Ilustrasi pohon sujud di zaman Rasulullah Saw. Foto: istimewa. |
Dutaislam.or.id - Pada suatu hari, datanglah seorang Arab Badui menemui Rasulullah Saw. Dengan penuh kerendahan hati, ia berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku telah memeluk Islam. Namun, aku membutuhkan bukti yang bisa meneguhkan imanku".
Rasulullah Saw, yang selalu penuh kasih sayang terhadap umatnya, dengan lembut menjawab, "Apa yang engkau inginkan?"
Orang Arab Badui itu lalu meminta sebuah keajaiban, “Tunjukkanlah kepadaku sesuatu yang bisa aku yakini.” Rasulullah Saw menatap sekeliling dan melihat sebuah pohon yang tumbuh tidak jauh dari tempat mereka berdiri. Kemudian beliau memerintahkan, "Pergilah kepada pohon itu dan panggillah ia".
Dengan penuh rasa ingin tahu dan keraguan yang masih tersisa, orang Arab itu menghampiri pohon tersebut dan memanggilnya. Lalu, keajaiban pun terjadi. Pohon itu, seolah-olah mendengar panggilannya, segera mencabut akarnya dari tanah dan berjalan mendekati Rasulullah Saw. Setelah sampai di hadapan beliau, pohon itu bersujud dengan penuh kepatuhan.
Orang Badui itu tercengang melihat kejadian yang luar biasa di hadapannya. Rasulullah Saw kemudian berkata, "Kembalilah engkau ke tempatmu." Maka pohon itu pun kembali ke tempat asalnya, menancapkan kembali akarnya ke tanah.
Dengan mata yang berkaca-kaca dan hati yang penuh dengan keimanan, orang Badui itu berseru, "Cukuplah! Sungguh, ini sudah cukup bagiku!" Imannya semakin kuat, dan ia pun mengakui kebesaran Allah dan kebenaran risalah Rasulullah Saw.
Kemudian, Rasulullah Saw bersabda, “Seandainya aku diperintahkan untuk menyuruh seseorang bersujud kepada yang lain, niscaya aku akan memerintahkan seorang istri bersujud kepada suaminya, karena besarnya hak suami atasnya.”
Hikmah Mukjizat Nabi
Kisah ini bukan hanya sebuah cerita tentang keajaiban, tetapi juga pelajaran mukjziat Nabi Saw, kebesaran Allah dan kebenaran risalah yang dibawa oleh Rasulullah Saw. Pohon yang berjalan dan bersujud atas perintah Rasulullah Saw adalah simbol ketaatan mutlak kepada Allah. Jika makhluk tak bernyawa seperti pohon saja tunduk pada perintah-Nya, maka manusia yang diberi akal seharusnya lebih mampu untuk tunduk dan patuh.
Selain itu, melalui sabda terakhir Rasulullah Saw dalam kisah ini, kita juga diingatkan tentang pentingnya hubungan suami-istri dalam Islam. Kewajiban seorang istri untuk menghormati suaminya bukan karena suami itu sendiri, tetapi karena ketaatan kepada Allah dan pengakuan atas aturan-Nya yang menciptakan hubungan keluarga dengan tanggung jawab yang saling menguatkan.
Dalam kehidupan sehari-hari, kisah ini mengajarkan kita untuk senantiasa meneguhkan keimanan dengan selalu mencari tanda-tanda kebesaran Allah di alam semesta, baik melalui peristiwa yang nyata ataupun melalui renungan atas ciptaan-Nya.
Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang diberi kekuatan iman yang kokoh, sebagaimana iman yang diperoleh oleh orang Arab Badui tersebut melalui keajaiban pohon yang bersujud. [dutaislam.or.id/ab]
Sumber kisah:
Kitab Ar-Rukhshoh fi Taqbilil Yad, karya Abu Bakar bin Al-Muqro' (hlm. 64)