![]() |
Ilustrasi anjing buas. Foto: istimewa. |
Dutaislam.or.id - Utbah bin Abi Lahab adalah salah satu putra dari Abu Lahab, paman Rasulullah Saw yang sangat keras menentang dakwah Islam. Abu Lahab, bersama istrinya Ummu Jamil, dikenal sebagai salah satu musuh utama Nabi Saw yang selalu berusaha menyakiti beliau secara fisik maupun psikologis.
Bahkan, Allah Swt menurunkan surat khusus dalam Al-Quran, yaitu Surat Al-Lahab (Al-Masad), yang mengabadikan kecaman Allah terhadap Abu Lahab dan istrinya:
تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ مَا أَغْنَىٰ عَنْهُ مَالُهُۥ وَمَا كَسَبَ سَيَصْلَىٰ نَارًۭا ذَاتَ لَهَبٍۢ وَٱمْرَأَتُهُۥ حَمَّالَةَ ٱلْحَطَبِ فِى جِيدِهَا حَبْلٌۭ مِّن مَّسَدٍۢ
Terjemah:
"Binasalah kedua tangan Abu Lahab, dan benar-benar binasa dia! Tidaklah berguna baginya harta benda dan apa yang dia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah). Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal." (QS. Al-Lahab: 1-5)
Seperti ayahnya, Utbah juga sangat keras menentang Rasulullah Saw dan ajaran Islam. Selain itu, Utbah pernah menikah dengan putri Rasulullah Saw, yaitu Ruqayyah, sebelum wahyu turun kepada Rasulullah Saw.
Namun, setelah Rasulullah Saw mulai mendakwahkan Islam, Abu Lahab memerintahkan anak-anaknya, termasuk Utbah, untuk menceraikan putri-putri Rasulullah Saw. Ini adalah salah satu bentuk penghinaan terhadap Rasulullah Saw, dengan tujuan memutuskan hubungan keluarga Nabi Saw dan melemahkan posisi beliau di tengah masyarakat Quraisy.
Salah satu puncak dari sikap kebencian Utbah terhadap Rasulullah Saw terjadi ketika ia dengan sengaja menghina Nabi Saw secara terang-terangan. Dikisahkan bahwa Utbah pernah datang kepada Rasulullah Saw dan dengan penuh kesombongan ia berkata:
"Aku akan mendustakan (ajaranmu), wahai Muhammad."
Selain itu, dalam sebuah peristiwa, Utbah dengan penuh kesombongan merobek-robek pakaian Rasulullah Saw dan dengan lancang meludahi beliau. Utbah juga menantang kebenaran ajaran Islam dengan mengatakan bahwa ia tidak akan beriman dan akan tetap menentang dakwah Nabi Saw.
Perilaku ini sangat menyakitkan bagi Rasulullah Saw, karena dilakukan oleh keluarganya sendiri. Utbah, yang seharusnya menghormati dan melindungi Nabi Saw sebagai kerabat dekat, malah menjadi salah satu pelaku penghinaan yang sangat keji.
Rasulullah Saw Mendoakan Kebinasaan Utbah
Setelah perlakuan buruk yang diterima dari Utbah, Rasulullah Saw dengan hati yang penuh kesabaran tidak membalas dengan kekerasan fisik, tetapi beliau Saw berdoa kepada Allah.
Dalam salah satu riwayat disebutkan bahwa Rasulullah Saw berdoa kepada Allah agar Utbah dihukum dengan cara yang mengerikan. Beliau berdoa:
"Ya Allah, kirimkanlah kepadanya (Utbah) seekor anjing dari antara anjing-anjing-Mu yang buas untuk memangsanya."
Doa Rasulullah Saw ini tentu memiliki makna simbolis yang kuat. Rasulullah Saw menyebut "anjing" di sini bukan dalam arti harfiah semata, tetapi mengacu pada binatang buas yang akan memangsanya sebagai hukuman atas sikap sombong, penghinaan, dan penentangannya terhadap dakwah Islam.
Beberapa waktu setelah Rasulullah Saw mendoakan kebinasaan Utbah, Allah mengabulkan doa tersebut dengan cara yang menakjubkan. Utbah bin Abi Lahab bersama sekelompok Quraisy pergi dalam sebuah perjalanan dagang ke Syam (Suriah).
Mereka melakukan perjalanan melewati padang pasir yang luas, dan ketika mereka tiba di sebuah tempat bernama Az-Zarqa', peristiwa yang mengerikan terjadi.
Saat mereka beristirahat di suatu malam, tiba-tiba seekor singa liar muncul dari arah padang pasir. Singa tersebut mengendus-endus para kafilah, seakan-akan mencari sesuatu.
Ketika singa itu semakin mendekat, para kafilah merasa ketakutan, dan mereka segera mengingatkan Utbah tentang doa yang pernah diucapkan oleh Rasulullah Saw. Mereka berkata kepada Utbah:
"Sungguh, inilah akibat dari doa Muhammad terhadapmu!"
Utbah merasa sangat ketakutan, dan ia berusaha melindungi diri dengan bersembunyi di tengah-tengah kafilah. Namun, singa itu terus mencari mangsanya, seakan-akan telah diarahkan oleh Allah untuk menghukum Utbah.
Dengan insting yang tajam, singa tersebut akhirnya menemukan Utbah dan langsung menerkam serta mencabik-cabik tubuhnya, membunuhnya dengan cara yang mengerikan di hadapan para kafilah Quraisy yang lain.
Peristiwa ini menjadi bukti nyata dari kekuatan doa Rasulullah Saw dan balasan yang Allah Swt berikan kepada orang-orang yang dengan keras menentang dan menghina Nabi Saw.
Kisah Utbah bin Abi Lahab yang dimakan oleh binatang buas sebagai akibat dari doa Rasulullah Saw adalah salah satu contoh nyata dari kebesaran dan keajaiban doa Nabi Saw.
Bahwa Allah senantiasa melindungi dan membela Rasul-Nya, dan orang-orang yang berusaha menyakiti atau menghina beliau pasti akan mendapatkan balasan yang setimpal, baik di dunia maupun di akhirat. [dutaislam.or.id/ai/ab]