Iklan

Iklan

,

Iklan

Kitab Tafsir al-Kasysyaf (PDF-Drive) Karya Zamakhsyari Al-Mu'tazili

Duta Islam #05
13 Sep 2024, 01:24 WIB Ter-Updated 2024-09-12T18:24:09Z
Download Ngaji Gus Baha
kitab tafsir al-kassyaf al-zamakhsyari pdf - drive
Kitab Tafsir Al-Kassyaf PDF.


Dutaislam.or.id - Kitab Tafsir Al-Kasysyaf adalah salah satu karya monumental dari Abu Qasim Mahmud bin Umar al-Khawarizmi al-Zamakhsyari, seorang ulama besar yang lahir pada tanggal 27 Rajab 487 H di Zamakhsyar dan wafat pada tahun 538 H di Jurjaniyah. 


Gelar Zamakhsyari pada namanya diambil dari desa Zamakhsyar di Khawarizmi, tempat kelahirannya, sedangkan ia juga dikenal dengan julukan Jarullah. Kitab Tafsir al-Kasysyaf ini disusun atas permintaan Abu Hasan Ali Ibnu Hamzah dan selesai ditulis oleh Zamakhsyari dalam kurun waktu tiga tahun di Mekkah Al-Mukarramah.


Baca: Kumpulan Link Download 300+ Judul Kitab Tafsir PDF Gratis


Tafsir ini disusun berdasarkan urutan mushaf (tahlili) dan termasuk ke dalam tafsir bil-ra'yi. Corak penafsiran Zamakhsyari sangat menonjol dalam hal balaghah (kajian filologi) dan dipengaruhi oleh unsur-unsur teologi Mu’tazilah. Tafsir al-Kasysyaf dikenal sebagai tafsir apologis, yang kerap menjadikan Al-Qur'an sebagai legitimasi untuk mendukung pandangan pribadi, mazhab, atau golongan tertentu.


Pengaruh teologi Muktazilah dalam tafsir al-Kasysyaf telah banyak dikaji oleh para ulama dengan karakteristik utama. Pertama, kitab ini sarat dengan pengaruh teologi Muktazilah. Bahkan, Zamakhsyari sendiri mengakui bahwa tafsir ini mengikuti aliran Muktazilah. Ia pernah menyatakan, "Apabila kamu ingin minta izin dengan pengarang al-Kasysyaf ini, sebutlah namanya dengan Abul Qasim al-Mu’tazili." 


Dari kalimat pertama dalam tafsir ini, sudah terlihat jelas indikasi pengaruh Mu’tazilah yang sangat kuat. Zamakhsyari senantiasa berpegang teguh pada ajaran Mu’tazilah dalam menafsirkan Al-Qur'an, meskipun Al-Qur'an seharusnya tidak ditafsirkan berdasarkan mazhab tertentu, karena hal itu dapat merusak kemurniannya. Oleh sebab itu, tafsir Al-Kasysyaf sering mendapat kritik dari para ulama Ahlusunnah.


Karakteristik kedua adalah keunggulan dalam bahasa Arab, baik dalam aspek i'jaz al-Qur'an (kemukjizatan Al-Qur'an), balaghah (keindahan bahasa), dan fashahah (kelancaran dan kefasihan bahasa). Zamakhsyari dengan sangat teliti mempersiapkan tafsir ini untuk menunjukkan bahwa Al-Qur'an adalah kalam Allah SWT yang tidak dapat ditiru oleh manusia, sekalipun mereka saling tolong-menolong dalam mencobanya.


Baca: Flashdisk Kitab Kuning Makna Pesantren PDF


Meskipun memiliki keunggulan dalam hal kebahasaan, Tafsir al-Kasysyaf juga memiliki beberapa kelemahan. Salah satu kelemahan terbesar adalah bahwa tafsir ini tidak memberikan pengaruh spiritual yang mendalam pada pengarangnya. Dalil-dalil dari ayat-ayat Al-Qur'an tidak mampu mengubah keyakinan Zamakhsyari kepada kebenaran yang hakiki. 


Ia bahkan sering kali memalingkan makna ayat-ayat tersebut dari pemahaman yang sebenarnya, dan memperpanjang pembahasan untuk menunjukkan kedalaman ilmunya, padahal makna yang disampaikan menyimpang dari maksud yang sesungguhnya. Hal ini merupakan pengaruh besar dari teologi Mu’tazilah yang sangat melekat dalam penafsirannya.


Kritik lainnya ditujukan pada cara Zamakhsyari mencela para wali Allah SWT. Ia menulis dengan bahasa yang meremehkan keberadaan para wali, padahal mereka adalah hamba-hamba yang dicintai Allah. 


Imam al-Razi dalam kritiknya terhadap Zamakhsyari menyatakan bahwa Zamakhsyari telah melakukan kesalahan besar ketika menafsirkan ayat "Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya" (QS al-Maidah: 54). Zamakhsyari dianggap terlalu berani mencela wali-wali Allah SWT dalam tafsirnya, sesuatu yang seharusnya tidak dilakukan ketika sedang membahas ayat-ayat Allah yang mulia.


Selain itu, tafsir al-Kasysyaf juga sering kali mengandung ungkapan-ungkapan kasar terhadap Ahlusunnah, yang terkadang disebut dengan sebutan mujabbaroh (golongan pemaksa), atau bahkan dikatakan sebagai kaum yang kafir dan menyimpang. Ungkapan-ungkapan semacam ini dianggap tidak pantas keluar dari seorang ulama besar, namun jika Anda ingin membaca dan mendownloadnya, silakan: 



Semoga bisa menjadi bahan perbandingan tentang tafsir-tafsir lainnya. [dutaislam.or.id/ab]

Iklan