Iklan

Iklan

,

Iklan

Kitab Syaraful Ummatil Muhammadiyah (PDF-Drive) Sayyid Muhammad Al-Maliki

Duta Islam #05
26 Sep 2024, 08:47 WIB Ter-Updated 2024-09-26T01:51:00Z
Download Ngaji Gus Baha
kitab syaroful ummat muhammadiyah pdf makna pesantren
Kitab Syaroful Ummat Muhammadiyyah PDF.


Dutaislam.or.id - Kitab Syaraful Ummatil Muhammadiyah atau Keutamaan Umat Muhammad Saw, karya Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki, ditulis untuk menjelaskan kemuliaan yang Allah berikan kepada umat Nabi Muhammad Saw. Seperti yang tersirat dari judulnya, kitab ini mengajak pembaca untuk memahami betapa istimewanya umat Rasulullah Saw dibandingkan dengan umat-umat terdahulu.


Salah satu pokok bahasan penting dalam kitab ini adalah perbandingan antara keistimewaan yang dimiliki umat Nabi Muhammad Saw dengan umat-umat sebelumnya. Umat Rasulullah tidak hanya unggul dalam banyak aspek, tetapi juga memiliki kelebihan yang mungkin tidak dimiliki oleh umat-umat lain. Bahkan jika ada kesamaan dalam hal tertentu, umat Muhammad tetap berada di atas dalam hal keutamaan dan kemuliaan.


Contoh yang disebutkan dalam kitab ini menggambarkan situasi umat-umat terdahulu, seperti umat Yahudi, yang memiliki hukum-hukum yang lebih keras. Misalnya, jika seorang wanita di masa itu sedang mengalami haid, ia akan diasingkan dari keluarganya, bahkan ditempatkan sendirian dan tidak diberi nafkah. Ini mencerminkan bagaimana hukum yang berlaku pada umat-umat sebelum Islam sangat ketat dan cenderung diskriminatif.


Sebaliknya, umat Rasulullah Saw diberikan rahmat yang jauh lebih lembut dan penuh kasih sayang. Dalam salah satu hadits yang masyhur, Nabi Muhammad Saw mengajarkan umatnya untuk tetap menjaga interaksi dengan istri atau wanita yang sedang haid. Rasulullah Saw memerintahkan umatnya untuk tetap bergaul, berinteraksi, dan memperlakukan mereka dengan baik, hanya saja dilarang tidur bersama dalam konteks hubungan suami-istri.


Kitab Syaraful Ummatil Muhammadiyah juga menekankan betapa syariat Islam yang dibawa oleh Rasulullah Saw penuh dengan kelembutan dan keringanan dibandingkan hukum-hukum sebelumnya. Jika umat terdahulu dibebani dengan syariat yang lebih berat, umat Nabi Muhammad Saw diberikan hukum yang lebih mudah dan manusiawi, tanpa mengurangi aspek kesucian dan ketakwaan yang harus dijaga.


Hal ini tercermin dalam banyak aturan Islam yang sangat memperhatikan kemudahan bagi umatnya. Salah satunya adalah bagaimana Islam mengajarkan sikap terhadap wanita yang sedang haid. Dalam agama-agama terdahulu, wanita yang sedang haid dianggap najis secara mutlak dan bahkan dijauhkan dari lingkungan sosial. Namun, Islam datang dengan pendekatan yang lebih manusiawi, di mana wanita tetap dimuliakan dan dihormati dalam keadaan apa pun, meskipun ada beberapa batasan yang bersifat khusus.


Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki juga menyoroti posisi umat Muhammad Saw sebagai "khaira ummah" (umat terbaik) yang disebutkan dalam Al-Qur'an. Umat ini tidak hanya ditugaskan untuk beribadah, tetapi juga menjadi rahmat bagi seluruh alam. Rasulullah Saw bersabda bahwa umatnya adalah umat yang adil dan seimbang, yang diutus untuk menegakkan kebenaran dan menyebarkan kasih sayang kepada seluruh makhluk.


Keutamaan lainnya yang diuraikan dalam kitab ini adalah bahwa umat Muhammad Saw akan mendapatkan syafaat dari Nabi di Hari Kiamat. Ini adalah salah satu keistimewaan terbesar yang tidak diberikan kepada umat-umat lain. Dengan syafaat ini, umat Islam yang berdosa masih memiliki harapan untuk mendapatkan ampunan dan rahmat Allah melalui perantaraan Rasulullah Saw.


Bila Anda umat Muhammad, silakan: 



Semoga mendapatkan syafaat Rasulullah Saw. [dutaislam.or.id/ab]

Iklan