Al-Jabbar Asmaul Husna. |
Dutaislam.or.id - Al-Jabbar adalah salah satu dari Asma'ul Husna, nama-nama Allah yang menunjukkan kebesaran dan kekuasaan-Nya yang absolut. Nama ini berasal dari akar kata "جَبَرَ" (jabara) yang memiliki beberapa makna, di antaranya adalah memaksa, memperbaiki, dan menaklukkan.
Dalam konteks ini, Al-Jabbar merujuk kepada Allah sebagai Dzat yang Maha Kuasa yang tidak dapat dilawan, Dzat yang dapat memaksa apa saja sesuai kehendak-Nya, sekaligus Dzat yang memperbaiki dan mengatur segala sesuatu.
Secara umum, Al-Jabbar memiliki beberapa pengertian, di antaranya:
Yang Maha Perkasa dan Memaksa: Allah dengan nama-Nya Al-Jabbar menunjukkan kekuasaan yang absolut, dimana Dia dapat memaksa segala sesuatu untuk tunduk kepada kehendak-Nya. Tidak ada yang bisa menentang atau melawan perintah-Nya.
Yang Maha Memperbaiki: Al-Jabbar juga berarti Dzat yang memperbaiki keadaan. Allah memperbaiki keadaan manusia yang lemah, memberikan pertolongan kepada mereka yang membutuhkan, dan memulihkan mereka yang dalam kesulitan.
Yang Maha Tinggi: Dalam makna lain, Al-Jabbar juga menunjukkan ketinggian dan keagungan Allah, dimana tidak ada yang dapat menandingi-Nya dalam kekuasaan dan kebesaran.
Nama Allah Al-Jabbar disebutkan dalam beberapa ayat Al-Qur'an, yang menunjukkan sifat kebesaran dan kekuasaan-Nya. Salah satu ayat yang menyebutkan Al-Jabbar adalah:
هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلَامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ ۚ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ
Terjemah:
"Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki Segala Keagungan. Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan." (QS. Al-Hasyr: 23)
Ayat ini menggambarkan Allah dengan berbagai sifat yang menunjukkan keagungan-Nya, salah satunya adalah Al-Jabbar, yang menegaskan bahwa hanya Allah yang memiliki kekuasaan penuh untuk mengatur dan memperbaiki segala sesuatu dalam ciptaan-Nya.
Penjelasan Para Ulama
Para ulama memberikan penjelasan yang mendalam tentang makna Al-Jabbar, menyoroti kekuasaan, kemampuan memperbaiki, dan keagungan Allah yang menyeluruh terhadap seluruh makhluk-Nya.
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa Al-Jabbar menunjukkan kekuatan Allah yang tidak bisa ditandingi. Dia memaksa siapa saja yang zalim, menindas, dan menyombongkan diri, untuk tunduk kepada kekuasaan-Nya. Allah Al-Jabbar mengalahkan segala bentuk ketidakadilan dan kebatilan.
Selain itu, Al-Jabbar juga berarti Dia yang memperbaiki keadaan hamba-Nya yang lemah dan membutuhkan pertolongan, menunjukkan kasih sayang-Nya terhadap makhluk.
Imam Al-Ghazali dalam karyanya "Al-Maqshadul Asna fi Syarhi Asma'illah Al-Husna" menyatakan bahwa Al-Jabbar adalah Dia yang kehendak-Nya berlaku atas segala sesuatu. Al-Jabbar menaklukkan dan mengendalikan segala sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya.
Tidak ada yang mampu melawan kehendak Allah, dan segala sesuatu berada di bawah kendali-Nya. Dia juga memperbaiki keadaan hamba-hamba-Nya, membimbing mereka ke jalan yang benar, dan melindungi mereka dari keburukan.
Implikasi Makna Al-Jabbar dalam Kehidupan Sehari-hari
Memahami Allah sebagai Al-Jabbar memiliki beberapa implikasi penting dalam kehidupan seorang Muslim, antara lain:
Kepatuhan Total kepada Allah: Kesadaran bahwa Allah adalah Al-Jabbar, Yang Maha Memaksa, mendorong seorang Muslim untuk tunduk sepenuhnya kepada perintah dan larangan Allah. Mereka menyadari bahwa segala sesuatu berada di bawah kekuasaan Allah, dan oleh karena itu, mereka tidak akan melawan atau mengabaikan perintah-Nya.
Kepercayaan dan Pengharapan: Mengetahui bahwa Allah adalah Al-Jabbar yang memperbaiki segala keadaan memberikan kepercayaan dan pengharapan bagi seorang Muslim, terutama dalam menghadapi kesulitan. Mereka percaya bahwa Allah memiliki kekuasaan untuk memperbaiki keadaan mereka, memberikan solusi, dan melindungi mereka dari bahaya.
Menghindari Kezaliman: Mengetahui bahwa Allah adalah Al-Jabbar, yang memaksa dan menaklukkan orang-orang zalim, mendorong seorang Muslim untuk menjauhi segala bentuk kezaliman dan ketidakadilan. Mereka akan berusaha berlaku adil dan benar dalam segala urusan, serta tidak menindas atau merugikan orang lain.
Bersandar pada Kekuatan Allah: Menyadari bahwa Allah adalah Al-Jabbar yang Maha Perkasa membuat seorang Muslim bersandar sepenuhnya pada kekuatan Allah. Mereka tahu bahwa dalam setiap situasi, Allah memiliki kekuasaan untuk mengubah keadaan dan memberikan bantuan. Ini memberikan ketenangan batin dan keyakinan dalam menghadapi segala tantangan hidup.
Kerendahan Hati: Al-Jabbar menunjukkan bahwa hanya Allah yang memiliki kekuasaan mutlak, dan tidak ada makhluk yang bisa menandingi-Nya. Kesadaran ini mengajarkan seorang Muslim untuk bersikap rendah hati, tidak sombong atau merasa lebih tinggi dari orang lain. Mereka akan selalu mengingat bahwa kekuasaan sejati hanya milik Allah. [dutaislam.or.id/ai/ab]