Iklan

Iklan

,

Iklan

Teologisasi dari Asma'ul Husna Al-Qayyum (الْقَيُّومُ) - Maha Tidak Butuh Liyan

Duta Islam #05
7 Sep 2024, 00:15 WIB Ter-Updated 2024-09-06T17:15:19Z
Download Ngaji Gus Baha

kaligrafi asmaul husna al-qayyum maha mandiri tanpa butuh
Kaligrafi Asma'ul Husna Al-Qayyum.

Dutaislam.or.id - Salah satu dari Asma’ul Husna yang sering disebut dalam Al-Qur'an dan memiliki makna yang sangat mendalam adalah "Al-Qayyum". Nama ini menunjukkan bahwa Allah Swt adalah satu-satunya yang berdiri sendiri tanpa membutuhkan siapa pun atau apa pun, dan Dia adalah pengurus dan penegak segala sesuatu di alam semesta. Memahami makna dari Asma Allah Swt Al-Qayyum memberikan kita perspektif yang lebih dalam mengenai kekuasaan dan kemandirian Allah Swt, serta ketergantungan seluruh makhluk kepada-Nya.


Secara bahasa, "Al-Qayyum" berasal dari akar kata "qaama" (قام) yang berarti "berdiri" atau "tegak". Dalam konteks Asma Allah Swt, Al-Qayyum berarti "Yang Maha Berdiri Sendiri" dan "Yang Menegakkan segala sesuatu". 


Allah Swt dalam asma' Al-Qayyum berarti Dia adalah satu-satunya yang eksis dengan sendirinya tanpa bergantung pada siapa pun atau apa pun. Dia tidak membutuhkan bantuan, dukungan, atau perantara dalam keberadaan dan pengurusan alam semesta ini. Al-Qayyum juga mengandung makna bahwa Allah Swt adalah satu-satunya Dzat yang menjaga dan mengatur segala sesuatu, mengawasi dan memastikan semua ciptaan-Nya berfungsi sesuai dengan kehendak-Nya.


Dalam Al-Qur'an, nama Allah Swt Al-Qayyum disebutkan bersama dengan Al-Hayy (Yang Maha Hidup), menunjukkan hubungan antara kehidupan Allah Swt yang kekal dan pengaturan-Nya terhadap seluruh makhluk. Salah satu ayat terkenal yang menyebutkan nama Allah Swt Al-Qayyum adalah Ayat Kursi (Surah Al-Baqarah ayat 255):


اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ


Terjemah: 

Allah Swt, tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup, Yang terus-menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang di langit dan di bumi…


Ayat ini menegaskan bahwa Allah Swt adalah satu-satunya yang hidup dengan kehidupan yang sempurna (Al-Hayy) dan berdiri sendiri serta mengurus segala sesuatu tanpa memerlukan bantuan atau istirahat (Al-Qayyum).


Penjelasan Para Ulama Mengenai Al-Qayyum

Para ulama memberikan penjelasan yang mendalam tentang makna Asma Allah Swt Al-Qayyum. Imam Al-Ghazali, dalam karyanya "Al-Maqsad Al-Asna", menjelaskan bahwa Al-Qayyum berarti Allah Swt adalah satu-satunya yang berdiri dengan sendirinya dan mengatur seluruh makhluk tanpa bantuan apa pun. Menurut Al-Ghazali, tidak ada eksistensi yang benar kecuali Allah Swt. Semua yang ada bergantung pada-Nya, dan keberadaan mereka terus berlangsung hanya karena Allah Swt yang menjaga dan menopang mereka.


Ibnu Katsir, dalam tafsirnya, menjelaskan bahwa Al-Qayyum adalah Dzat yang Maha Mandiri dan yang mengurus segala urusan hamba-hamba-Nya. Dia tidak memerlukan bantuan siapa pun, sementara segala sesuatu yang ada selain Dia bergantung sepenuhnya kepada-Nya. Allah Swt sebagai Al-Qayyum menunjukkan bahwa Dia adalah satu-satunya penopang seluruh ciptaan. Tanpa penjagaan dan pengaturan-Nya, tidak ada yang bisa eksis atau bertahan.


Imam Asy-Syaukani, dalam tafsirnya "Fathul Qadir", menyebutkan bahwa Al-Qayyum adalah salah satu Asma Allah Swt yang menunjukkan bahwa Allah Swt adalah pemilik dan penegak segala sesuatu. Allah Swt-lah yang mengendalikan semua yang ada di alam semesta ini, dari yang terbesar hingga yang terkecil, dan tidak ada yang bisa berjalan atau berfungsi tanpa kehendak-Nya. Makna ini memberikan gambaran tentang betapa besarnya kekuasaan dan pengaturan Allah Swt atas seluruh alam semesta.


Teologisasi dari Asma'ul Husna Al-Qayyum

Memahami Allah Swt sebagai Al-Qayyum memiliki beberapa implikasi teologis yang penting. Pertama, ini mengajarkan kita bahwa Allah Swt adalah satu-satunya sumber ketergantungan. Tidak ada satu pun makhluk yang bisa berdiri sendiri tanpa bantuan Allah Swt. Semua eksistensi bergantung sepenuhnya kepada-Nya, dari kebutuhan dasar seperti udara dan makanan hingga urusan spiritual dan emosional.


Kedua, Al-Qayyum mengingatkan kita tentang kebesaran dan kekuasaan Allah Swt dalam mengatur alam semesta. Setiap aspek dari ciptaan-Nya berjalan sesuai dengan hukum dan ketetapan yang telah Dia tetapkan. Ini mencakup siklus kehidupan, kematian, hukum alam, serta takdir makhluk. Semua berjalan dengan keteraturan yang sempurna karena Allah Swt adalah Al-Qayyum yang mengawasi dan menegakkan semuanya.


Ketiga, sifat Allah Swt sebagai Al-Qayyum memberikan rasa aman dan ketenangan bagi orang beriman. Karena Allah Swt-lah yang mengurus segala sesuatu, kita bisa merasa tenang mengetahui bahwa seluruh alam semesta berada di bawah kendali dan penjagaan-Nya yang sempurna. Tidak ada yang terjadi tanpa izin-Nya, dan tidak ada yang bisa menyimpang dari pengawasan-Nya. Ini memberikan rasa perlindungan dan keamanan bagi mereka yang beriman kepada-Nya.


Asma' Allah Swt Al-Qayyum mengajarkan kita tentang kekuasaan Allah Swt yang mutlak dan kemandirian-Nya yang sempurna. Allah Swt adalah satu-satunya yang berdiri sendiri tanpa membutuhkan siapa pun atau apa pun, dan Dia adalah pengurus dan penegak segala sesuatu di alam semesta ini. 


Dengan memahami makna Al-Qayyum membantu kita menyadari ketergantungan kita sepenuhnya kepada Allah Swt dan mengakui bahwa hanya Dia yang memiliki kekuasaan untuk menjaga dan mengatur seluruh ciptaan-Nya. Pengetahuan ini seharusnya mendorong kita untuk selalu bersandar kepada Allah Swt dalam segala hal, meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita, serta memperkuat keyakinan kita akan kebesaran dan kekuasaan Allah Swt sebagai Al-Qayyum


Sebagai umat Muslim, kita harus mengambil pelajaran dari makna Al-Qayyum untuk hidup dengan penuh kesadaran akan kebesaran Allah Swt dan selalu berusaha untuk berada di bawah lindungan-Nya. [dutaislam.or.id/ai/ab]

Iklan