Cover Kitab Abu Ma'syar Al-Falaki. |
Dutaislam.or.id - Kitab Abu Ma'syar Al-Falaki adalah sebuah karya yang sarat dengan pengetahuan tentang waktu, perbintangan, dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia. Di dalamnya terkandung informasi mendalam tentang bagaimana memahami jam dan hari yang baik atau buruk, memprediksi kejadian selama setahun dengan melihat awal harinya, serta melakukan hisab (perhitungan) abjad untuk menilai kalah-menang, kecocokan, dan perjodohan.
Lebih dari itu, kitab ini juga menguraikan tentang perhitungan 12 buruj (rasi bintang) yang khusus untuk pria dan wanita, beserta asma dan haikal (struktur) yang berkaitan dengan masing-masing buruj. Pengetahuan ini berguna untuk meraih keberuntungan dan menangkal kesialan, sekaligus memberikan wawasan tentang karakter, pekerjaan, musuh, dan kehidupan seseorang.
Abu Ma'syar Al-Falaki: Ilmuwan Astrolog Abbasiyah
Sosok di balik kitab ini adalah Syaikh Abu Ma'syar Al-Falaki, seorang ilmuwan besar yang hidup di era kejayaan Kekhalifahan Abbasiyah. Gelar Al-Falaki, yang disandangnya, menunjukkan keahliannya dalam bidang astrologi atau ilmu perbintangan.
Pada abad ke-9 Masehi, Abu Ma'syar dikenal sebagai salah satu ahli astrologi terhebat di dunia Islam, yang karyanya tidak hanya berpengaruh di wilayah Timur, tetapi juga memberikan dampak besar pada peradaban Eropa Barat selama abad pertengahan.
Baca: Kitab Manba' Ushulul Hikmah Al-Buni (PDF-Drive)
Dalam karyanya, Abu Ma'syar menjelaskan bagaimana fenomena kosmis seperti pergerakan planet dan bintang memiliki pengaruh signifikan terhadap peristiwa di Bumi. Teorinya tentang hubungan planet yang dapat memicu bencana alam dan krisis politik menjadi kontribusi penting dalam menghubungkan astrologi dengan bidang kedokteran dan sains.
Pandangan ini menunjukkan bahwa Abu Ma'syar tidak hanya ahli dalam membaca perbintangan, tetapi juga menyadari bahwa peristiwa kosmik memiliki dampak luas pada kehidupan manusia, termasuk dalam bidang kesehatan.
Salah satu teori Abu Ma'syar yang terkenal adalah bahwa pergerakan dan posisi planet-planet tertentu dapat memicu berbagai peristiwa alam maupun sosial-politik di Bumi. Hal ini menjadi landasan bagi pandangan bahwa tidak ada kejadian besar di dunia ini yang terjadi secara kebetulan, melainkan selalu terkait dengan keteraturan kosmos.
Kontribusinya dalam menghubungkan astrologi dengan ilmu kedokteran juga menandai pemikiran yang sangat maju pada masanya. Sebagai contoh, Abu Ma'syar percaya bahwa posisi planet dan bintang dapat memengaruhi kondisi kesehatan seseorang atau bahkan masyarakat luas.
Abu Ma'syar lahir pada 10 Agustus 787 Masehi di Balkh, sebuah wilayah di Persia yang sekarang menjadi bagian dari Afganistan. Nama lengkapnya adalah Ja'far ibnu Muhammad Abu Ma'shar al-Balkhi, tetapi dunia lebih mengenalnya sebagai Abu Ma'syar.
Ia adalah murid dari al-Kindi, seorang ilmuwan Muslim yang juga dikenal luas di dunia Barat pada abad ke-8 Masehi. Hubungan antara guru dan murid ini menjadi salah satu faktor kunci yang membuat Abu Ma'syar mampu menyerap begitu banyak ilmu pengetahuan dan menyatukan berbagai ajaran astrologi dari sumber-sumber Islam yang berbeda.
Pengaruh Abu Ma'syar di Dunia Barat
Salah satu pencapaian terbesar Abu Ma'syar adalah kemampuannya menyatukan pengetahuan astrologi dari berbagai sumber Islam yang sangat luas dan kompleks. Berkat jasanya ini, ilmu perbintangan yang semula terbatas pada beberapa kalangan tertentu di dunia Islam, menjadi lebih dikenal dan dipelajari secara mendalam di Eropa.
Pada abad pertengahan, karya-karya Abu Ma'syar menjadi rujukan utama bagi para ilmuwan Barat yang tertarik mempelajari astrologi dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia. Bahkan, pengaruhnya terasa kuat dalam perkembangan ilmu pengetahuan di bidang astronomi dan kedokteran, yang pada saat itu masih sangat berkaitan erat dengan astrologi.
Baca: Kitab Mamba'ul Hikmah (PDF-Drive) | Ringkasan dan Aksara Pegon
Salah satu karya Abu Ma'syar yang paling terkenal adalah Kitab Al-Mudkhal Al-Kabir, sebuah kitab yang membahas tentang dasar-dasar astrologi dan dampaknya terhadap kehidupan di Bumi. Karya ini banyak diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan menjadi pegangan penting di kalangan intelektual Eropa pada masa itu.
Abu Ma'syar berhasil mempopulerkan pemahaman bahwa gerakan benda langit dapat digunakan sebagai alat untuk memprediksi peristiwa besar di dunia, termasuk bencana alam, peperangan, dan perubahan politik.
Kitab Abu Ma'syar Jadi Pintu Menuju Pemahaman Kosmik
Kitab Abu Ma'syar Al-Falaki adalah lebih dari sekadar panduan astrologi. Kitab ini membuka wawasan tentang bagaimana waktu, hari, dan perbintangan dapat memengaruhi nasib manusia. Dengan memahami pengaruh kosmik yang dijelaskan dalam kitab ini, seseorang dapat meraih keberuntungan, menghindari kesialan, dan lebih memahami karakter diri serta orang-orang di sekitarnya.
Selain itu, kitab ini juga menjadi cerminan dari kejayaan ilmu pengetahuan di era Kekhalifahan Abbasiyah, ketika ilmuwan-ilmuwan Muslim seperti Abu Ma'syar mampu menyatukan berbagai disiplin ilmu —astrologi, kedokteran, dan sains— untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang alam semesta dan kehidupan di dalamnya.
Bila Anda ingin mendownload karyanya, silakan Download Kitab Abu Ma'syar Al-Falaki (PDF-Drive), dengan pilihan:
- Kitab - Abu Ma'syar Al-Falaki (Bintang 12 - Aksara Pegon Melayu)
- Kitab - Abu Ma'syar Al-Falaki (Ilmu Nujum - Teks Arab)
- Kitab - Abu Ma'syar Al-Falaki (Al-Kabir - Teks Arab)
- Kitab - Abu Ma'syar Al-Falaki (Ilmu Nujum - Terjemah)
Hingga saat ini, warisan Abu Ma'syar tetap hidup, tidak hanya dalam tradisi Islam, tetapi juga di dunia Barat yang pernah terinspirasi oleh kebijaksanaan dan pengetahuannya. [dutaislam.or.id/ab]