 |
| Kitab Maulid Tuhfatul Basyar cetak. |
Dutaislam.or.id - Setiap bulan Rabi'ul Awwal tiba, umat Muslim di seluruh dunia bersiap untuk merayakan momen penuh berkah: Maulid Nabi Muhammad Saw. Perayaan ini dilakukan dengan penuh sukacita, dimana umat Islam berkumpul untuk mengenang kehidupan Rasulullah, melantunkan puji-pujian dalam bentuk syair dan mengisahkan perjalanan kelahiran beliau yang mulia.
Salah satu tradisi yang dilakukan adalah membaca kisah-kisah Maulid yang ditulis oleh para ulama besar. Di antara karya-karya terkenal tersebut adalah Maulid Al-Barzanji, Maulid Ad-Dardir, dan Maulid Al-Manawi.
Dalam karya yang luar biasa ini, seorang ulama besar, Syekh Ibrahim Al-Bajuri, menjelaskan salah satu naskah Maulid yang sangat penting, yaitu Maulid karya Imam Ibnu Hajar Al-Haitami.
Kitab Tuhfatul Basyar ini memberikan penjelasan mendalam tentang kisah kelahiran Nabi Muhammad Saw, yang mengisahkan perjalanan cahaya nubuwwah yang diturunkan melalui para leluhur beliau yang suci hingga sampai pada rahim Sayyidah Aminah, ibunda Nabi.
Isi Kitab Tuhfatul Basyar
Salah satu keistimewaan dalam kitab ini adalah narasi tentang cahaya Muhammad yang dipindahkan dari generasi ke generasi, melalui keturunan yang terpilih dan mulia, hingga akhirnya sampai kepada kelahiran Nabi Muhammad Saw.
Ini bukan sekadar kisah biologis, melainkan sebuah simbol spiritual yang menggambarkan betapa suci dan terpilihnya leluhur Nabi Muhammad Saw. Imam Ibnu Hajar Al-Haitami dalam Maulid yang dijelaskan oleh Al-Bajuri, memaparkan betapa setiap langkah perjalanan cahaya ini penuh dengan keberkahan dan kemuliaan.
Dalam Tuhfatul Basyar, Syaikh Ibrahim Al-Bajuri juga menyoroti berbagai kejadian luar biasa yang mengiringi kelahiran Rasulullah Saw. Mulai dari peristiwa-peristiwa alam yang menjadi tanda kebesaran Allah Swt, hingga keajaiban-keajaiban yang terjadi pada masa bayi Nabi, seperti kehadiran cahaya yang menerangi bumi dan runtuhnya berhala-berhala di Ka'bah.
Kelahiran Nabi Muhammad Saw tidak hanya membawa sukacita bagi keluarga dan masyarakatnya, tetapi juga menjadi pertanda bagi seluruh umat manusia bahwa telah datang seorang nabi terakhir yang membawa rahmat bagi seluruh alam semesta. Al-Bajuri dalam penjelasannya mengangkat tema-tema ini dengan penuh kehormatan, menggambarkan betapa istimewanya peristiwa kelahiran Rasulullah yang penuh dengan tanda-tanda kebesaran Allah.
Selain itu, kitab ini juga mengupas kehidupan masa kecil Rasulullah SAW. Sejak masa menyusui, beliau sudah menunjukkan tanda-tanda kenabian. Berbagai keajaiban terjadi selama beliau diasuh oleh Halimah As-Sa’diyah, seperti diberkatinya ternak-ternak milik Halimah setelah ia mulai merawat Muhammad kecil. Masa kecil Nabi yang penuh berkah ini menggambarkan bahwa sejak dini, beliau telah dipersiapkan oleh Allah SWT untuk tugas besar yang akan beliau emban di kemudian hari.
Syaikh Ibrahim Al-Bajuri menjelaskan secara rinci tentang berbagai fase kehidupan Rasulullah Saw, mulai dari masa kanak-kanak hingga masa mudanya yang dikenal dengan kejujuran dan kebijaksanaan. Setiap langkah hidup Nabi Muhammad Saw diwarnai dengan integritas dan kesucian yang membuatnya dihormati oleh semua orang yang mengenalnya, bahkan sebelum beliau diangkat sebagai Nabi.
Bila Anda tertarik mempelajarinya, silakan:
Kitab ini jarang dipelajari di Indonesia. Sangat menarik membacanya. [dutaislam.or.id/ab]
