Iklan

Iklan

,

Iklan

Kitab Kawakibud Durriyah (PDF-Drive) - Syarah Nahwu Mutammimah

Duta Islam #05
12 Sep 2024, 22:11 WIB Ter-Updated 2024-09-12T15:11:43Z
Download Ngaji Gus Baha

kitab kawakibud durriyah pdf makna pesantren
Cover kitab Kawakibud Durriyah PDF.

Dutaislam.or.id - Salah satu kitab yang sangat dikenal oleh para santri dan pelajar adalah Al-Kawakibud Durriyah ‘ala Mutammimah Al-Ajrumiyah. Kitab ini bukan hanya sekadar buku teks, tetapi merupakan lanjutan yang kaya dari Mutammimah Al-Ajrumiyah, sebuah kitab dasar dalam ilmu nahwu yang banyak dipelajari di pesantren-pesantren. 


Dengan penyajian yang lebih mendalam dan cakupan yang lebih luas, Al-Kawakibud Durriyah memberikan penjelasan detail mengenai berbagai cabang ilmu nahwu, menjadikannya rujukan penting bagi para pelajar yang ingin memahami gramatika Arab secara menyeluruh.


Berbeda dengan kebanyakan kitab nahwu yang cenderung memberikan rumus-rumus dasar, Al-Kawakibud Durriyah tidak hanya menyajikan kaidah-kaidah umum ilmu nahwu. Di dalamnya, penulis juga membahas berbagai cabang dari ilmu ini dengan contoh-contoh yang sangat mendetail. 


Kitab ini pun menjadi panduan praktis dalam memahami struktur bahasa Arab, untuk membekali pembaca dengan pemahaman yang lebih dalam tentang logika di balik aturan-aturan tersebut. Kualitas penjelasannya yang komprehensif membuatnya sangat dihargai di kalangan pengajar dan pelajar ilmu bahasa Arab.


Kitab Kawakibud Durriyah disusun oleh Syekh Muhammad Al-Ahdal pada pertengahan abad ketiga belas hijriah. Penulisan kitab ini merupakan bentuk respons beliau atas permintaan beberapa ulama terkemuka saat itu, yang menginginkan penjelasan lebih rinci mengenai Kitab Mutammimah Al-Ajrumiyah.


Syekh Al-Ahdal menjawab tantangan ini dengan menulis sebuah syarah (penjelasan) yang tidak hanya memperluas cakupan topik yang dibahas, tetapi juga menyajikannya dengan cara yang mudah dipahami. Gaya bahasa yang jelas dan sistematika pembahasan yang terstruktur menjadikan kitab ini mudah diakses oleh berbagai kalangan, baik mereka yang baru memulai belajar nahwu, maupun yang ingin memperdalam pengetahuannya.


Dia tidak hanya menguasai ilmu nahwu, tetapi juga berbagai cabang ilmu syariat lainnya, seperti ilmu hadits, fiqih, dan ilmu-ilmu agama lainnya. Keilmuan Syekh Al-Ahdal diakui oleh banyak ulama besar pada masanya, hingga beliau mendapat gelar "Mufti Tihamah", yang berarti ahli fatwa dari kota Tihamah.


Selain Al-Kawakibud Durriyah, Syekh Muhammad Al-Ahdal juga menghasilkan berbagai karya lainnya dalam beragam bidang keilmuan. Di antaranya adalah Tahzirul Ikhwan min Tashdiqil Kuhhan, Bughyatu Ahlil Atsar, Sullamul Qari ‘ala Hasyiyah Shahihil Bukhari, dan Tasdidul Bunyan lil Musytaghilina bi Hikmatil Yunan. Karya-karyanya ini menunjukkan keluasan dan kedalaman pengetahuan beliau, yang tidak terbatas pada satu bidang ilmu saja.


Salah satu keistimewaan utama dari kitab Al-Kawakibud Durriyah adalah penyajian materi yang sangat mendetail namun tetap mudah dipahami. Bagi para pelajar yang telah memahami dasar-dasar ilmu nahwu dari kitab Mutammimah Al-Ajrumiyah, kitab ini memberikan penjelasan lanjutan yang mengurai lebih jauh berbagai aspek penting dari ilmu gramatika Arab. 


Jika Anda ingin membacanya, silakan:



Semoga bermanfaat. [dutaislam.or.id/ab]

Iklan