Iklan

Iklan

,

Iklan

Merenungi 11 Nasehat Abah Anom (Syaikh Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin)

Duta Islam #05
17 Sep 2024, 02:40 WIB Ter-Updated 2024-09-16T19:40:18Z
Download Ngaji Gus Baha
nasehat mulia dari abah anom suryalaya
Ilustrasi nasehat mulia Abah Anom Suryalaya. Foto: istimewa.


Dutaislam.or.id - Berikut ini adalah 11 nasehat mulia dari Abah Anom Suryalaya yang tetap layak dijadikan bahan renungan dan amalan sehari-hari. 


1. Manusia mendapaatkan kebahagiaan itu harus mengalami dulu musibah, maka perbanyklah dzikir sebagaimana dalam doa Nabi Yunus:


لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ 


Latin:

"Laa ilaaha illa anta subhanaka inni kuntu minadz dholimin "


Terjemah: 

"Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim." (QS. Al-Anbiya: 87)


2. Merasa diri penuh dosa jangan hanya di bibir saja. Jika merasa bersalah tetapi tidak mau berusaha meninggalkan kesalahan tersebut, itu dinamakan kemunafikan. Menzalimi diri sendiri adalah sikap orang yang tidak ingin berubah. Maka, bersegeralah untuk bertaubat dan berhenti dari dosa.


3. Jadikanlah malam hari sebagai waktu untuk melakukan perjalanan spiritual (isra') dan mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah. Pada saat malam yang sunyi, hati biasanya lebih khusyuk dalam beribadah.


4. Kosongkan pikiran dari selain Allah ketika beribadah. Jika tidak fokus, maka hal itu akan menghalangi kedekatan kita dengan Allah.


5. Jika ada yang menyalahkan kita, jangan diladeni. Namun, jangan pula ikut-ikutan menyalahkan mereka. Diam dan bersikap bijak adalah pilihan terbaik.


6. Jika ada yang menghina kita, jangan balas hinaan tersebut. Rasulullah Saw mengajarkan untuk bersabar dan tidak membalas keburukan dengan keburukan, melainkan dengan kebaikan.


7. Lakukan dzikir yang dalam, di mana hati hanya terfokus kepada Allah tanpa terganggu oleh pikiran lain. Dzikir khafi (diam) adalah dzikir dalam hati yang hanya dihadirkan untuk Allah semata.


8. Saat melakukan dzikir berjamaah, hendaknya suara dzikir teratur dan seirama. Ketertiban dalam dzikir memperkuat energi spiritual jamaah dan lebih tepat sasarannya.


9. Saat berdzikir, jangan terlalu banyak berpikir. Namun, jika terlanjur banyak berpikir, maka perbanyaklah dzikir untuk kembali menenangkan pikiran.


10. Jangan merasa diri pandai, tetapi belajarlah untuk pandai merasa. Artinya, rendah hati dalam ilmu dan selalu introspeksi diri adalah sifat yang lebih mulia daripada sekadar merasa pintar.


11. Menjadi orang yang penting itu baik, tetapi menjadi orang yang baik jauh lebih penting. Kehormatan sejati ada pada akhlak dan kebajikan yang kita lakukan.


Semoga kita semua dapat mengamalkan nasihat-nasihat ini dalam kehidupan sehari-hari agar menjadi hamba yang lebih dekat dengan Allah dan sesama manusia. [dutaislam.or.id/ab]

Iklan

close
Iklan Flashdisk Gus Baha