Ilustrasi pemaafan. Foto: istimewa. |
Dutaislam.or.id - Suatu ketika, datang seorang sahabat kepada Rasulullah Saw dan berkata, "Wahai Rasulullah, sungguh aku telah berbuat salah, dosa besar yang tak mungkin diampuni." Sahabat tersebut terlihat begitu takut dan putus asa. Ia merasa dosa yang telah ia lakukan begitu berat, hingga ia ragu apakah Allah akan mengampuninya.
Rasulullah Saw, dengan kelembutan dan kasih sayangnya yang begitu besar, bertanya kepadanya, "Apa yang telah kau lakukan?" Sahabat itu menjawab dengan gemetar, "Aku telah membunuh seorang perempuan." Mendengar pengakuannya, sahabat yang lain terdiam, menahan napas. Bagaimana mungkin dosa yang begitu besar bisa dimaafkan?
Namun, Rasulullah Saw tetap tenang. Beliau tidak segera menghakimi atau memarahi, melainkan bertanya lagi, "Apakah kau masih memiliki ibu?"
Sahabat itu menjawab, "Tidak, ibuku sudah tiada." Rasulullah Saw kemudian memberikan nasihat yang penuh kebijaksanaan, "Jika demikian, berbuat baiklah kepada saudara perempuanmu, karena berbuat baik kepada saudara perempuanmu adalah jalan untuk menebus dosamu."
Dari kisah ini, kita bisa melihat betapa luasnya kasih sayang Allah. Meski seseorang merasa telah melakukan dosa yang begitu besar, selalu ada jalan untuk memperbaiki diri dan mendapatkan pengampunan.
Rasulullah Saw tidak hanya mengajarkan tentang hukuman, tetapi juga tentang bagaimana seseorang bisa memperbaiki hidupnya, menebus kesalahannya dengan kebaikan.
Betapa luar biasanya Islam yang penuh kasih dan ampunan. Setiap manusia, betapapun besar dosanya, masih memiliki harapan untuk mendapatkan pengampunan Allah selama ia bertaubat dan memperbaiki diri. [dutaislam.or.id/ai/ab]