 |
| Cover disertasi At-Tajsim fil Fikril Islami. |
Dutaislam.or.id - Syaikh Dr. Shuhaib As-Saqqar dulunya merupakan seorang pengikut Wahabi tulen. Sebab, sejak SD hingga SMA, dia menuntut ilmu di Saudi dan sangat aktif dalam lingkungan Wahabi.
Setelah menyelesaikan pendidikan di Saudi, ia melanjutkan studi formalnya di Universitas Baghdad. Di sana, ia menempuh pendidikan hingga meraih gelar doktor.
Yang menarik dari perjalanan akademisnya adalah, saat menimba ilmu di Universitas Baghdad, dia yang masih teguh dengan pandangan Wahabi begitu bersemangat untuk membantah ajaran Ahlussunnah Asy'ariyyah.
Bahkan, ia sempat berencana menulis tesis dan disertasi yang bertujuan membungkam pemikiran Asy'ariyyah. Mungkin saat itu beliau belum sepenuhnya memahami siapa dan bagaimana sesungguhnya ajaran Asy'ariyyah, seperti pepatah yang mengatakan, "Tak kenal maka tak sayang."
Namun, seiring waktu, ketika beliau semakin mendalami pemikiran Asy'ariyyah, bukannya menambah kebencian, justru benih-benih kecintaan terhadap ajaran tersebut mulai tumbuh dalam hatinya. Pada akhirnya, disertasi yang awalnya dirancang untuk membantah Asy'ariyyah berubah menjadi karya yang justru mematahkan argumen Wahabi.
Disertasi beliau berjudul At-Tajsim Fil Fikril Islami, menjadi salah satu karya terbaik Syaikh Shuhaib. Karya ini menjadi bukti bahwa ia telah menemukan akidah yang benar dan membedakan antara yang haq dan yang batil, serta menjadi tanda bahwa sang syaikh telah meninggalkan ajaran Wahabi.
 |
| Salah satu teks dalam disertasi Dr. Shuhaib As-Saqqar. |
Dalam disertasinya, Syaikh Shuhaib menyebutkan bahwa akidah salaf yang benar adalah tafwidh, berbeda dengan pandangan yang diajarkan oleh Ibnu Taimiyyah dan kelompok Wahabi. Disertasi ini disusun dalam waktu yang relatif singkat, setelah beliau bermimpi bertemu dengan Rasulullah Saw. Bila Anda ingin mengundungnya, silakan: UNDUH DISERTASI.
Semoga bermanfaat. [dutaislam.or.id/ab]
