Iklan

Iklan

,

Iklan

Kitab Nadhom Maqshud (PDF-Drive) dan Terjemahnya | Ilmu Shorof Dasar

Duta Islam #05
17 Sep 2024, 23:58 WIB Ter-Updated 2024-09-17T21:36:36Z
Download Ngaji Gus Baha
kitab nadhom maqshud pdf terjemah indonesia
Kitab Nadhom Maqshud versi cetak.


Dutaislam.or.id - Kitab Nadhom Maqshud yang disusun oleh Syaikh Ahmad bin Abdurrahim al-Thahthawi (1132-1302 H) merupakan salah satu karya monumental dalam kajian ilmu shorof. 


Kitab ini terdiri dari 113 bait syair yang dirangkai dengan indah untuk menjelaskan berbagai perubahan bentuk kata dalam bahasa Arab. Di lingkungan pesantren, ilmu ini dikenal sebagai Ilmu Shorof, yang bersama dengan Ilmu Nahwu menjadi dasar penting dalam memahami tata bahasa Arab secara mendalam.


Ilmu shorof dan ilmu nahwu adalah dua disiplin yang saling melengkapi dalam kajian tata bahasa Arab. Jika ilmu nahwu fokus pada perubahan harakat (tanda baca) yang memengaruhi makna suatu kata atau kalimat, ilmu shorof lebih menekankan pada perubahan bentuk kata itu sendiri, baik dari segi penambahan huruf, pengurangan, maupun penggantian. 


Baca: Flashdisk Kitab Kuning PDF (32 GB)


Oleh karena itu, kedua ilmu ini tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Memahami keduanya menjadi kunci bagi siapa saja yang ingin mendalami bahasa Arab, baik dalam konteks keagamaan maupun sastra.


Pembahasan Kitab Nadhom Maqshud

Pada bagian pertama kitab Nadhom Maqshud, Syaikh Ahmad bin Abdurrahim al-Thahthawi memulai dengan membahas tentang fiil tsulasi, yaitu kata kerja yang terdiri dari tiga huruf dasar: fa’ fiil, ‘ain fiil, dan lam fiil. Fiil tsulasi merupakan bentuk kata kerja yang paling dasar dalam bahasa Arab, dan perubahan yang terjadi pada fiil ini menjadi salah satu fokus utama dalam kajian ilmu shorof.


Selanjutnya, kitab ini juga membahas tentang fiil ruba’i mujarad, yaitu kata kerja yang terdiri dari empat huruf dasar, serta fiil tsulasi mazid dan ruba’i mazid, yang merupakan kata kerja dengan tambahan huruf-huruf tertentu yang mengubah makna asal kata. Penjelasan mengenai bab ini sangat penting karena perubahan bentuk kata dalam bahasa Arab sering kali memiliki dampak yang signifikan terhadap makna yang dihasilkan.


Pada bab berikutnya, kitab ini menyelami pembahasan tentang masdar, yaitu bentuk kata benda yang berasal dari kata kerja, serta jenis-jenisnya seperti masdar mim dan masdar ghairu mim. Masdar menjadi elemen penting dalam tata bahasa Arab karena sering kali digunakan untuk menunjukkan tindakan atau peristiwa dalam bentuk nominal.


Selanjutnya, pembahasan dilanjutkan dengan penjelasan mengenai fiil madhi (kata kerja lampau), fiil amar (kata perintah), serta hamzah washal, yaitu huruf hamzah yang tidak dibaca pada awal kata kecuali jika kata tersebut didahului oleh kata lain. Selain itu, Syaikh Ahmad bin Abdurrahim juga membahas mengenai fiil mudhari' mabni maklum dan majhul, yang merujuk pada kata kerja aktif dan pasif dalam bentuk kini dan akan datang.


Pada bab-bab selanjutnya, kitab ini memberikan panduan tentang bagaimana cara membentuk fiil amar hadhir (kata kerja perintah yang hadir), serta pembahasan tentang bentuk isim fa’il dan isim maf’ul tsulasi. Pembahasan ini meliputi berbagai variasi bentuk kata kerja dalam bahasa Arab, termasuk aturan tashrif fiil (perubahan kata kerja) baik yang shahih maupun yang muta’adi.


Selain itu, kitab ini juga membahas secara mendetail tentang hukum-hukum yang berkaitan dengan huruf illat (huruf-huruf yang sering mengalami perubahan bentuk) serta fenomena linguistik lainnya seperti mad dan ziyadah (penambahan huruf) yang sering muncul dalam perubahan kata-kata bahasa Arab.


Pada bab terakhir, kitab ini menguraikan secara rinci tentang fiil mu’tal (kata kerja yang mengandung huruf ilat), mudhaf (kata kerja yang berakhiran ganda), serta mahmuz (kata kerja yang mengandung hamzah). Syaikh Ahmad juga membahas tentang bentuk isim fa’il dan isim maful yang mengalami perubahan karena adanya huruf ilat di akhir kata, yang biasa dikenal dengan istilah bina’ mu’tal akhir.


Bila Anda ingin mendownloadnya, silakan: 



Sebagai salah satu karya klasik yang diajarkan di banyak pesantren, Nadhom Maqshud tetap relevan hingga kini dalam membentuk dasar pemahaman tata bahasa Arab, khususnya dalam ilmu shorof. 


Kitab ini menjadi salah satu referensi penting yang membantu para santri dan pelajar dalam memahami dan menguasai bahasa Arab, baik untuk kepentingan akademis maupun dalam memahami teks-teks agama dengan lebih baik. [dutaislam.or.id/ab]

Iklan