalam mengatur dan mengelola segala ciptaan-Nya.
Syaikh As-Sa'di dalam tafsirnya menjelaskan bahwa Al-Mu'id adalah Allah Swt yang mengembalikan dan membangkitkan makhluk setelah mati. Ini menunjukkan bahwa Allah Swt memiliki kekuasaan mutlak untuk menghidupkan kembali dan mengembalikan segala sesuatu dengan cara yang sempurna.
Pelajaran dari Asmaul Nama Al-Mu'id:
- Mengakui Kekuasaan Allah Swt dalam Pembangkitan dan Pengembalian: Menyadari bahwa Allah Swt adalah Al-Mu'id mengingatkan kita akan kekuasaan Allah Swt dalam membangkitkan dan mengembalikan segala sesuatu. Ini mengajarkan kita untuk mengakui bahwa Allah Swt memiliki kekuasaan mutlak dalam menciptakan, membangkitkan, dan mengatur segala ciptaan-Nya.
- Meningkatkan Rasa Syukur dan Takzim: Mengetahui bahwa Allah Swt adalah Al-Mu'id mendorong kita untuk bersyukur atas nikmat kehidupan dan penciptaan-Nya. Syukur ini merupakan bentuk penghargaan terhadap kekuasaan Allah Swt yang mengembalikan dan membangkitkan segala sesuatu.
- Menghadapi Kematian dengan Keyakinan: Memahami bahwa Allah Swt adalah Al-Mu'id memberikan keyakinan bahwa kematian bukanlah akhir dari segalanya, tetapi bagian dari siklus kehidupan yang akan diikuti dengan pembangkitan kembali. Ini membantu seseorang untuk menghadapi kematian dengan lebih tenang dan penuh keyakinan.
- Meningkatkan Ketaatan dan Kepatuhan: Mengetahui bahwa Allah Swt memiliki kekuasaan untuk mengembalikan segala sesuatu mendorong seseorang untuk taat dan patuh kepada perintah-Nya. Kesadaran akan kekuasaan Allah Swt yang mutlak mengingatkan kita untuk mengikuti ajaran-Nya dengan sepenuh hati.
- Menghindari Kesombongan dan Ketergantungan pada Makhluk: Menyadari bahwa Allah Swt adalah Al-Mu'id membantu kita untuk menghindari kesombongan dan ketergantungan berlebihan pada makhluk atau sumber daya duniawi. Semua ciptaan dan pengembalian adalah hasil dari kekuasaan dan keputusan Allah Swt.
- Memahami Proses Penciptaan dan Pembangkitan: Nama Al-Mu'id mengingatkan kita tentang proses penciptaan dan pembangkitan yang dilakukan oleh Allah Swt. Ini membantu kita untuk lebih menghargai keindahan dan keteraturan ciptaan Allah Swt serta memahami bahwa segala sesuatu berada dalam pengaturan-Nya.
- Meningkatkan Kualitas Amal: Mengetahui bahwa Allah Swt adalah Al-Mu'id mendorong kita untuk meningkatkan kualitas amal perbuatan kita. Kesadaran bahwa segala amal akan diperhitungkan dan dikembalikan sesuai dengan kekuasaan Allah Swt memberikan dorongan untuk berbuat baik dan meningkatkan kualitas diri.
- Mengembangkan Kesadaran Spiritual: Menyadari sifat Al-Mu'id membantu kita untuk mengembangkan kesadaran spiritual yang mendalam mengenai kekuasaan Allah Swt dalam membangkitkan dan mengembalikan segala sesuatu. Ini mendorong kita untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt dan memahami tujuan hidup dengan lebih baik.
Semoga Allah Swt memberikan kita kemampuan untuk memahami dan mengamalkan ajaran-Nya dengan baik, serta selalu bersyukur atas segala nikmat dan ciptaan-Nya. [dutaislam.or.id/ai/ab]