Iklan

Iklan

,

Iklan

Kitab Kawakibul Lama'ah Aswaja (PDF-Drive) Makna Pesantren

Duta Islam #05
23 Sep 2024, 18:16 WIB Ter-Updated 2024-09-23T11:16:09Z
Download Ngaji Gus Baha
kitab kawakibul lama'ah pdf makna pesantren
Kitab Kawakibul Lam'ah PDF Makna Pesantren.


Dutaislam.or.id - Dalam sejarah perkembangan Islam di Indonesia, Kitab Kawakibul Lama'ah memegang peranan penting. Bahkan, kitab ini pernah diusulkan untuk diterbitkan dalam Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-23 yang diselenggarakan di Solo pada 24-29 Desember 1962. Perhelatan ini menjadi momen bersejarah karena pentingnya kitab tersebut bagi umat Islam, khususnya di Indonesia. Namun, apa yang sebenarnya membuat kitab ini begitu penting dan relevan?


Kitab Kawakibul Lama'ah dimulai dengan menggambarkan keadaan umat Islam di masa Rasulullah Saw. Pada masa itu, umat Islam bersatu di bawah satu kepemimpinan tunggal, yaitu Nabi Muhammad Saw. Keutuhan umat ini terjaga karena adanya bimbingan langsung dari beliau. Namun, ketika Sayyidina Utsman ra. wafat, umat Islam mulai mengalami perpecahan. Puncak perselisihan ini terjadi setelah Sayyidina Ali ra. diangkat sebagai pengganti Sayyidina Utsman.


Dalam masa-masa inilah muncul kelompok-kelompok yang berbeda pandangan, seperti Khawarij dan Syiah, yang semakin memperuncing perpecahan di kalangan umat Islam. Di tengah kondisi ini, istilah "Ahlussunnah wal Jama'ah" mulai dikenal sebagai identitas bagi mereka yang tetap setia mengikuti ajaran Rasulullah Saw. dan para sahabatnya dalam hal akidah, amaliyah batiniyah, serta akhlak qalbiyyah. Konsep ini menjadi landasan bagi umat Islam yang berpegang teguh pada ajaran sunnah Rasulullah dan kesepakatan mayoritas ulama (jama'ah).


Mbah Fadhol, seorang ulama ahli lughah, membedah istilah "Ahlussunnah wal Jama'ah" dengan kemahiran ilmunya yang mendalam. Ia menjelaskan bahwa setiap lafal dalam bahasa Arab bisa dibagi menjadi hakikat dan majaz. Kedua kategori ini terbagi lagi menjadi lughawi (makna bahasa), syar’i (makna syariat), dan urfi (makna yang diterima secara umum). Khusus untuk istilah urfi, Mbah Fadhol membaginya menjadi dua, yaitu khas (khusus) dan aam (umum).


Pendekatan linguistik Mbah Fadhol terhadap istilah “Ahlussunnah wal Jama'ah” ini sangat mendalam. Ia tidak hanya menjelaskan maknanya secara lughawi (bahasa), tetapi juga secara syar’i (syariat) dan urfi (pemahaman umum di masyarakat). Dengan penjelasan ini, Mbah Fadhol menunjukkan bahwa istilah “Ahlussunnah wal Jama'ah” memiliki kedalaman makna yang bukan hanya sekadar terminologi, melainkan juga merujuk pada kelompok-kelompok tertentu yang memiliki peran penting dalam sejarah Islam, seperti kaum sufi, para ahli hadis (muhaddits), serta para pengikut Asy’ariyah dan Maturidiyah.


Kesimpulan yang diambil oleh Mbah Fadhol adalah bahwa "Ahlussunnah wal Jama'ah" bukan sekadar istilah teologis, tetapi sebuah identitas yang dikukuhkan oleh tradisi keilmuan dan spiritualitas yang berkembang dalam Islam. Para penganut ajaran ini, seperti yang dijelaskan oleh Mbah Fadhol, meliputi kaum sufi yang menekankan dimensi batin dalam agama, para ahli hadis yang menguatkan dasar-dasar keilmuan Islam, serta golongan Asy'ariyyah dan Maturidiyyah yang memperkokoh fondasi akidah.


Melalui karya Kawakibul Lama'ah, Mbah Fadhol bukan hanya ingin mengingatkan umat Islam akan pentingnya persatuan dan kesatuan, tetapi juga menawarkan pemahaman yang lebih dalam tentang makna "Ahlussunnah wal Jama'ah." Bagi Mbah Fadhol, memahami istilah ini secara benar adalah kunci untuk menjaga kemurnian ajaran Islam di tengah berbagai tantangan zaman.


Kitab ini juga menjadi bukti bahwa perbedaan dalam pandangan teologis bukanlah sesuatu yang perlu dirisaukan selama masih dalam koridor yang disepakati oleh para ulama terdahulu. Sebaliknya, perbedaan tersebut justru menunjukkan betapa kaya dan beragamnya khazanah intelektual Islam. Dalam hal ini, Kawakibul Lama'ah menjadi panduan penting bagi umat Islam Indonesia dalam menjaga keseimbangan antara pemahaman agama yang mendalam dan penerapan yang moderat di tengah masyarakat yang semakin kompleks.


Bila Anda ingin membacanya, silakan:



Semoga menambah wawasan kita dalam ber-ahlussunnah wal jama'ah. [dutaislam.or.id/ab]

Iklan