Kitab Risalatul Qurra' Makna Pegon Jawa. |
Dutaislam.or.id - Kitab Risalatul Qurra' wal Huffadz, karya KH. Abdullah Umar Semarang, adalah sebuah karya penting yang ditulis oleh seorang tokoh terkemuka dalam bidang ilmu Al-Qur'an di Indonesia.
KH. Abdullah Umar, yang pernah menjabat sebagai ketua Jamiyyatul Qurra' wal Huffadz Kota Semarang, menciptakan kitab ini sebagai pedoman bagi para pembaca dan penghafal Al-Qur'an. Kitab ini dicetak oleh penerbit Toha Putra Semarang, salah satu penerbit besar yang sering mencetak karya-karya keislaman di tanah air.
Dalam Risalatul Qurra' wal Huffadz, KH. Abdullah Umar membahas dengan detail berbagai kaidah penting dalam membaca Al-Qur'an sesuai dengan standar ulama Al-Qur'an (qari'). Kitab ini membimbing para pembaca untuk memahami cara membaca Al-Qur'an yang benar, termasuk aturan membaca basmalah, jenis-jenis mad, hingga hukum saktah—jeda singkat tanpa nafas dalam bacaan.
Salah satu pembahasan yang menarik adalah penjelasan mengenai kata "ana" dalam Al-Qur'an, kapan ia harus dibaca panjang dan kapan pendek, sesuai dengan kaidah tajwid yang benar.
Tidak hanya itu, KH. Abdullah Umar juga menekankan pentingnya memahami hukum waqaf, yakni berhenti pada suatu tempat dalam bacaan Al-Qur'an. Waqaf yang salah bisa mengubah makna ayat, sehingga hal ini sangat ditekankan dalam kitab ini. Penulis merinci tempat-tempat yang diharamkan untuk wakaf di beberapa surat Al-Qur'an, yang tentunya sangat penting bagi mereka yang ingin menjaga kesucian dan keutuhan makna Al-Qur'an.
Kitab setebal 64 halaman ini ditulis dalam bahasa Pegon Jawa. Hal ini menjadikan kitab Risalatul Qurra' wal Huffadz sebagai warisan penting dalam khazanah keislaman Nusantara, yang menggabungkan tradisi lokal dengan ilmu keislaman klasik. Setiap bab dalam kitab ini memberikan panduan praktis dan teoritis bagi para qari' dan huffadz, sehingga bisa menjadi pegangan dalam menjaga kemurnian bacaan Al-Qur'an.
Dengan membaca dan mempelajari Risalatul Qurra' wal Huffadz, kita tidak hanya mempelajari teknik membaca Al-Qur'an yang benar, tetapi juga mengenal lebih dalam tentang kekayaan tradisi keilmuan Islam di Indonesia, yang terus berkembang dan diwariskan oleh ulama-ulama besar seperti KH. Abdullah Umar.
Bila Anda ingin membacanya, silakan:
Semoga bermanfaat. [dutaislam.or.id/ab]