Iklan

Iklan

,

Iklan

Mihlam bin Jitsamah, Sahabat Nabi yang Matinya Tidak Diterima Bumi

Duta Islam #08
6 Okt 2024, 15:45 WIB Ter-Updated 2024-10-06T08:52:45Z
Download Ngaji Gus Baha
kisah mihlam bin jitsamah yang mati tidak diterima bumi
Ilustrasi tak diterima bumi. Foto: istimewa.


Dutaislam.or.id - Mihlam bin Jitsamah (atau sering juga disebut dengan Mihlam bin Juthamah) adalah seorang sahabat Nabi Muhammad Saw yang dikenal sebagai seorang pejuang dalam perang. Namun, dia juga terkenal karena perilakunya yang buruk dan keangkuhannya, terutama dalam hal menghina dan merendahkan orang lain, termasuk dalam hal ajaran Islam. Mihlam berjuang di sisi Rasulullah Saw, tetapi dalam hal moralitas, dia melakukan banyak kesalahan yang merugikan orang lain.


Suatu ketika, Mihlam bin Jitsamah terlibat dalam suatu kejadian di mana ia menghina seorang wanita yang mulia di kalangan umat Islam. Dalam sebuah pertemuan, Mihlam mengeluarkan kata-kata kasar dan menyakiti perasaan wanita tersebut. Tindakan ini membuat banyak sahabat Nabi Saw sangat marah, termasuk Nabi Muhammad Saw sendiri.


Pada suatu ketika, Nabi Muhammad Saw juga mengirim Amir bin al-Adhbat sebagai utusan untuk menyampaikan suatu pesan. Amir bin al-Adhbat dikenal sebagai orang yang jujur dan dipercayakan oleh Nabi untuk menjalankan tugas penting ini. Dalam perjalanannya, Amir bin al-Adhbat bertemu dengan Mihlam bin Jitsmah. Tanpa alasan yang jelas dan tanpa memberikan kesempatan Amir untuk berbicara atau menjelaskan dirinya, Mihlam bin Jitsmah membunuh Amir dengan keji.


Membunuh seorang utusan atau duta dalam Islam adalah tindakan yang sangat dikecam, apalagi Amir bin al-Adhbat berada dalam perlindungan Nabi Muhammad SAW sebagai utusan damai.


Mendengar perlakuan buruk Mihlam tersebut, Nabi Saw merasa sangat sedih dan marah. Beliau kemudian berdoa kepada Allah agar memberikan balasan yang setimpal kepada Mihlam karena tindakan buruknya. Dalam doanya, Nabi Saw meminta agar Mihlam tidak diterima oleh bumi, sebagai bentuk hukuman atas perilakunya.


Setelah Nabi Saw berdoa, Mihlam bin Jitsamah mengalami kejadian aneh. Ketika dia meninggal, tubuhnya tidak diterima oleh bumi. Jenazahnya tetap tergeletak di atas tanah, tidak bisa dikuburkan, seolah bumi menolak untuk menerima kehadirannya. Hal ini menjadi tanda jelas bahwa doa Nabi Saw telah dikabulkan oleh Allah.


Kisah ini menggambarkan betapa kuatnya doa Nabi Saw dan bagaimana Allah mengabulkan doa-Nya. Allah menunjukkan kepada semua orang bahwa tindakan buruk yang dilakukan Mihlam, serta penghinaannya terhadap orang-orang yang mulia, tidak akan dibiarkan tanpa balasan. Dalam hal ini, Mihlam mengalami nasib yang sangat menyedihkan, di mana ia tidak mendapatkan tempat terakhir yang layak.


Keadaan Mihlam yang tidak diterima oleh bumi ini membuat banyak sahabat dan umat Islam terkejut. Mereka memahami bahwa ini adalah akibat dari doa Nabi Saw dan mengingatkan mereka akan pentingnya akhlak dan etika dalam bergaul dengan orang lain. Nabi Saw selalu menekankan pentingnya adab dan akhlak yang baik, dan tindakan Mihlam menunjukkan sebaliknya.


Kisah Mihlam bin Jitsamah adalah salah satu contoh nyata bagaimana perilaku buruk dan tindakan menghina orang lain dan membunuh orang tak bersalah dapat berakibat fatal. [dutaislam.or.id/ai/ab]

Iklan