Ilustrasi Negara Spanyol. Foto: istimewa. |
Dutaislam.or.id - Kaum Yahudi menunjukkan kemarahan besar ketika Allah Swt memberikan kenabian terakhir kepada bangsa Arab, bukan kepada mereka. Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur'an (Al-Baqarah: 90), di mana disebutkan banyaknya kebusukan perilaku mereka yang menjadi penyebab kemurkaan Allah.
Sebenarnya, tanda-tanda kekecewaan Yahudi sudah terlihat sejak diutusnya Nabi Isa as. Salah satu misi utama Nabi Isa adalah menyampaikan pesan kepada Bani Israil yang tersesat:
"Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari kalangan Bani Israil."
Meskipun Nabi Isa berasal dari Bani Israil, kehadirannya tidak diterima dengan baik oleh kaum Yahudi karena ia membawa kitab suci baru, Injil, dan tidak melanjutkan tradisi Taurat atau Tabut.
Nabi Isa tidak segan mengecam perilaku keji mereka, sehingga ia lebih dekat kepada murid-muridnya daripada kepada kaumnya sendiri sebagai sebuah etnik. Ketika kenabian terakhir diberikan kepada Rasulullah Muhammad Saw, kemarahan Yahudi semakin memuncak, memperlihatkan penolakan mereka terhadap kehendak Allah.
بِئْسَمَا اشْتَرَوْا بِهٖٓ اَنْفُسَهُمْ اَنْ يَّكْفُرُوْا بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ بَغْيًا اَنْ يُّنَزِّلَ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ عَلٰى مَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖۚ فَبَاۤءُوْ بِغَضَبٍ عَلٰى غَضَبٍۗ وَلِلْكٰفِرِيْنَ عَذَابٌ مُّهِيْنٌ
Terjemah:
Buruk sekali (perbuatan) mereka menjual dirinya dengan mengingkari apa yang diturunkan Allah karena dengki bahwa Allah menurunkan karunia-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Oleh karena itu, mereka menanggung kemurkaan demi kemurkaan. Kepada orang-orang kafir (ditimpakan) azab yang menghinakan. (QS. Al-Baqarah: 90)
Tersingkirnya Yahudi dari Jazirah Arab
Ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah Muhammad Saw tidak hanya mengecam perilaku buruk kaum Yahudi, tetapi juga mengubah tatanan kekuatan di Jazirah Arab.
Perlahan namun pasti, keberadaan kabilah-kabilah Yahudi seperti Bani Nadhir, Qainuqa, dan Quraizhah tereliminasi, hingga benteng terakhir mereka di Khaibar berhasil ditaklukkan. Kekalahan ini menjadi titik balik yang mengakhiri dominasi Yahudi di wilayah tersebut.
Setelah kekalahan telak yang mereka alami di masa Rasulullah dan para khalifah sesudahnya, kaum Yahudi meninggalkan Jazirah Arab dan bergabung dengan komunitas Yahudi lain di Eropa.
Selama berabad-abad, mereka menyebar ke berbagai negara seperti Spanyol, Inggris, Prancis, Jerman, Belanda, dan Belgia. Diaspora ini menjadikan mereka bagian dari sejarah Eropa, meskipun keberadaan mereka sering kali diwarnai konflik dengan penduduk lokal.
Dalam membangun komunitasnya di Eropa, Yahudi memiliki cara yang sangat unik. Mereka cenderung tidak berbaur dengan masyarakat setempat, menjaga identitas budaya dan agamanya dengan ketat, serta melarang asimilasi. Hal ini disertai dengan penonjolan kesombongan etnik yang sering melampaui batas.
Kaum Yahudi juga dikenal menjalankan praktik bisnis berbasis riba, yang menjadi sumber kekayaan mereka. Selain itu, mereka melakukan ritual pengorbanan yang sangat keji. Salah satu bentuk ritual itu melibatkan pembunuhan terhadap warga lokal untuk mengambil darahnya sebagai persembahan.
Ritual ini dilakukan dengan menggunakan alat menyerupai drum besar yang dipenuhi paku di bagian dalamnya. Korban dimasukkan ke dalam drum tersebut hingga tubuhnya tertusuk paku, dan darahnya mengalir melalui saluran khusus di bawahnya.
Kekejaman ritual ini akhirnya terungkap, sehingga kaum Yahudi diusir dari beberapa negara Eropa, termasuk Spanyol. Hingga saat ini, Spanyol masih melarang keberadaan Yahudi di negerinya sebagai respons terhadap tindakan-tindakan keji yang dilakukan pada masa lalu. [dutaislam.or.id/ab]
- Bersambung bagian ke-5: Sejarah Yahudi Meruntuhkan Kekhilafahan Turki Ustmani
- Bagian ke-1: Asal-Usul Bani Israil dan Karakter Utamanya
- Bagian ke-2: Masa Perbudakan Bani Israil di Mesir dan Kedurhakaan Mereka
- Bagian ke-3: Diaspora Yahudi Setelah Jatuhnya Kerajaan Nabi Sulaiman