Kitab At-Tibyan fi Adabi Hamalatil Quran PDF. |
Dutaislam.or.id - Penulis At-Tibyan fi Adabi Hamalatil Quran, Imam Abi Zakariya Yahya ibnu Syarafuddin An-Nawawi, adalah salah satu ulama besar yang sangat dihormati dalam tradisi keilmuan Islam. Namun, penting untuk mencatat bahwa beliau berbeda dari Imam Nawawi yang berasal dari Banten, Jawa Barat. Imam An-Nawawi berasal dari Damaskus, dan karyanya telah banyak memberikan kontribusi besar bagi pemahaman tentang agama Islam, terutama dalam bidang adab dan etika.
Judul kitab ini, At-Tibyan fi Adabi Hamalatil Quran, secara harfiah berarti "Penjelasan tentang Etika Pengemban Al-Qur’an". Di kalangan pesantren, kitab ini lebih dikenal dengan sebutan Kitab Tibyan saja. Sesuai dengan namanya, kitab ini berfokus pada pembahasan mengenai adab atau tata krama yang harus dimiliki oleh seorang muslim ketika berinteraksi dengan Al-Qur’an, baik dalam hal membaca, menghafal, maupun mengajarkannya.
Baca: Flashdisk Kitab Kuning PDF (32 GB)
Berbeda dari kitab-kitab tafsir Al-Qur’an yang mengulas lebih dalam tentang ilmu-ilmu Al-Qur’an seperti ulumut tafsir, nasikh wal mansukh, atau asbabun nuzul, At-Tibyan tidak membahas aspek-aspek tersebut secara mendetail. Imam an-Nawawi sengaja menghindari pembahasan ilmiah yang kompleks ini agar kitabnya lebih mudah dipahami oleh kalangan awam yang ingin meningkatkan hubungan mereka dengan Al-Qur’an, tanpa harus terbebani dengan istilah-istilah teknis.
Secara garis besar, tujuan utama dari kitab ini adalah memberikan panduan mengenai bagaimana seorang muslim seharusnya berakhlak terhadap Al-Qur’an sebagai kitab suci. Ini mencakup berbagai aspek, mulai dari cara membaca, menjaga kebersihan saat memegang Al-Qur’an, hingga bagaimana memuliakannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, kitab ini juga menyentuh beberapa permasalahan praktis yang sering dihadapi oleh kaum muslimin terkait Al-Qur’an.
Salah satu isu menarik yang dibahas dalam kitab ini adalah hukum mengambil upah dari mengajar Al-Qur’an, sesuatu yang masih menjadi diskusi di berbagai kalangan. Selain itu, Imam Nawawi juga membahas hukum menangis saat membaca Al-Qur’an, tradisi menyelesaikan khataman Al-Qur’an, serta berbagai bentuk interaksi yang berkaitan dengan kitab suci ini. Dengan demikian, At-Tibyan tidak hanya memberikan panduan tentang etika, tetapi juga menyinggung beberapa masalah fiqhiyah yang berkaitan dengan Al-Qur’an.
Sebagai salah satu karya otoritatif dalam literatur Islam, At-Tibyan fi Adabi Hamalatil Quran telah lama menjadi rujukan penting, terutama dalam lingkungan pesantren dan lembaga pendidikan Islam.
Panduannya yang praktis dan relevan membuat kitab ini sangat cocok untuk dijadikan pedoman oleh siapa saja yang ingin memperdalam pemahaman tentang bagaimana cara menghormati dan mengamalkan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Bila Anda tertarik membacanya, silakan:
- Download Kitab At-Tibyan fi Adabi Hamalatil Qur'an (PDF-Drive) | Makna Pesantren
- Download Kitab At-Tibyan fi Adabi Hamalatil Qur'an (PDF-Drive) | Kosongan
- Download Kitab At-Tibyan fi Adabi Hamalatil Qur'an (PDF-Drive) | Terjemah
Terimakasih. Semoga resensinya bermanfaat dan bisa disebar bebas. [dutaislam.or.id/ab]