Iklan

Iklan

,

Iklan

Makna Asma’ul Husna Al-Mu’izz (ٱلْمُعِزُّ) - Yang Maha Memuliakan

Duta Islam #05
1 Okt 2024, 17:40 WIB Ter-Updated 2024-10-01T10:40:16Z
Download Ngaji Gus Baha

makna asmaul husna al-muizz maha memuliakan
Al-Muizz, Maha Memuliakan Makhluk-Nya.


Dutaislam.or.id - Al-Mu’izz (ٱلْمُعِزُّ) adalah salah satu asmaul husna. Kata "Al-Mu’izz" berasal dari akar kata bahasa Arab "‘azza" yang berarti kuat, mulia, atau dihormati. 


Dalam konteks Asmaul Husna, Al-Mu’izz berarti Allah Swt Yang Maha Memuliakan atau Allah Swt Yang Memberikan Kemuliaan. Allah Swt adalah satu-satunya yang memiliki kekuasaan penuh untuk memberikan kemuliaan, kehormatan, dan kekuatan kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Kemuliaan ini bisa berupa kekuatan iman, kedudukan yang terhormat, dan pengaruh yang positif.


Sifat Al-Mu’izz mengingatkan kita bahwa kemuliaan sejati berasal dari Allah Swt, dan bukan dari kekayaan, jabatan, atau status sosial. Allah Swt memberikan kemuliaan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman, bertakwa, dan beramal saleh. Allah Swt juga dapat mencabut kemuliaan dari seseorang yang Dia kehendaki sebagai bentuk ujian atau sebagai hukuman atas kesombongan dan ketidaktaatan.


Dalil Al-Quran tentang Al-Mu’izz

Makna Al-Mu’izz dapat ditemukan dalam beberapa ayat Al-Quran yang menegaskan kekuasaan Allah Swt dalam memberikan kemuliaan dan kehormatan. Salah satu ayat yang sering dikaitkan dengan makna Al-Mu’izz adalah:


قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ


Terjemah: 

"Katakanlah: 'Ya Allah Swt, Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari siapa yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa yang Engkau kehendaki, dan Engkau hinakan siapa yang Engkau kehendaki. Di tangan-Mu lah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.'" (QS. Ali Imran: 26)


Dalam ayat ini, Allah Swt menegaskan bahwa Dia memiliki kuasa penuh atas segala sesuatu, termasuk dalam hal memberikan atau mencabut kekuasaan, memuliakan atau menghinakan. 


Kemuliaan yang diberikan Allah Swt bukan hanya dalam bentuk kekuasaan atau jabatan, tetapi juga dalam bentuk kehormatan di hadapan manusia dan makhluk lainnya, serta kemuliaan di sisi Allah Swt.


Penjelasan Para Ulama tentang Al-Mu’izz

Para ulama memberikan berbagai pandangan dan tafsir mengenai makna dan implikasi dari asma Allah Swt Al-Mu’izz. Berikut adalah beberapa pandangan dari para ulama:


Imam Al-Ghazali dalam bukunya "Al-Maqsadul Asna" menyebutkan bahwa Al-Mu’izz adalah Allah Swt yang memberikan kemuliaan dan kehormatan kepada hamba-Nya yang Dia kehendaki. 


Menurut Al-Ghazali, Allah Swt memuliakan hamba-Nya melalui iman dan ketakwaan. Seseorang yang dimuliakan oleh Allah Swt akan memiliki pengaruh yang besar, dihormati oleh orang lain, dan diberikan tempat yang tinggi di dunia dan di akhirat.


Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa kemuliaan sejati adalah kemuliaan yang datang dari Allah Swt. Kemuliaan yang berasal dari manusia atau makhluk lain adalah sementara dan tidak sejati. 


Oleh karena itu, orang yang berusaha mendapatkan kemuliaan melalui cara-cara yang tidak diridhai Allah Swt, seperti dengan kesombongan, kezaliman, atau penipuan, sebenarnya hanya mendapatkan kemuliaan yang palsu dan sementara. Ibn Katsir menegaskan bahwa hanya Allah Swt yang memiliki kekuasaan penuh untuk memberikan kemuliaan sejati.


Imam Al-Qurtubi dalam tafsirnya menambahkan bahwa Allah Swt sebagai Al-Mu’izz memuliakan orang-orang yang taat, rendah hati, dan ikhlas dalam beribadah kepada-Nya. 


Al-Qurtubi menekankan bahwa kemuliaan yang diberikan Allah Swt bukan hanya dalam bentuk kedudukan duniawi, tetapi juga dalam bentuk ketenangan hati, kebahagiaan, dan kedamaian jiwa. Kemuliaan ini tidak bisa diukur dengan materi atau status sosial, tetapi dengan kedekatan kepada Allah Swt.


Syaikh As-Sa'di dalam tafsirnya menyatakan bahwa Al-Mu’izz juga berarti Allah Swt yang memberikan kekuatan dan keteguhan hati kepada orang-orang yang beriman. Ketika seseorang berpegang teguh pada agama Allah Swt, Allah Swt akan memuliakan mereka dengan kekuatan iman yang tidak mudah goyah, meskipun mereka mungkin tidak memiliki kekuasaan atau kekayaan.


Al-Mu’izz Untuk Hamba-Nya

Memahami makna Al-Mu’izz mengajarkan kita untuk selalu mencari kemuliaan melalui jalan-jalan yang diridhai Allah Swt. Ini termasuk dengan memperbanyak amal saleh, beribadah dengan ikhlas, dan menjauhi segala bentuk kesombongan dan kezaliman. Kemuliaan yang diperoleh melalui cara-cara yang tidak baik hanya akan berakhir dengan kehinaan.


Dalam kehidupan sehari-hari, kita harus selalu mengingat bahwa kemuliaan sejati berasal dari Allah Swt. Seseorang mungkin memiliki harta yang melimpah, jabatan yang tinggi, atau popularitas yang besar, tetapi jika semua itu tidak didasarkan pada ketakwaan dan ketaatan kepada Allah Swt, maka semuanya itu tidak memiliki arti yang sebenarnya. 


Sebaliknya, seseorang yang mungkin terlihat sederhana atau bahkan miskin di mata manusia, tetapi jika dia memiliki iman dan takwa, maka dia adalah orang yang benar-benar mulia di sisi Allah Swt.


Kita juga diajarkan untuk tidak merasa rendah diri ketika menghadapi kesulitan atau ketika tidak memiliki harta dan kedudukan yang tinggi. Sebab, Allah Swt yang memuliakan dan Allah Swt yang menghinakan. 


Dengan memahami makna Al-Mu’izz, kita diingatkan untuk selalu bersyukur atas segala nikmat dan kemuliaan yang diberikan Allah Swt, serta selalu berusaha mencari kemuliaan yang sejati melalui jalan yang diridhai-Nya. [dutaislam.or.id/ai/ab]

Iklan